Logo
>

Laba INPP Naik tapi tak Berulang: Kas Tertahan di Proyek

Laba INPP naik 44 persen tapi kualitasnya belum berulang. Arus kas operasi turun 75 persen dan free cash flow negatif.

Ditulis oleh Syahrianto
Laba INPP Naik tapi tak Berulang: Kas Tertahan di Proyek
PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 44,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp493,9 miliar. (Foto: Dok. INPP)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 44,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp493,9 miliar hingga kuartal III 2025. 

    Pendapatan juga melonjak 49,8 persen yoy menjadi Rp1,31 triliun, seiring pengakuan penjualan unit apartemen Antasari Place di Jakarta Selatan.

    Namun di balik lonjakan angka tersebut, data keuangan menunjukkan arus kas operasi (CFO) melemah tajam. Arus kas dari aktivitas operasi hanya Rp31,1 miliar, turun lebih dari 75 persen dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai Rp122,9 miliar. 

    Sementara itu, free cash flow (FCF) tercatat negatif Rp26,9 miliar, karena arus kas operasi belum cukup menutupi belanja modal (CapEx) sekitar Rp58 miliar.

    Lonjakan laba yang dicatat INPP terutama ditopang oleh pengakuan pendapatan non-berulang dari proyek properti. 

    Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan dari segmen penjualan properti naik hampir 400 persen yoy menjadi Rp440,1 miliar. Kontributor utamanya adalah penyerahan unit-unit Antasari Place, yang prosesnya masih berlangsung dan ditargetkan rampung seluruhnya pada 2026.

    Sementara itu, dua sumber pendapatan berulang (recurring income), yakni segmen perhotelan dan komersial, masih tumbuh moderat. Pendapatan dari perhotelan mencapai Rp457,1 miliar, naik 7,7 persen yoy, dan segmen komersial seperti mal dan ruang ritel menyumbang Rp417,8 miliar, meningkat 14,4 persen yoy. 

    Keduanya mencerminkan stabilitas bisnis eksisting, namun belum mampu mengimbangi kontribusi besar dari penjualan properti.

    CEO Paradise Indonesia Anthony P. Susilo menyebut capaian tersebut sebagai refleksi dari kekuatan model bisnis dan disiplin eksekusi perusahaan.

    “Keberhasilan kami mempertahankan kinerja positif adalah bukti kekuatan model bisnis dan eksekusi strategi kami yang solid. Paradise Indonesia akan mempersiapkan pondasi yang lebih kokoh untuk masa depan dengan memperkuat fokus pada recurring income,” ujar Anthony, Jumat, 31 Oktober 2025.

    INPP menargetkan proporsi pendapatan berulang di kisaran 70 persen dari total pendapatan dalam beberapa tahun mendatang. 

    Perseroan berharap kontribusi recurring income meningkat seiring beroperasinya dua proyek baru yang telah selesai tahun ini, yaitu Antasari Place dan 23 Paskal Extension Bandung.

    Selain itu, Paradise Indonesia tengah mengembangkan 23 Semarang Shopping Center, yang ditargetkan beroperasi pada semester I 2026, serta kawasan low-density lifestyle di Balikpapan sebagai bagian dari strategi memperkuat portofolio komersial dan diversifikasi sumber pendapatan.

    Meski demikian, bagi pelaku pasar, laporan keuangan kuartal III ini juga menyoroti ketimpangan antara laba akuntansi dan arus kas aktual. 

    Dengan kas operasi melemah dan FCF negatif, sementara laba bersih naik signifikan, INPP masih berada dalam fase transisi dari model berbasis proyek menuju pendapatan berulang yang stabil.

    Hasil ini menunjukkan, meski headline laba INPP impresif, sebagian besar kinerja masih bersumber dari aktivitas proyek, bukan dari arus kas berulang. 

    Kondisi ini menjadi catatan penting bagi investor yang menilai fundamental emiten properti dari sisi kualitas laba dan kekuatan kas, bukan sekadar pertumbuhan nominal pendapatan. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.