Logo
>

Laba Kuartal I-2025 Naik, ASSA Pertahankan Dividen Menarik

Pertumbuhan laba yang solid dan komitmen pembagian dividen yang konsisten, ASSA menunjukkan prospek yang tetap menarik bagi investor meskipun menghadapi tantangan leverage dan volatilitas pasar.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
Laba Kuartal I-2025 Naik, ASSA Pertahankan Dividen Menarik
Pertumbuhan laba yang solid dan komitmen pembagian dividen yang konsisten, ASSA menunjukkan prospek yang tetap menarik bagi investor meskipun menghadapi tantangan leverage dan volatilitas pasar. (Foto: doc ASSA)

KABARBURSA.COM - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) memaparkan kinerja positif pada awal tahun 2025. Capaian ini ditopang oleh strategi integrasi yang kuat di seluruh pilar bisnisnya.

Emiten yang dikenal sebagai penyedia layanan ekosistem mobilitas orang dan barang paling terintegrasi tersebut membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih dua digit pada kuartal pertama 2025.

Direktur Utama ASSA, Prodjo Sunarjanto mengatakan, berdasarkan laporan keuangan terbaru, ASSA membukukan pendapatan sebesar Rp1,4 triliun atau tumbuh 17,2 persen secara tahunan (year-on-year/YoY).

Sementara laba bersih tercatat sebesar Rp143,8 miliar, melonjak 76,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Kinerja yang cukup baik ini merupakan bukti keberhasilan strategi integrasi seluruh pilar bisnis ASSA yang meliputi rental, logistik, dan ekosistem kendaraan bekas. Kami yakin, integrasi yang semakin menyeluruh dan solid akan mampu membawa ASSA pada pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan,” kata Prodjo melalui keterangan resmi yang diterima KabarBursa.com pada Senin, 5 Mei 2025.

Ia juga membeberkan perusahaannya terus menerapkan tiga pilar bisnis utama yakni sewa kendaraan korporasi dengan nama ASSA Rent, rantai logistik yang terintegrasi dari hulu ke hilir melalui Cargoshare Logistics, Anteraja, ASSA Logistics. Serta ekosistem kendaraan bekas yang dikelola oleh PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC), melalui JBA Indonesia dan Caroline.id.
 
 Dari seluruh segmen usaha tersebut, pilar logistik menjadi kontributor terbesar bagi pendapatan perusahaan. Pada kuartal I-2025, pendapatan segmen logistik mencapai Rp577,4 miliar, tumbuh 29,0 persen YoY dan berkontribusi sebesar 42 persen dari total pendapatan ASSA.

Peningkatan ini tak lepas dari pengembangan berkelanjutan yang dilakukan perusahaan dalam membangun solusi logistik yang komprehensif, mulai dari express delivery hingga pergudangan.

“Kami optimistis prospek logistik akan terus berkembang seiring dengan kebutuhan masyarakat yang akan terus ada dan berkembang,” imbuh Prodjo.

ASSA saat ini memiliki ekosistem logistik yang menawarkan berbagai layanan seperti End-to-end logistic melalui Cargoshare, Anteraja untuk pengiriman ekspres, Titipaja sebagai layanan fulfillment, Coldspace untuk logistik rantai dingin dan Layanan logistik lintas negara (cross-border).

Segmen rental berada di posisi kedua dengan pendapatan Rp488,7 miliar, tumbuh 4,7 persen YoY. Sementara itu, segmen kendaraan bekas yang dikelola melalui Caroline.id dan JBA mencatat kinerja yang tak kalah solid.

Pendapatan segmen kendaraan bekas mencapai Rp252,8 miliar, naik 21,6 persen YoY, sedangkan segmen lelang membukukan Rp63,3 miliar atau tumbuh 7,0 persen YoY.
 
 Melihat tren positif ini, ASSA berkomitmen untuk terus memperkuat dan mengembangkan semua lini bisnis secara terintegrasi. Perusahaan akan terus menggali peluang di ekosistem logistik untuk semakin memperkuat posisi sebagai motor utama pertumbuhan pendapatan, tanpa melupakan optimalisasi segmen bisnis lainnya.

“Dengan kekuatan integrasi pilar bisnis yang dimiliki dan kinerja yang baik di awal tahun ini, kami optimis akan mampu mencapai target pertumbuhan 10 persen pada tahun 2025,” kata Prodjo.

ASSA adalah perusahaan publik yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2012. Perusahaan memulai bisnis sebagai penyedia layanan sewa mobil B2B pada tahun 2003, dan berkembang dengan menambah Share Car sebagai platform B2C untuk sewa kendaraan individu.

Setelah beberapa tahun beroperasi, ASSA memperluas bisnisnya ke bidang penjualan kendaraan bekas melalui anak usaha PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (kode saham: ASLC), yang memiliki dua lini utama: lelang kendaraan bekas (JBA Indonesia) dan penjualan mobil bekas secara ritel Online-to-Offline (Caroline.id).

ASSA juga telah memperluas bisnis logistik sejak 2006, mulai dari logistik first dan mid-mile untuk B2B, diikuti oleh Anteraja untuk layanan last-mile pada 2019.

Pengembangan terus dilakukan melalui layanan pergudangan (Titipaja, 2021), Cargoshare (2022), dan layanan i (2023). Ke depannya, ASSA berkomitmen menjadi penyedia solusi logistik one-stop bagi seluruh pelanggannya.

Pendapatan ASSA Capai Rp5 miliar

Berdasarkan laporan keuangan terbaru dari Stockbit, ASSA membukukan pendapatan sebesar Rp5,159 miliar secara trailing twelve months (TTM) dengan laba bersih Rp274 miliar, mencatat pertumbuhan laba kuartalan sebesar 43,30 persen secara tahunan.

Dari sisi profitabilitas, margin laba bersih berada di level 7,35 persen, sementara return on equity (ROE) mencapai 13,35 persen dan return on capital employed (ROCE) sebesar 11,74 persen. Hal ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal yang cukup baik di tengah tekanan biaya dan suku bunga yang masih tinggi.

Perusahaan juga tetap konsisten dalam pembagian dividen. ASSA telah membagikan dividen sebesar Rp40 per saham untuk tahun buku 2024, dengan dividend yield sekitar 5,93 persen dan payout ratio sebesar 36,28 persen. Terakhir, ex-date dividen tercatat pada 15 November 2024.

Dari sisi valuasi, saham ASSA memperlihatkan indikator yang menarik. Price to earnings (PE) ratio TTM tercatat di 9,08 kali, lebih tinggi dibanding median IHSG sebesar 7,85 kali, namun secara annualised PE ratio ada di 6,12 kali, menunjukkan potensi perbaikan laba yang lebih kuat ke depan.

Forward PE ratio tercatat 8,63 kali. Secara price to book value (PBV), ASSA berada di level 1,21 kali, relatif dekat dengan nilai wajar book value, yang mengindikasikan valuasi cukup konservatif. Price to sales (P/S) ratio hanya 0,48 kali, menandakan bahwa harga saham relatif murah dibandingkan pendapatan yang dihasilkan.

Selain itu, ASSA memiliki earnings yield sebesar 11,02 persen, lebih tinggi dari yield obligasi korporasi rata-rata, yang memberi daya tarik tersendiri bagi investor pendapatan tetap. Piotroski F-Score perusahaan yang mencapai 8 juga mengindikasikan fundamental yang sehat.

Namun demikian, dari sisi solvabilitas, ASSA mencatat debt to equity ratio sebesar 2,06 kali dan total debt to assets sebesar 0,52 kali. Angka ini menunjukkan struktur permodalan yang cukup leveraged, meski interest coverage ratio sebesar 2,40 kali masih dalam batas aman.

Dalam hal harga saham, ASSA telah mencatat return 27,36 persen dalam sebulan terakhir, walaupun secara tahunan masih terkoreksi 14,01 persen dan mencatat penurunan signifikan 73,53 persen dalam tiga tahun terakhir. Saat ini, harga saham ASSA bergerak di sekitar Rp452 hingga Rp845 dalam 52 pekan terakhir.

Secara fundamental, ASSA masih menarik untuk investasi jangka menengah hingga panjang, terutama melihat valuasinya yang relatif murah berdasarkan price to sales dan earnings yield yang tinggi. Namun, risiko dari sisi leverage yang cukup tinggi dan volatilitas harga historis tetap perlu dicermati.(*) 

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Desty Luthfiani

Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".