Logo
>

Laba Lampaui Ekspektasi, ASII Rencana Bagikan Dividen

Ditulis oleh Yunila Wati
Laba Lampaui Ekspektasi, ASII Rencana Bagikan Dividen
Ilustrasi PT Astra International Tbk. Foto: Dok ASII

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Astra International Tbk atau ASII tercatat berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp8,2 triliun pada kuartal keempat 2024 (4Q24). Laba tersebut tumbuh 1 persen secara tahunan (YoY) namun mengalami penurunan 18 persen dibandingkan kuartal sebelumnya (QoQ). 

    Capaian ini dianggap melampaui ekspektasi para analis. Apalagi tercatat laba bersih sepanjang tahun fiskal 2024 (FY24) mencapai Rp34 triliun. Selain itu, hasil ini setara dengan 106 persen dari estimasi konsensus FY24F. 

    Jika kita lihat dari daya beli masyarakat yang jauh turun dari tahun-tahun sebelumnya, faktor pendorong naiknya laba bersih ASII justru terlihat dari segmen Jasa Keuangan serta kontribusi dari Entitas Asosiasi dan Joint Venture (JV). 

    Laba dari Entitas Asosiasi dan JV mengalami pertumbuhan yang signifikan, naik 13 persen YoY pada 4Q24 dan 8 persen YoY sepanjang FY24. Kinerja yang solid dari asosiasi dan JV ini berhasil mengkompensasi lemahnya bisnis distribusi otomotif yang terdampak oleh tren penjualan yang masih lesu. 

    Meski laba usaha segmen Otomotif tumbuh 56 persen YoY karena efek basis rendah (low-base effect), angka ini tetap mengalami penurunan 41 persen YoY ke level Rp1,6 triliun selama FY24.

    Sementara, kinerja segmen Jasa Keuangan juga menunjukkan pertumbuhan yang solid, dengan laba usaha naik 10 persen YoY pada 4Q24 dan FY24. Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan pendapatan sebesar 7 persen YoY pada 4Q24 dan 10 persen YoY sepanjang FY24. 

    Manajemen ASII menyebutkan bahwa kinerja pembiayaan yang melampaui rata-rata industri telah meningkatkan pangsa pasar ASII di sektor pembiayaan mobil, motor, dan alat berat. Dari tiga segmen utama ASII, segmen Jasa Keuangan menjadi yang paling unggul, mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 6 persen YoY sepanjang FY24. 

    Sementara itu, segmen Otomotif serta Alat Berat dan Pertambangan, yang diwakili oleh PT United Tractors Tbk (UNTR), mengalami penurunan laba bersih masing-masing sebesar 2 persen YoY dan 5 persen YoY.

    Faktor lain yang juga mendukung naiknya laba bersih ASII adalah penurunan beban pajak sebesar 10 persen YoY pada 4Q24 dan 5 persen YoY sepanjang FY24.

    Dividen Final ASII

    Dari kinerja solid sejumlah faktor dan juga laba bersih yang naik 1 persen secara tahunan, manajemen ASII berencana memberikan dividen final. Adapun besaran dividen final yang diusulkan adalah Rp308 per saham.

    Angka tersebut mencerminkan dividend yield sebesar 6,7 persen berdasarkan harga saham per Kamis, 27 Februari 2025 di Rp4.590 per lembar. 

    Usulan tersebut nantinya akan disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di bulan Mei 2025, dengan salah satu agenda utama membahas alokasi keuntungan tahun 2024 untuk dividen. 

    Dalam sebuah kesempatan, Presiden Direktur ASII Djony Bunarto Tjondro, menyatakan bahwa dalam rapat tersebut, manajemen akan mengusulkan dividen final sebesar Rp308 per saham, lebih rendah dibandingkan Rp421 per saham pada tahun sebelumnya. 

    Jika ditambahkan dengan dividen interim sebesar Rp98 per saham yang telah dibagikan pada Oktober 2024, maka total dividen yang diusulkan untuk tahun 2024 mencapai Rp406 per saham, turun dari Rp519 per saham pada tahun sebelumnya. 

    Dia menjelaskan bahwa rasio pembayaran dividen sebesar 48 persen ini mencerminkan kembalinya persentase rasio ke tingkat yang lebih konsisten dengan kebijakan sebelum periode distribusi dividen yang lebih tinggi pada 2022 dan 2023.

    Apabila usulan ini disetujui, artinya ASII menjaga komitmennya dalam memberikan imbal hasil yang menarik bagi pemegang saham melalui kebijakan dividen yang konsisten. 

    Mengutip data Stockbit pada Jumat, 28 Februari 2025, ASII telah membagikan dividen interim sebesar Rp98 per saham pada tahun 2024, dengan total dividen dalam 12 bulan terakhir (TTM) mencapai Rp519 per saham.

    Rasio pembayaran dividen (payout ratio) tercatat sebesar 61,70 persen, yang mencerminkan proporsi laba bersih yang dialokasikan untuk dividen. Angka ini menunjukkan keseimbangan antara pemberian keuntungan kepada pemegang saham dan upaya perusahaan untuk tetap menjaga likuiditas serta ekspansi bisnisnya.

    Dengan total dividen yang telah dibagikan, ASII menawarkan dividend yield sebesar 11,72 persen. Tingkat imbal hasil ini tergolong tinggi dan menjadikan saham ASII menarik bagi investor yang mencari pendapatan pasif dari dividen.

    Selain itu, tanggal ex-dividend terbaru tercatat pada 14 Oktober 2024, yang berarti investor yang memiliki saham ASII sebelum tanggal tersebut berhak menerima dividen interim yang telah diumumkan.

    Peluncuran Mobil Hybrid

    Salah satu katalis yang paling dinantikan oleh pasar adalah peluncuran mobil hybrid dengan harga yang lebih terjangkau, sekitar Rp300 juta. 

    Manajemen ASII akan mengadakan earnings call pada Senin, 3 Maret 2025, di mana investor akan menyoroti perkembangan terbaru mengenai inisiatif ini. 

    Sebelumnya, pada 13 Februari 2024, Marketing Director PT TAM Anton Jimmi Suwandy, mengungkapkan bahwa Toyota sedang mempersiapkan model hybrid baru yang diharapkan dapat meningkatkan penetrasi kendaraan elektrifikasi di Indonesia. Saat ini, pihaknya masih berdiskusi dengan prinsipal mengenai berbagai aspek sebelum meluncurkan model tersebut. 

    Meski belum dapat memberikan detail mengenai model yang akan diperkenalkan, Anton memastikan bahwa Toyota sedang berupaya menghadirkan solusi terbaik bagi konsumen yang menginginkan kendaraan hemat bahan bakar dan ramah lingkungan dengan harga yang lebih terjangkau.

    Selain hybrid, Toyota juga berencana memperkenalkan model Battery Electric Vehicle (BEV) baru. Salah satu tantangan utama yang sedang dikaji adalah kemungkinan produksi lokal guna menekan harga jual yang saat ini masih tergolong tinggi. 

    Sebagai perbandingan, model Toyota bZ4X saat ini dibanderol sekitar Rp1 miliar, sehingga perusahaan berusaha menghadirkan opsi yang lebih kompetitif di pasar. Jika studi dan perencanaan berjalan sesuai harapan, TAM berharap dapat memperkenalkan model hybrid dan listrik yang lebih terjangkau dalam waktu dekat.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79