KABARBURSA.COM - Meskipun capaian penjualan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) melambat, perusahaan masih mampu meraih laba bersih sebesar Rp1,44 triliun, menunjukkan kenaikan tipis sebesar 3,1 persen dari periode sebelumnya yang sebesar Rp1,4 triliun.
Meskipun demikian, Unilever Indonesia hanya mampu mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp10,07 triliun, mengalami penurunan tipis dari periode sebelumnya sebesar Rp10,6 triliun.
Secara rinci, penurunan pendapatan ini terutama disebabkan oleh penjualan produk domestik yang menyumbang sebesar Rp9,79 triliun, mengalami penurunan sebesar 4,7 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, terjadi pertumbuhan sebesar 24 persen dari akhir kuartal tahun lalu.
Penurunan pendapatan tersebut juga mempengaruhi turunnya harga pokok penjualan menjadi Rp5,04 triliun dari sebelumnya Rp5,37 triliun. Sementara beban pemasaran dan penjualan naik sedikit menjadi Rp2,37 triliun dari Rp2,34 triliun sebelumnya.
Di sisi lain, beban administrasi juga mengalami penurunan menjadi Rp773,8 miliar dari Rp1,02 triliun sebelumnya.
Alhasil, laba usaha perseroan tercatat Rp1,88 triliun, artinya naik dari periode yang sama tahun sebelumnya di Rp1,85 triliun.
Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan hasil kuartal ini mencerminkan ketangkasan perusahaan dalam beradaptasi menghadapi berbagai tantangan.
“Kami mencatat adanya peningkatan kinerja keuangan Perseroan termasuk pertumbuhan dari sisi volume dan margin,” dalam konferensi pers secara virtual, Rabu 24 April 2024.
"Terlepas dari tantangan geopolitik dan iklim politik, kami yakin akan kemampuan Perseroan untuk membawa bisnis kembali bertumbuh."
Benjie mengatakan bahwa tingkat penjualan selama kuartal pertama ini jadi cerminan kepulihan. UNVR mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar di lebih dari 80 persen kategori.
“Ini merupakan upaya dari eksekusi prioritas strategis Perseroan yang dilakukan dengan efektif,” pungkas dia.
Pengakhiri perdagangan di Bursa, Rabu 24 April 2024, saham UNVR mencatat kenaikan 60 poin (2,5 persen) menjadi Rp2.390 dibandingkan hari sebelumnya.