Logo
>

LABS Menanti Rekomendasi WHO untuk Ekspor Barang

Ditulis oleh Yunia Rusmalina
LABS Menanti Rekomendasi WHO untuk Ekspor Barang

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Salah satu emiten produsen distributor alat kesehatan PT UBC Medical Indonesia Tbk (LABS) masih menunggu hasil rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dengan tujuan menjual produknya secara ekspor.

    Direktur Utama UBC Medical Indonesia FX Yoshua Raintjung menjelaskan pihaknya akan bekerja sama dengan organisasi WHO untuk mendapatkan rekomendasi, sehingga bisa menjalar ke pasar ekspor.

    "Saat ini kita masih menunggu hasil dari WHO, karena prosesnya kurang lebih dua tahun baru mendapatkan rekomendasi," ungkap Yoshua di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 10 Juli 2024.

    Menurutnya saat ini perusahaan masih dalam tahap mengajukan diri untuk dilakukan audit yang sudah dibicarakan bulan lalu dengan pihak WHO

    "Mereka akan melakukan pendampingan di tahun kedua kita mengajukan diri untuk audit dan dapat rekomendasi," terangnya.

    Adapun penjualan produk LABS masih didominasi oleh penjualan domestik. Informasi dari perusahaan, pihaknya memiliki kapasitas jumlah pelanggan aktif alias active costumer setiap tahunnya sebanyak kurang lebih 1.000.

    Yoshua menerangkan beberapa customer active-nya seperti Prodia, Paramita hingga beberapa rumah sakit.

    "Karena kita perusahaan supply produk diagnostik. customer kita seperti Prodia, Paramita hingga RS," terangnya.

    Dari sisi pemerintah, LABS juga menyuplai produk ke beberapa RSUD, dnas kesehatan sampai Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

    Target Pertumbuhan Customer

    LABS meyakinkan bahwasanya setiap tahunnya jumlah pertumbuhan customer meningkat 10 hingga 15 persen per tahun.

    Namun jika menelisik laporan keuangannya jumlah pendapatan tahun 2022 mengalami penurunan dari sebelumnya sebesar Rp129, 96 miliar tahun 2021 menjadi Rp93,29 miliar.

    Sedangkan dari segi penjualan ekspor memang belum dijamak oleh LABS. Saat ini pihaknya menerangkan terus menambah produk, dengan kebanyakan tamu dari China yang berpartner untuk melakukan transfer teknologi membantu tim melakukan develop.

    "Fokus kita molecular diagnosis, jadi kita banyak nambah produk PCR, dengan target sebesar Rp300 miliar untuk peningkatam revenue dari tahun sebelumnya, artinya meningkat 20 hingga 130 persen lebih, " tambahnya.

    Dana IPO LABS

    Emiten distributor Alat Kesehatan tersebut mengutaman dana IPO untuk modal kerja karena untuk kepentingan ekapansi dan marketing.

    " Kita ekspansi bisnis terus jadi pasti perlu untuk pembelian barang dagangan dan bahan baku, karena kita punya anak perusahaan juga, " terangnya.

    Selain itu, hasil dana IPO juga digunakan untuk pembayaran utang perseroan. Melihat prospektus LABS, jumlah utang perseroan hingga 23 Desember 2023 sebesar USD 2.259.315 atau setara dengan Rp34, 829 miliar.

    " Hasil dana IPO untuk bayar hutang atau pelunasan dialokasikan sebesar 10 hingga 20 persen, " terangnya.

    Strategi Hadapi Pelemahan Rupiah

    Perusahaan menerangkan telah prepare sebelum dollar tinggi sembari melihat perkembangan. Namun tidak menutup kemungkinam jika kurs Rupiah meningkat bisa menaikam harga produknya dikarenakan Indonesia belum mempunyai industri hulu dalam hal ini bahan baku, karena sekitar 60 persen bahan baku impor.

    LABS telah menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan melepas sebanyak 700 juta lembar. Besaran saham itu setara dengan 17,72 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan dengan harga Rp102 per lembar.

    Perusahaan yang bergerak dalam bidang Distributor Alat Kesehatan menunjuk PT Lotus Andalan Sekuritas selaku Lead underwriter.Perseroan berfokus pada penyediaan alat Kesehatan diagnostic in-vitro (instrumen) dan consumables/reagen, yang merupakan solusi untuk mendeteksi penyakit menular dan kelainan bawaan.

    Perseroan saat ini ditunjuk sebagai distributor dari principal principal yang merupakan produsen bioteknologi dari Negara-negara Maju yang antara lain: Amerika Serikat, Jepang, dan Cina dalam memberikan teknologi terbaik untuk laboratorium di seluruh Indonesia.

    Yoshua Raintjung menjelaskan langkah perusahaan masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IPO ialah bagian dari strategi meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan tata kelola untuk lebih baik lagi.

    Kinerja perusahaan sampai Desember 2023 masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif, dimana selama 3 tahun terakhir Perseroan telah meningkatkan reputasinya di pasar alat kesehatan sebagai salah satu pemasok unggulan untuk produk skrining bayi baru lahir dan infeksi tuberkulosis laten (ILTB)

    “Saya optimistis dengan prospek Industri Kesehatan saat ini, terutama pasca-covid 19, Pemerintah mulai akan memfokuskan anggaran kesehatannya pada program yang sifatnya promotif dan preventif guna mencapai target Indonesia Emas 2045, hal tersebut diyakini akan meningkatkan penyerapan atas produk alat Kesehatan dan reagen Perseroan" ujarnya.

    Penawaran umum saham LABS tersebut telah berjalan dengan sukses dan mendapatkan respon yang sangat positif dari para investor, dengan terjadinya kelebihan permintaan (oversubscribe) yang tercatat lebih dari 250x, dengan jumlah investor sebanyak lebih dari 31.275 investor yang terdiversifikasi baik investor perorangan, institusi, nasional, maupun asing. (yun/*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunia Rusmalina

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.