Logo
>

Langgar Kebijakan Konten Asusila, X Terancam Diblokir

Ditulis oleh KabarBursa.com
Langgar Kebijakan Konten Asusila, X Terancam Diblokir

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan menegur hingga memblokir akses X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter, merespons kebijakan baru Elon Musk yang mengizinkan unggahan konten dewasa atau pornografi.

    Kominfo menegaskan bahwa seluruh platform digital harus mematuhi peraturan yang berlaku di Indonesia, termasuk potensi pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), UU Antipornografi, serta KUHP.

    "Pornografi dilarang berdasarkan KUHP dan UU Antipornografi. Pornografi di ranah digital dilarang berdasarkan UU ITE," ujar Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Usman Kansong, dikutip Jumat 7 Juni 2024.

    "Bila X melanggar aturan terkait pornografi, sesuai PP 71/2019, Kominfo bisa mengambil tindakan mulai dari teguran, takedown konten, sampai penutupan akses (blokir)."

    Terkait penertiban konten pornografi, Kominfo memastikan telah melakukan penyaringan atau filter terkait kata kunci pornografi.

    Pada tahun 2024, Twitter, yang kini dikenal sebagai X, tetap menjadi platform media sosial yang berpengaruh, meskipun menghadapi tantangan dan perubahan di bawah kepemilikan Elon Musk.

    Twitter memiliki sekitar 421 juta pengguna aktif bulanan, dengan penambahan 20 juta pengguna pada tahun 2023. Setiap hari, platform ini mencatat rata-rata 1,7 juta pendaftaran baru. Pengguna menghabiskan rata-rata 30,9 menit per hari di platform ini, dengan sebagian besar waktu dihabiskan untuk menonton video. X semakin memusatkan perhatian pada konten video, dengan peningkatan tayangan video sebesar 35 persen dari tahun ke tahun dan video imersif yang menarik lebih dari 100 juta pengguna aktif harian.

    Pendapatan Twitter pada tahun 2023 tercatat sebesar $3,4 miliar, turun dari $4,4 miliar pada tahun 2022. Mayoritas pendapatan ini (75 persen) berasal dari iklan. Terjadi penurunan signifikan dalam jangkauan iklan, dengan angka yang dilaporkan menunjukkan penurunan besar dari perkiraan sebelumnya. Meski demikian, Twitter tetap menjadi platform penting untuk pembaruan real-time dan konsumsi berita. Dalam hal pendapatan regional, Amerika Serikat tetap menjadi pasar utama, menghasilkan sebagian besar dari total pendapatan Twitter.

    Di Amerika Serikat, basis pengguna Twitter didominasi oleh pria (63,1 persen), dengan sebagian besar (42 persen) berusia antara 18 dan 29 tahun. Secara global, platform ini populer di negara-negara seperti Jepang, India, dan Inggris, mengikuti AS dalam hal lalu lintas. Twitter adalah sumber berita utama bagi banyak pengguna, dengan 23 persen orang Amerika mendapatkan berita dari platform ini.

    Akuisisi oleh Elon Musk dan perubahan yang terjadi setelahnya, termasuk pemutusan hubungan kerja massal dan pergeseran kebijakan, telah mempengaruhi pendapatan iklan dan kepercayaan pengguna terhadap platform ini. Platform ini bertujuan untuk berubah menjadi super-app seperti WeChat, yang mengintegrasikan fitur-fitur seperti panggilan video dan suara, pesan, dan pembayaran. Secara keseluruhan, meskipun Twitter (X) tetap menjadi platform penting untuk interaksi media sosial, terutama untuk berita real-time dan konten video, platform ini menghadapi tantangan signifikan dalam mempertahankan pendapatan iklan dan basis penggunanya di tengah perubahan yang terus berlangsung.

    Pada tahun 2024, kapitalisasi pasar X (sebelumnya Twitter) diperkirakan mencapai sekitar $41 miliar. Setelah diakuisisi oleh Elon Musk dan menjadi perusahaan privat, X telah mengalami berbagai perubahan dalam strategi dan kebijakan yang memengaruhi nilainya di pasar.

    Kapitalisasi pasar ini mencerminkan nilai total saham yang beredar berdasarkan harga saham saat ini, memberikan gambaran tentang ukuran dan nilai perusahaan di mata investor. Transformasi dari Twitter menjadi X serta fokus pada konten video dan fitur-fitur baru berperan dalam menjaga nilai perusahaan meskipun ada tantangan signifikan dalam industri media sosial​.

    Mengutip VOA, Elon Musk menyelesaikan akuisisi Twitter pada 27 Oktober 2022 dengan nilai transaksi sebesar $44 miliar. Proses ini penuh dengan dinamika, dimulai sejak Musk mengumumkan kepemilikan 9.2 persen saham di Twitter pada awal April 2022, yang menjadikannya pemegang saham terbesar. Tak lama kemudian, Musk menawarkan untuk membeli Twitter dengan harga $54.20 per saham, memberikan premi sebesar 38 persen dibandingkan harga penutupan saham Twitter pada 1 April 2022​ 

    Musk mengamankan pendanaan sebesar $25.5 miliar dari pinjaman dan margin loan, serta memberikan komitmen ekuitas sekitar $21 miliar. Setelah akuisisi, Twitter berubah menjadi perusahaan privat dan Musk segera melakukan perubahan besar, termasuk memberhentikan CEO Parag Agrawal dan beberapa eksekutif lainnya​.

    Selain itu, Musk menyatakan visi untuk mengubah Twitter menjadi "super app" yang menyediakan berbagai layanan, dari transfer uang hingga belanja dan pemesanan kendaraan​​. Transaksi ini, yang disetujui secara bulat oleh dewan direksi Twitter, juga mencakup sejumlah persetujuan regulatori dan persetujuan pemegang saham sebelum akhirnya diselesaikan​. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi