KABARBURSA.COM – PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) mengumumkan langkah transformasi strategis dengan memperluas bisnis ke segmen transportasi LNG, FSRU, dan FPSO.
Langkah ini menandai perubahan arah bisnis perseroan dari operator tanker minyak konvensional menuju platform maritim energi dengan sumber pendapatan yang lebih terdiversifikasi.
Dalam keterbukaan informasi, manajemen menyatakan transformasi tersebut diarahkan untuk membangun backlog pendapatan kontrak jangka panjang serta meningkatkan kualitas arus kas melalui kombinasi bisnis ber-margin tinggi dan berbasis kontrak.
Langkah ini muncul di tengah kondisi keuangan BULL yang mulai menunjukkan perbaikan. Hingga periode sembilan bulan 2025, perseroan membukukan laba sebesar USD12,76 juta dan arus kas operasi positif USD20,35 juta. Meski demikian, BULL masih mencatat defisit akumulatif sebesar USD231,98 juta per 30 September 2025.
Ekspansi ke LNG dipandang sebagai respons terhadap perubahan struktur pasar global. Lonjakan pembangunan fasilitas pencairan LNG mulai 2026 diperkirakan mendorong kebutuhan kapal LNG secara signifikan, sementara pasokan armada baru relatif terbatas. Kondisi ini tercermin dari lonjakan tarif sewa LNG carrier global dalam beberapa bulan terakhir.
Selain LNG carrier, BULL juga menargetkan keterlibatan aktif dalam proyek FSRU nasional sejalan dengan agenda gasifikasi pembangkit listrik pemerintah. Segmen ini dinilai menawarkan stabilitas pendapatan melalui kontrak jangka panjang.
Di sisi lain, rencana masuk ke FPSO memperluas eksposur perseroan ke bisnis produksi dan penyimpanan offshore yang lebih defensif terhadap siklus tarif pelayaran.
Manajemen juga menegaskan bahwa perseroan tengah menyiapkan penguatan struktur permodalan untuk mendukung fase pertumbuhan berikutnya. Hingga September 2025, BULL telah menerima uang muka setoran modal sebesar Rp253,5 miliar serta merapikan struktur ekuitas melalui penarikan saham hasil pembelian kembali.
Bagi pasar, transformasi ini berpotensi mengubah persepsi terhadap BULL dari emiten tanker siklikal menjadi perusahaan maritim energi dengan profil pendapatan yang lebih seimbang.
Dalam jangka pendek, langkah ini dapat meningkatkan perhatian investor terhadap saham BULL seiring penguatan narasi LNG dan transisi energi. Namun dalam jangka panjang, dampak nyata terhadap kinerja akan sangat bergantung pada keberhasilan perseroan mengamankan kontrak, mengelola pendanaan, serta mengeksekusi ekspansi secara disiplin.
Transformasi BULL kini memasuki fase awal implementasi. Pasar akan menunggu realisasi kontrak dan kontribusi arus kas sebagai pembuktian atas perubahan strategi yang diumumkan. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.