KABARBURSA.COM - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) memprediksi kenaikan harga tomat hingga Rp50.000 per kilogram di Lebaran ini hanya bersifat sementara.
Zulhas mengindikasikan bahwa kenaikan harga tersebut dipicu oleh gagalnya panen di beberapa wilayah yang mengakibatkan stok tidak mencukupi, sementara permintaan tetap tinggi.
Zulhas berkeyakinan saat musim tanam tiba, harga tomat kemungkinan akan mengalami penurunan bertahap.
"Ya, kemungkinan ada gagal panen, tetapi saya kira itu hanya bersifat sementara saja. Begitu musim tanam kembali, harga tomat akan turun," katanya di Jakarta, Rabu, 10 April 2024.
Selain itu, kata Zulhas, harga tomat yang terlalu rendah bisa membuat petani enggan menanam karena enggan dengan omzet yang minim. Oleh karena itu, pemerintah telah mulai menetapkan harga acuan penjualan beberapa produk pangan, meskipun untuk tomat sendiri, Harga Eceran Tertinggi (HET) belum ditetapkan.
"Itu tomat, kalau harganya terlalu rendah, petani jadi malas menanamnya. Makanya pemerintah telah menetapkan patokan harga untuk beberapa produk pangan, karena jika harga terlalu murah, suatu saat produk tersebut tidak akan laku," jelasnya.
Berdasarkan pantauan Kabarbursa.com, Selasa, 9 April 2024, harga tomat di Pasar Kramatjati, Jakarta Timur, seharga Rp50.000 per kilogram, padahal sebelumnya paling mahal Rp12.000 per kilogram.