KABARBURSA.COM - Melanjutkan penguatan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Jumat, 17 Mei 2024 ditutup ke zona hijau pada sesi terakhir perdagangan. IHSG ditutup naik 70,54 poin atau 0,97 persen ke level 7.317,23.
Pada penutupan perdagangan, Jumat, terdapat 253 saham menguat, 245 saham melemah dan 274 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp13,2 triliun dari 21,1 miliar saham yang diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 1,12 persen ke 919,508, indeks JII menguat 0,37 persen ke 529,294, indeks IDX30 naik 1,18 persen ke 464,758 dan indeks MNC36 naik 1,05 persen ke 346,045.
Untuk indeks sektoral mayoritas menguat yakni energi 0,24 persen, barang baku 1,43 persen, industri 0,43 persen, kesehatan 1,27 persen, keuangan 1,49 persen, teknologi 0,9 persen, infrastruktur 0,51 persen dan transportasi 0,39 persen. Kemudian, sektor yang melemah ada non siklikal 0,29 persen, siklikal 0,27 persen, properti 0,9 persen.
Sementara itu, saham-saham yang masuk top gainers yaitu PT Multitrend Indo Tbk (BABY) naik 18,94 persen ke Rp157, PT Indo Boga Sukses Tbk (IBOS) naik 10,00 persen ke Rp176 dan saham PT Charlie Hospital Semarang Tbk (RSCH) naik 9,62 persen ke Rp228.
Adapun saham-saham yang masuk top losers antara lain, PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) turun 34,92 persen di Rp123, PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) turun 23,28 persen di Rp236 dan PT Remala Abadi Tbk (DATA) merosot 12,23 persen di Rp330.
Sedangkan tiga saham yang teraktif diperdagangkan antara lain PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
“Nilai transaksi yang terjadi pada perdagangan hari ini sebesar Rp13,42 triliun, dan dalam sepekan IHSG mengalami penguatan sebesar 3,12 persen," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas.
Dari mancanegara, pada pekan ini Bureau of Labor Statistics mengumumkan data inflasi konsumen Amerika Serikat (AS) tercatat 3,4 persen year on year (yoy) pada April 2024, atau lebih rendah dibandingkan periode Maret 2024 sebesar 3,5 persen (yoy). Secara bulanan, inflasi AS ada di angka 0,3 persen month to month (mtm) pada April 2024, atau melandai dibandingkan Maret yang tercatat 0,4 persen (yoy).
Kemudian, survei perangkat CME FedWatch Tool menunjukkan bahwa probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed berpotensi terjadi sebanyak dua kali dengan total 50 basis poin (bps) pada tahun ini.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor meningkat yaitu dipimpin sektor barang baku sebesar 1,66 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor kesehatan yang masing-masing naik 1,34 persen dan 0,75 persen. Sedangkan dua sektor terkoreksi yaitu sektor barang konsumen primer turun paling dalam minus 0,41 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer yang minus 0,38 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BABY, RSCH, MBMA, PTMP dan PPRI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni SOLA, MHKI, DATA, MMIX dan SMLE.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.193.313 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,36 miliar lembar saham senilai Rp13,42 triliun. Sebanyak 253 saham naik, 245 saham menurun, dan 274 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 132,90 poin atau 0,34 persen ke 38,787,39, indeks Hang Seng menguat 117,08 poin atau 0,91 persen ke 19.553,60, indeks Shanghai menguat 31,63 poin atau 1,01 persen ke 3.154,03, dan indeks Strait Times menguat 8,48 poin atau 0,26 persen ke 3.313,47.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.