KABARBURSA.COM - Produsen tas Birkin Hermes bersiap menaikkan harga lagi tahun ini setelah mencatat lonjakan penjualan sebesar 17,5 persen pada kuartal keempat tahun 2023, terus memperpanjang catatan prestasinya yang mengungguli pesaingnya di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.
Saham perusahaan terbuka dengan kenaikan 4,2 persen setelah penjualan selama tiga bulan hingga akhir Desember mencapai 3,36 miliar euro (US$3,62 miliar), meningkat 17,5 persen pada kurs mata uang asing yang stabil dan melebihi ekspektasi pertumbuhan sebesar 14 persen, menurut konsensus Visible Alpha perkiraan.
Hermes mengumumkan bonus sebesar 4.000 euro untuk lebih dari 22.000 karyawannya di seluruh dunia. Rencananya, perusahaan akan menaikkan harga global sebesar 8 persen hingga 9 persen tahun ini, ungkap ketua eksekutif Axel Dumas kepada wartawan.
Pada tahun lalu, Hermes telah menaikkan harga sekitar 7 persen secara global untuk menyesuaikan dengan biaya produksi yang meningkat, kecuali di AS, di mana kenaikan sebesar 3 persen, dan di Jepang, di mana kenaikannya mencapai dua digit karena fluktuasi mata uang.
Label barang mewah Perancis ini terus menunjukkan konsistensi dalam industri mewah berkat desain klasiknya dan manajemen produksi yang cermat, yang mempertahankan eksklusivitas merek tersebut.
Menurut Analis Citi, Hermes berada pada posisi yang solid pada tahun 2024. Pertumbuhan yang kuat tercatat di seluruh wilayah, terutama di Tiongkok di mana pemulihan pasca-COVID menimbulkan kekhawatiran.
"Tidak ada gangguan dalam tren," kata Dumas, sambil menekankan penilaian tinggi yang dimiliki Hermes dibandingkan pesaingnya. Tas-tas seperti model Birkin dengan harga US$ 10.000 ke atas, menjadi barang idaman yang hanya dapat dijangkau oleh pembeli paling berada yang cenderung tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi yang tidak stabil.