KABARBURSA.COM - PT Ciputra Development Tbk (CTRA) telah mengumumkan rencana penyesuaian tarif sewa untuk mal atau pusat perbelanjaan yang mereka kelola pada tahun ini.
Menurut Direktur Ciputra Development, Harun Hajadi, keputusan ini didasarkan pada upaya mengembalikan tarif sewa ke level sebelum pandemi Covid-19 melanda. "Kami akan secara bertahap meningkatkan tarif sewa kembali ke level sebelum pandemi, sehingga akan ada penyesuaian harga," ungkap Harun, dikutip Senin 22 April 2024.
Dia menambahkan bahwa dengan berkurangnya dampak Covid-19 dan kembalinya mobilitas masyarakat, tingkat hunian di mal-mal yang dikelola oleh CTRA juga meningkat, menyebabkan ketersediaan ruang menjadi semakin terbatas. "Tingkat penyesuaian tarif akan berbeda-beda tergantung pada kondisi setiap toko. Ada yang dipengaruhi oleh peningkatan penetrasi online, perubahan gaya hidup, atau persaingan di sekitar," kata Harun.
{
"width": "100 persen",
"height": "480",
"symbol": "IDX:CTRA",
"interval": "D",
"timezone": "Asia/Jakarta",
"theme": "light",
"style": "1",
"locale": "en",
"enable_publishing": false,
"hide_top_toolbar": true,
"allow_symbol_change": false,
"save_image": false,
"calendar": false,
"hide_volume": true,
"support_host": "https://www.tradingview.com"
}
CTRA akan menyesuaikan kenaikan tarif sewa dengan situasi individu setiap toko. Harun juga menjelaskan bahwa ada beberapa toko yang tarif sewanya tidak akan naik. "Kami akan mengakomodasi kondisi masing-masing. Namun, biaya layanan pasti akan mengalami kenaikan karena inflasi dalam biaya pemeliharaan," tambahnya.
Sementara itu, tingkat hunian mal yang dimiliki oleh CTRA saat ini sudah cukup tinggi, dengan rata-rata di atas 90 persen.
Sebelumnya, Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah, telah mengkonfirmasi bahwa akan terjadi kenaikan tarif sewa mal pada tahun ini, dengan kisaran antara 5 persen hingga 10 persen.
Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa peningkatan tarif sewa tersebut tidak akan memengaruhi tingkat hunian mal. Menurutnya, jumlah pengunjung yang datang tetap menjadi faktor penentu utama dalam tingkat hunian mal.