Logo
>

Manoj Punjabi Tinggalkan NETV Saat Saham Terjun Bebas

Ditulis oleh Yunila Wati
Manoj Punjabi Tinggalkan NETV Saat Saham Terjun Bebas

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Manoj Punjabi mengumumkan pengunduran diri sebagai Direktur Utama PT Net Visi Media Tbk. Tidak hanya Manoj, Shania Manoj Punjabi dan Dian Adhitama melakukan hal serupa. Baik Shania maupun Dian masing-masing menjabat sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen.

    Dalam keterbukaan informasi emiten berkode saham NETV ini, Sekretaris Perusahaan NETV Shinta Trisnawati Sutrisno, menjelaskan, pada tanggal 5 November 2024 perseroan telah menerima surat pengunduran diri dari ketiganya.

    "Pengunduran diri Direksi dan Dewan Komisaris tersebut telah disetujui oleh para pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada Kamis, 7 November 2024," kata Shinta, dikutip Jumat, 8 November 2024.

    Dia juga menegaskan, pihak perusahaan menyatakan bahwa pengunduran diri para pejabat ini tidak berdampak material terhadap kelangsungan usaha perseroan.

    Sayangnya, kepergian Manoj Punjabi terjadi di saat saham NETV sedang terjun bebas.

    Mengutip data Stockbit hari ini, saham NETV dibuka dengan harga Rp146, sedikit lebih rendah dari harga penutupan sebelumnya (Rp151). Meskipun harga sempat menyentuh level tertinggi Rp146, saham ini mengalami penurunan yang cukup signifikan sepanjang hari, dengan harga terendah mencapai Rp140.

    Harga rata-rata yang tercatat di Rp143 menunjukkan bahwa saham ini mengalami tekanan jual yang cukup besar.

    Dari perubahan tersebut, saham NETV mencatatkan penurunan sebesar 7.28 persen pada hari ini, yang menunjukkan adanya tekanan jual yang cukup kuat. Penurunan ini mungkin dipengaruhi oleh faktor internal perusahaan, kondisi pasar, atau reaksi negatif terhadap berita tertentu yang mempengaruhi investor.

    Secara volume perdagangan, terlihat bahwa NETV diperdagangkan relatif rendah, yaitu hanya 7 ribu lot dengan total nilai perdagangan sekitar Rp104.8 juta. Ini mengindikasikan bahwa saham NETV tidak terlalu likuid pada hari ini dibandingkan dengan saham-saham yang lebih besar atau lebih aktif.

    Ini mungkin mengindikasikan bahwa meskipun ada penurunan harga, tidak banyak investor yang terlibat dalam perdagangan saham ini. Namun, meskipun volume rendah, penurunan harga yang terjadi menunjukkan bahwa ada penjualan yang cukup signifikan dalam skala tersebut.

    Saham NETV berada di sekitar batas bawah dari level Auto Rejection Bawah (ARB), dengan harga terendah hari ini mencapai 140. Hal ini memberi gambaran bahwa saham ini hampir mencapai batas penurunan maksimal (ARB) yang diizinkan untuk hari ini, yaitu 136. Ini menunjukkan adanya potensi pembalikan arah harga jika tekanan jual berkurang atau jika sentimen pasar berubah.

    Harga terendah intraday (IEP) menunjukkan harga terendah yang tercatat sepanjang sesi perdagangan, yaitu Rp140, yang juga berada sangat dekat dengan level ARB. IEV yang tercatat 2.7 ribu lot dan Freq yang hanya 87 kali transaksi menunjukkan bahwa meskipun saham ini diperdagangkan, volume dan frekuensinya relatif rendah. Ini bisa berarti bahwa pasar sedang lebih sepi atau investor tidak terlalu tertarik pada saham ini saat ini.

    Penurunan harga saham NETV bisa jadi mencerminkan sentimen negatif atau keengganan pasar terhadap saham ini. Penurunan lebih dari 7 persen dengan volume perdagangan yang rendah dapat menunjukkan bahwa investor mungkin menjauhi saham ini karena ketidakpastian atau ekspektasi kinerja perusahaan yang buruk.

    Bisa juga, terjadi aksi jual dari pemegang saham besar atau respons pasar terhadap berita yang mempengaruhi outlook perusahaan.

    Secara keseluruhan, saham NETV menunjukkan performa yang kurang baik pada hari ini dengan penurunan yang signifikan dan volume perdagangan yang rendah.

    Karena harga telah mendekati level ARB (136), saham ini mungkin mengalami stabilisasi atau pembalikan arah jika sentimen pasar berubah. Namun, jika tekanan jual berlanjut, harga bisa saja terus tertekan menuju batas bawah ARB.

    Jika saham NETV tidak mampu menghindari level ARB, ini bisa menandakan bahwa investor perlu berhati-hati dan memperhatikan faktor-faktor yang menyebabkan penurunan harga, baik dari sisi fundamental perusahaan atau kondisi pasar secara keseluruhan.

    Jadi, untuk para investor, ada beberapa saran yang wajib diperhatikan, yaitu:

    • Short-term (Jangka Pendek): Saham ini mungkin akan terus mengalami volatilitas dalam waktu dekat. Jika harga mendekati level ARB atau menunjukkan tanda-tanda pembalikan arah, mungkin ada peluang untuk membeli saham ini pada harga rendah. Namun, risiko tetap tinggi, dan investor perlu memperhatikan perkembangan berita atau faktor fundamental yang mempengaruhi saham ini.
    • Long-term (Jangka Panjang): Jika tren negatif berlanjut, investor mungkin perlu menunggu hingga ada konfirmasi perbaikan dalam fundamental perusahaan atau perubahan sentimen pasar sebelum mengambil posisi jangka panjang.

    Reverse Stock NETV

    PT Net Visi Media Tbk (NETV) segera melakukan reverse stock atau penggabungan saham seri A dengan rasio 2:1, setelah mendapat persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 8 Oktober 2024. Terjadi peningkatan nominal per saham menjadi Rp200 dari sebelumnya Rp100.

    Berdasarkan keterbukaan informasi, NETV merinci, jumlah saham seri A yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan menyusut menjadi 11.726.588.620 dari sebelumnya sebanyak 23.453.177.240. Namun, Net Visi Media tidak menerangkan alasan di balik aksi korporasi ini.

    Di saat yang sama, RUPSLB juga menyetujui manajemen NETV untuk mengumumkan rencana penerbitan saham seri B dengan nilai nominal Rp50 per lembar saham. Saham ini akan diterbitkan melalui pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias private placement.

    “Aksi ini sebagai upaya untuk memperbaiki kondisi keuangan perseroan,” tulis pernyataan keterbukaan informasi tersebut.

    Perseroan akan menerbitkan saham seri B kepada dua pihak, yaitu PT MD Entertainment Tbk. (FILM) sebanyak 25.220.946.827 lembar saham dan Newton Capital Ltd (NCL) sebanyak 4.412.982.275 lembar saham.

    Total jumlah saham yang diterbitkan adalah sebesar 29.633.929.102 lembar saham melalui pelaksanaan PMTHMETD. Penetapan harga ini dilakukan berdasarkan kesepakatan antara NETV, FILM, dan NCL, serta hasil penilaian dari penilai independen yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Transaksi ini dilaksanakan dengan wajar (arm’s length transaction), tanpa merugikan pemegang saham non-pengendali dan bukan pemegang saham utama.

    Dengan pelaksanaan PMTHMETD ini, Perseroan berharap dapat memperkuat struktur keuangan dan mendukung keberlanjutan operasionalnya di masa mendatang.

    Selain itu, perusahaan juga mendapatkan pendanaan untuk modal kerja yang diperlukan guna mendorong kinerja operasional dan keuangan agar kembali positif. Untuk keperluan ini, perusahaan akan meminta persetujuan dari para investor dalam rapat umum pemegang saham luar biasa yang akan digelar pada 8 Oktober 2024 terkait rencana reverse stock.(*)

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, sehingga KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79