KABARBURSA.COM - Pendangkalan Terusan Suez di Mesir membawa dampak serius terhadap impor kedelai, meningkatkan risiko kenaikan harga.
Bayu Krisnamurthi, Direktur Utama Perum Bulog, mengungkapkan bahwa keterlambatan impor kedelai telah menyebabkan kelangkaan di dalam negeri.
"Ada masalah transportasi. Saya dapat kabar bahwa Terusan Suez mendangkal, dan adanya konflik di Timur Tengah malah membuat ketersediaan kapal dan kontainer terganggu," ujar Krisnamurthi dalam Konferensi Pers Keberhasilan Bantuan Pangan Beras Menahan Laju Inflasi di Gedung Bulog Pusat di Jakarta.
Pendangkalan tersebut memaksa kapal pengangkut untuk memutar hingga ke Tanjung Harapan, mengakibatkan keterlambatan selama tiga minggu. Krisnamurthi menilai bahwa permasalahan transportasi menjadi kendala utama dalam menjaga stok kedelai di dalam negeri, terutama karena impor kedelai sepenuhnya dilakukan oleh swasta.
Meskipun demikian, beberapa daerah, seperti Jawa Timur dan Banten, telah mulai menerima pasokan kedelai yang diharapkan dapat menormalkan stok menjelang Ramadan. Bulog juga berencana untuk melakukan impor kedelai tahun ini.
"Tahun ini kita akan coba untuk melakukannya. Namun demikian, kalau saya melakukan saat ini, paling cepat kedelai baru datang 1-1,5 bulan lagi karena memang belum ada," tambahnya.
Bulog telah menyampaikan permasalahan ini kepada Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gapoktindo) dan berencana untuk mencoba sistem impor baru guna mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.
Hidayatullah Suralaga, Sekretaris Jenderal Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo), juga menyoroti minimnya stok kedelai. Distribusi kedelai sempat terganggu pada awal Desember, namun pelaku usaha telah berusaha mempercepat kedatangan kedelai.
Pada November dan Desember, Indonesia menerima kedelai sebanyak 60 ribu ton dengan menggunakan kapal curah dan 75 ribu ton dengan menggunakan kontainer yang langsung didistribusikan ke seluruh Indonesia. Kedatangan pasokan kedelai dengan kapal curah mencapai 72 kmt pada 30 Desember 2023, dilanjutkan dengan 110 kmt selama bulan Januari 2024, ungkap Hidayatullah.