Logo
>

MBMA Masih Simpan Dana IPO Sebesar Rp861 Miliar

Ditulis oleh Pramirvan Datu
MBMA Masih Simpan Dana IPO Sebesar Rp861 Miliar

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) menyampaikan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) per tanggal 30 Juni 2024.

    Devin Antonio Ridwan, Presiden Direktur MBMA menyatakan bahwa perseroan memperoleh hasil IPO sebesar Rp9,18 triliun dengan biaya sebesar Rp247,4 miliar, sehingga MBMA mendapatkan hasil bersih IPO sebesar Rp8,93 triliun. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa 16 Juli 2024.

    Dengan demikian, total dana IPO yang sudah digunakan mencapai Rp8,07 triliun.

    MBMA masih menyimpan sisa dana IPO sebesar Rp861,91 miliar dalam bentuk Giro Rupiah dan USD pada Bank UOB Indonesia dengan bunga berkisar antara 4,5 persen hingga 5 persen.

    Dana hasil IPO telah direalisasikan oleh MBMA untuk beberapa tujuan sebagai berikut:

    • Pelunasan Pokok Hutang Perseroan sebesar Rp4,46 triliun.
    • Mengambil Alih Hak Tagih Perjanjian Fasilitas Dukungan Induk MT sebesar Rp449,9 miliar.
    • Mendanai Modal Kerja sebesar Rp267,9 miliar.
    • Mendanai belanja Modal MTI sebesar Rp749,5 miliar.
    • Mendanai modal kerja ZHN sebesar Rp624,4 miliar.
    • Mendanai modal kerja SCM sebesar Rp401,7 miliar.
    • Mendanai belanja modal ZHN (Nickel Matte Converter) sebesar Rp1,11 triliun.

    Cadangan Sumber Daya

    PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) aktif menjalankan kegiatan eksplorasi untuk meningkatkan cadangan sumber daya nikel perusahaan. Baru-baru ini, anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) ini menginvestasikan USD1,2 juta atau sekitar Rp19 miliar untuk eksplorasi di tambang nikel Sulawesi Cayaha Mineral (SCM) di Konawe, Sulawesi Tenggara, pada kuartal II 2024.

    “MBMA memiliki program eksplorasi aktif yang berfokus pada delineasi penambahan sumber daya nikel di tambang SCM. Selama kuartal kedua 2024, MBMA telah menyelesaikan kegiatan eksplorasi dengan total perkiraan biaya sebesar Rp19 miliar,” demikian pernyataan resmi manajemen MBMA yang dikutip pada Senin, 15 Juli 2024.

    Manajemen MBMA menjelaskan bahwa dana tersebut digunakan untuk pengeboran dalam rangka penentuan sumber daya umur tambang dan pekerjaan tes terkait. “Seluruh pekerjaan diselesaikan oleh PT Sulawesi Cahaya Mineral, menggunakan metode pengeboran dari permukaan (diamond drilling), pemetaan geologi, pengambilan sampel, dan survei geofisika (ground penetration radar/GPR),” kata manajemen MBMA.

    Area yang dipilih untuk program pengeboran eksplorasi adalah area yang dekat dengan lubang tambang saat ini dan sesuai dengan rencana penambangan masa depan. Selama kuartal kedua 2024, eksplorasi menghasilkan 353 lubang bor dengan total kedalaman 8.639 meter.

    “Kegiatan lainnya termasuk survei GPR sepanjang 45,3 km di area PB, pemetaan geologi, dan pengambilan sampel seluas 270 ha di BR2&3 Selatan, dan DS Timur,” tambah manajemen MBMA.

    RPUST MBMA

    Pemegang saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) merestui rencana perseroan untuk menggelar Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue 10,79 miliar saham. Persetujuan itu diperoleh dalam RUPS Tahunan Perseroan pada 21 Juni 2024.

    “Menyetujui penambahan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dengan memberikan HMETD melalui mekanisme PMHMETD I dalam jumlah sebanyak-banyaknya 10.799.541.990 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham,” tulis ringkasan risalah RUPST di keterbukaan informasi BEI.

    Selain itu, RUPST juga menyepakati tidak ada pembagian dividen tahun buku 2023. Laba bersih perseroan akan digunakan untuk dana cadangan dan saldo laba ditahan.

    “Sebesar USD1.000 ditetapkan untuk dana cadangan perseroan, dan sisa USD33,30 juta untuk saldo laba ditahan dan kepentingan non pengendali perseroan tahun buku 2023,” ujarnya.

    MBMA diketahui mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD6,93 juta pada 2023. Realisasi itu anjlok 68,02 persen dibanding periode 2022 yang sebesar USD21,66 juta. Sementara laba tahun berjalan merosot dari sebelumnya USD37,85 juta di 2022 menjadi USD33,30 juta pada 2023.

    Mengutip laporan keuangan perseroan, pendapatan usaha MBMA justru melejit 191,47 persen menjadi USD1,33 miliar pada tahun lalu dibanding sebelumnya yang sebesar USD455,74 juta.

    Emiten tambang nikel milik Garibaldi Thohir atau Boy Thohir itu berencana melakukan penambahan modal dengan skema rights issue dengan nilai Rp1,07 triliun.

    Dalam prospektus, perseroan akan menerbitkan maksimal 10.799.541.990 saham dengan nominal Rp100 per saham. Jumlah tersebut setara 10 persen dari jumlah seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

    Manajemen MBMA menjelaskan, rencana penggunaan dana hasil rights issue untuk kebutuhan likuiditas umum, belanja modal, modal kerja dan untuk pertumbuhan dan/atau pengembangan usaha perseroan, anak perusahaan dan entitas asosiasinya.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.