KABARBURSA.COM - PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) tengah berada di persimpangan menarik. Setelah sempat melambung hingga menyentuh level tertinggi di Rp2.850, saham emiten jasa logistik batu bara ini tergelincir cukup tajam dalam waktu singkat.
Kini, harga sahamnya berada di kisaran Rp1.485 dan sedang menguji area teknikal penting: EMA 50 harian, yang berada di level Rp1.391.
Level ini bukan sembarang angka. Bagi para pelaku pasar teknikal, EMA 50 kerap dijadikan batas psikologis untuk menilai apakah sebuah saham masih berada dalam jalur naik jangka menengah, atau mulai memasuki fase distribusi yang lebih dalam.
Fakta bahwa harga MBSS kini menguji batas ini, setelah terpental dari level Fibonacci Retracement 23,6 persen di Rp1.505, menjadikannya titik krusial. Ini adalah zona yang bisa menjadi batu loncatan untuk pemulihan, atau justru titik lepas kendali jika tekanan jual belum selesai.
Penurunan MBSS sendiri memang cukup dramatis. Dari lonjakan harga yang mengesankan, aksi ambil untung langsung menghapus sebagian besar kenaikan.
Namun setelah tekanan mereda, volume perdagangan ikut menyusut, memberi sinyal bahwa tekanan jual bisa jadi mulai kehilangan tenaga. Jika dalam beberapa sesi mendatang muncul candle pembalikan seperti hammer atau bullish engulfing, maka potensi technical rebound bisa menguat.
Tentu, ekspektasi tersebut masih perlu dikonfirmasi oleh indikator lain. MACD, misalnya, masih menunjukkan sinyal pelemahan. Histogram berada di wilayah negatif, dan garis MACD masih bergerak di bawah garis sinyal, menandakan bahwa tekanan jual belum benar-benar mereda.
Dengan kata lain, meskipun posisi harga menarik, momentum jangka pendek masih belum sepenuhnya mendukung.
Bagi investor yang mengincar peluang jangka pendek dengan toleransi risiko tinggi, MBSS di level saat ini memang menggoda. Risiko bisa diredam selama harga bertahan di atas EMA 50.
Namun jika tembus ke bawah, khususnya ke bawah Rp1.390, pola teknikal bisa berubah, dan skenario rebound perlu ditinjau ulang.
Pada akhirnya, MBSS berada di titik yang sangat menentukan. Ini bukan sekadar pertarungan harga, tapi ujian sentimen pasar, apakah aksi jual sudah mencapai dasar dan siap berbalik arah, atau hanya berhenti sejenak sebelum kembali turun lebih jauh.
Yang pasti, bagi mereka yang bersiap lebih awal, momen seperti ini tak jarang jadi titik awal dari kejutan berikutnya.
MBSS Tancap Gas, Laba Bersih IQ2025 Melejit 293 Persen
PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (MBSS), emiten pelayaran yang melayani angkutan laut batu bara dan logistik energi, membuka tahun 2025 dengan pencapaian yang mencolok. Perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp165 miliar pada kuartal I 2025, melonjak 293 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan ini menjadi yang tertinggi dalam delapan kuartal terakhir, sekaligus menandai pemulihan kinerja yang konsisten sejak paruh kedua 2023.
Pertumbuhan laba ditopang oleh pendapatan yang turut meningkat signifikan. Dalam tiga bulan pertama 2025, MBSS mencatatkan total pendapatan sebesar Rp240 miliar, tumbuh 37 persen secara tahunan (YoY) dan naik 7 persen dibanding kuartal sebelumnya.
Pencapaian ini mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam menjaga utilisasi armada serta mempertahankan kontrak jangka menengah-panjang di tengah fluktuasi volume dan tarif pengangkutan batu bara.
Kinerja margin juga mengalami perbaikan. Laba kotor tercatat Rp98 miliar, atau setara 40,8 persen dari total pendapatan, membaik dibandingkan margin kuartal I tahun lalu yang hanya sekitar 22,9persen.
Hal ini menunjukkan efisiensi pada sisi operasional, termasuk pengendalian biaya bahan bakar dan perawatan kapal, dua komponen utama dalam struktur beban pokok pelayaran.
Beban usaha yang berhasil ditekan turut menopang peningkatan laba usaha. Sepanjang kuartal I 2025, beban usaha MBSS tercatat Rp22 miliar, sedikit lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dengan demikian, laba usaha naik menjadi Rp76 miliar, atau meningkat hampir lima kali lipat dibandingkan kuartal I 2024.
Yang tak kalah menarik, MBSS juga membukukan pendapatan lain-lain sebesar Rp89 miliar, jumlah yang sangat besar jika dibandingkan dengan rerata historis perusahaan.
Kendati tidak dijabarkan secara rinci dalam laporan keuangan, pos ini kemungkinan besar berasal dari keuntungan selisih kurs atau revaluasi instrumen keuangan, yang lazim terjadi pada perusahaan berbasis ekspor dengan eksposur mata uang asing.
Sepanjang kuartal ini, MBSS tidak mencatatkan beban pajak penghasilan. Dengan demikian, seluruh laba sebelum pajak mengalir penuh menjadi laba bersih. Ini membuat earnings per share (EPS) perseroan naik ke level Rp93,75 per saham, salah satu pencapaian tertinggi sejak 2021.
Dari sisi rasio keuangan, sejumlah indikator utama menunjukkan perbaikan fundamental. Return on Assets (ROA) naik ke 3,98 persen, tertinggi sejak dua tahun terakhir. Sementara Return on Equity (ROE) tercatat 4,44 persen, mencerminkan efisiensi pemanfaatan modal sendiri.
Yang juga menjadi sorotan adalah interest coverage ratio MBSS yang mencapai 10,55 kali, mengindikasikan bahwa kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban bunga berada pada posisi sangat aman.
Sementara itu, valuasi pasar masih mencerminkan ruang pertumbuhan. Dengan rasio price to earnings (PE) sekitar 10,7 kali, saham MBSS tergolong undervalued bila dibandingkan dengan rata-rata sektor pelayaran atau transportasi logistik energi yang umumnya diperdagangkan pada kelipatan PE 12—15 kali.
Hal ini membuka potensi bagi investor jangka menengah yang mencari emiten dengan prospek berkelanjutan dan profil risiko konservatif.
Kinerja MBSS di kuartal pertama 2025 mengindikasikan arah pemulihan yang tidak sekadar bersifat musiman, namun juga struktural.
Dengan kondisi operasional yang efisien, arus kas yang terjaga, dan eksposur terhadap permintaan logistik batu bara domestik yang masih stabil, MBSS menunjukkan kemampuannya untuk tetap relevan dan kompetitif di tengah tekanan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global.
Jika tren ini berlanjut, bukan tidak mungkin MBSS akan kembali menjadi salah satu pemain logistik laut yang diperhitungkan di lantai bursa.
Investor yang mencari eksposur ke sektor energi dan logistik dengan pendekatan berbasis nilai (value investing) patut mempertimbangkan emiten ini dalam radar pemantauan mereka sepanjang 2025.(*)