KABARBURSA.COM - PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) kembali menunjukkan agresivitasnya dalam ekspansi portofolio hulu migas. Perusahaan yang dikendalikan Arifin Panigoro ini resmi mengumumkan akuisisi besar di Sumatra Selatan dengan mengambil alih 45 persen hak partisipasi sekaligus operator pada PSC Sakakemang, serta 80 persen hak partisipasi berikut posisi operator pada PSC South Sakakemang.
Aset tersebut sebelumnya dioperatori oleh Repsol, sementara sisa kepemilikan masing-masing dipegang Petronas dan Mitsui Oil Exploration (MOECO). Nilai transaksinya ditaksir mencapai USD90 juta atau sekitar Rp1,47 triliun, dan akan efektif setelah mendapat persetujuan resmi pemerintah.
Akuisisi ini bukan sekadar menambah cadangan, melainkan memperkuat posisi strategis MedcoEnergi di Sumatra Selatan. Pasalnya, PSC Sakakemang berbatasan langsung dengan PSC Corridor yang sudah lebih dulu dioperasikan perseroan.
Dengan adanya konsolidasi ini, Medco akan menikmati sinergi operasional yang lebih efisien karena infrastruktur gas di wilayah tersebut sudah tersedia dan terkoneksi dengan jaringan pipa PT Transportasi Gas Indonesia (TGI), di mana Medco juga meningkatkan kepemilikan hingga 40 persen.
Akses langsung ke pasar domestik dan regional, mulai dari Riau hingga Singapura, semakin memperkuat daya tarik transaksi ini.
Bagi investor, manuver ini dipandang positif. Strategi menambah aset yang memiliki infrastruktur siap pakai dan potensi produksi signifikan berpeluang memberi tambahan arus kas jangka panjang. Selain itu, langkah ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk memperkuat ketahanan energi nasional.
Namun, dari kinerja keuangan, Medco masih menghadapi tantangan. Pada paruh pertama 2025, perseroan hanya membukukan laba bersih USD19,56 juta, anjlok 84,7 persen secara tahunan. Marjin keuntungan tergerus hingga 3,46 persen, seiring tekanan harga energi global dan beban pajak yang melonjak.
Walau begitu, neraca keuangan tetap relatif solid dengan kas dan setara kas meningkat 40 persen menjadi USD835 juta, memberikan bantalan likuiditas untuk ekspansi ini.
Dari sisi teknikal, saham MEDC justru memperlihatkan optimisme yang kontras dengan kinerja laba. Rangkuman indikator teknikal menunjukkan sinyal “sangat beli”. Relative Strength Index (RSI) berada di level 60, masih jauh dari area jenuh beli. MACD dan sejumlah osilator momentum juga memperlihatkan tren penguatan.
Semua moving average dari jangka pendek hingga panjang berada di posisi bullish. Dengan harga terakhir di kisaran Rp1.245, saham ini masih memiliki ruang kenaikan menuju area resistensi di Rp1.259–Rp1.272.
Waspadai Hal ini Sebelum Beli Saham
Namun, investor tetap perlu mewaspadai beberapa faktor. Pertama, volatilitas harga migas global yang dapat mempengaruhi kinerja fundamental perseroan.
Kedua, tingkat pajak efektif yang tinggi, yang tercatat 75 persen pada paruh pertama 2025, berpotensi menekan profitabilitas di periode mendatang. Ketiga, indikator teknikal tertentu, seperti Stochastic RSI dan Williams %R, sudah menunjukkan kondisi overbought, menandakan ruang koreksi jangka pendek bisa saja terbuka.
Secara keseluruhan, rencana akuisisi Medco atas aset Repsol di Sakakemang dan South Sakakemang memberikan sentimen positif bagi saham MEDC, terutama untuk prospek jangka menengah hingga panjang.
Strategi ini mempertegas posisi Medco sebagai pemain gas terintegrasi di Sumatra Selatan. Untuk investor, rekomendasinya adalah memanfaatkan momentum koreksi jangka pendek sebagai peluang akumulasi, dengan tetap disiplin mengatur level risiko.
Kesabaran dan pandangan jangka panjang menjadi kunci dalam menikmati potensi keuntungan dari manuver strategis ini.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.