Logo
>

Melihat Peluang Cuan Emiten Asuransi dari Kepmenkes Baru

Ditulis oleh Yunila Wati
Melihat Peluang Cuan Emiten Asuransi dari Kepmenkes Baru

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pemerintah Indonesia melalui Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No. HK.01.07/MENKES/1366/2024, yang diterbitkan pada 10 September 2024, telah mengumumkan aturan baru yang berfokus pada pengelolaan perbedaan biaya dalam perawatan kesehatan.

    Keputusan ini memperkenalkan pedoman baru yang mengatur koordinasi antara Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan dengan asuransi kesehatan swasta, terutama untuk pasien yang menginginkan perawatan lebih tinggi dari cakupan standar BPJS.

    Aturan ini secara khusus bertujuan untuk mengatasi ketidakjelasan dalam peran antara BPJS Kesehatan, asuransi swasta, dan fasilitas kesehatan. Selama ini, masyarakat seringkali menghadapi masalah saat harus membayar biaya tambahan atau "upgrade" layanan kesehatan yang lebih baik dari standar yang ditanggung BPJS.

    Lewat Kepmenkes ini, diharapkan ada sinergi yang lebih baik antara JKN dan asuransi swasta untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif dan fleksibel.

    Selain itu, aturan ini memberikan dasar hukum bagi perusahaan asuransi swasta untuk menawarkan produk-produk pelengkap JKN, yang dapat digunakan masyarakat untuk menutup biaya tambahan di luar cakupan BPJS. Dengan adanya pedoman ini, peran perusahaan asuransi swasta menjadi lebih penting dalam mendukung pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat.

    Peluang Emiten Asuransi dan Kesehatan

    Keputusan ini membuka peluang yang signifikan bagi emiten-emiten di sektor asuransi kesehatan dan penyedia layanan kesehatan di pasar modal Indonesia. Emiten yang berpotensi meraup keuntungan dari kebijakan ini antara lain adalah perusahaan asuransi yang telah memiliki produk asuransi kesehatan, rumah sakit swasta, serta perusahaan yang bergerak di bidang alat kesehatan dan farmasi.

    Berikut adalah beberapa emiten yang berpotensi mendapatkan keuntungan dari aturan baru ini:

    PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (LIFE)

    Emiten ini merupakan salah satu perusahaan asuransi jiwa besar di Indonesia dengan lini produk asuransi kesehatan yang beragam. Dengan adanya aturan baru ini, produk asuransi kesehatan pelengkap BPJS dari Sinarmas MSIG bisa semakin diminati oleh masyarakat yang menginginkan layanan kesehatan premium.

    Bagaimana analisis sahamnya?

    Saham PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (LIFE) mengalami koreksi harga pada perdagangan hari ini, 26 September 2024. Saham LIFE ditutup di level Rp8.750 per lembar saham, mencatatkan penurunan sebesar 2,78 persen atau 250 poin dari harga penutupan sebelumnya di Rp9.000.

    Pada awal perdagangan, saham LIFE dibuka di angka Rp9.025, dengan harga tertinggi yang sempat mencapai Rp9.050. Namun, tren penurunan terjadi hingga mencapai titik terendah di Rp8.750, yang juga menjadi harga penutupan hari ini. Volume transaksi yang tercatat mencapai 25 lot, dengan total nilai transaksi sebesar Rp22,2 miliar dan harga rata-rata transaksi harian berada di angka Rp8.888 per saham.

    Penurunan ini menandai adanya tekanan pada saham LIFE, meskipun saham ini sebelumnya pernah mencapai level Auto Reject Atas (ARA) di Rp10.800. Sebaliknya, level terendah atau Auto Reject Bawah (ARB) saham LIFE saat ini berada di Rp7.200.

    Walau begitu, saham LIFE merupakan salah satu saham di sektor asuransi yang cukup menarik perhatian investor. Meski mengalami koreksi pada perdagangan hari ini, saham ini tetap memiliki potensi untuk kembali menguat, tergantung pada kondisi pasar dan perkembangan di industri asuransi secara umum. Investor perlu terus memantau fundamental perusahaan serta pergerakan sentimen pasar untuk menentukan langkah yang tepat ke depannya.

    Di sisi lain, investor disarankan untuk mempertimbangkan momentum jangka pendek dan jangka panjang dalam pengambilan keputusan. Meskipun saham LIFE mengalami tekanan hari ini, adanya peluang kenaikan kembali ke level-level resistensi di Rp9.000 dan Rp9.050 tetap terbuka, terutama jika ada sentimen positif dari pasar atau kinerja perusahaan.

    PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA)

    Mitra Keluarga adalah salah satu jaringan rumah sakit swasta terbesar di Indonesia. Keputusan ini membuka peluang bagi MIKA untuk meningkatkan layanan dan pendapatan dari pasien yang menggunakan asuransi kesehatan swasta untuk menutupi perbedaan biaya perawatan.

    Saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) mencatatkan performa yang mengesankan pada perdagangan hari ini, dengan harga sahamnya ditutup di level Rp3.270 per lembar, naik 5,48 persen atau 170 poin dari harga penutupan sebelumnya di Rp3.100. Lonjakan ini didukung oleh volume perdagangan yang cukup signifikan, mencapai nilai transaksi Rp31,2 miliar dengan frekuensi sebanyak 1.760 kali.

    Pada sesi perdagangan hari ini, saham MIKA dibuka di harga Rp3.140 dan sempat menyentuh level terendah Rp3.110 sebelum kembali naik hingga mencapai level tertingginya di Rp3.270, yang juga menjadi penutupan harga hari ini. Rata-rata pergerakan harga (average) berada di level Rp3.175, dengan nilai IEP (Indicative Equilibrium Price) yang berada di posisi yang sama dengan harga penutupan, yakni Rp3.270.

    Kenaikan signifikan pada saham MIKA terjadi di tengah antusiasme investor terhadap sektor kesehatan, didorong oleh ekspektasi positif terhadap pertumbuhan bisnis rumah sakit. MIKA, sebagai salah satu perusahaan pengelola rumah sakit terkemuka di Indonesia, dianggap sebagai emiten yang kuat dengan prospek bisnis yang solid, terlebih dengan meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan.

    Faktor eksternal seperti keputusan terbaru dari pemerintah terkait pengelolaan perbedaan biaya dalam perawatan kesehatan juga berpotensi memberikan sentimen positif bagi emiten-emiten di sektor ini. Aturan baru yang meningkatkan koordinasi antara BPJS Kesehatan dan asuransi kesehatan swasta membuka peluang bagi rumah sakit swasta, termasuk yang dikelola MIKA, untuk lebih optimal dalam menangani pasien dan meningkatkan pendapatan dari layanan kesehatan yang lebih tinggi.

    Volume perdagangan saham MIKA mencapai 98.000 lot, menunjukkan minat yang besar dari investor terhadap saham ini. Meski tidak mencatatkan nilai ARA (Auto Rejection Atas), saham MIKA tetap menunjukkan kekuatan yang solid dengan menutup perdagangan pada level tertingginya hari ini, mengindikasikan potensi kenaikan lebih lanjut dalam waktu dekat.

    Secara keseluruhan, saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) mengalami lonjakan signifikan di tengah optimisme investor terhadap prospek sektor kesehatan dan aturan baru dari pemerintah. Dengan nilai perdagangan yang tinggi dan peningkatan signifikan dalam harga saham, MIKA menjadi salah satu saham yang layak diperhatikan oleh para pelaku pasar, terutama dengan potensi peningkatan lebih lanjut jika sentimen positif ini berlanjut.

    PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO)

    Sebagai salah satu jaringan rumah sakit terbesar di Indonesia, SILO diperkirakan akan mendapatkan dorongan positif dari aturan ini. SILO sudah menawarkan berbagai layanan kesehatan premium yang sering menjadi pilihan bagi pasien yang ingin upgrade layanan di luar cakupan BPJS.

    Saham PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) menunjukkan penguatan moderat dalam perdagangan terbaru, dengan harga sahamnya meningkat 1,99 persen atau naik 60 poin menjadi Rp3.070. Kenaikan ini terjadi di tengah volatilitas pasar yang terus berfluktuasi, dengan volume perdagangan yang cukup tinggi mencapai 199.000 lot dan total nilai transaksi Rp61,4 miliar.

    Saham SILO dibuka pada level Rp3.020, sedikit lebih tinggi dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp3.010. Selama sesi perdagangan, saham ini sempat menyentuh level tertinggi di Rp3.140 sebelum kembali stabil pada kisaran Rp3.070, dengan harga terendah di Rp3.000.

    Rata-rata harga transaksi (avg) berada di Rp3.077, menunjukkan bahwa meskipun terjadi fluktuasi, para pelaku pasar masih mempertahankan optimisme terhadap saham ini. Dalam sesi perdagangan ini, frekuensi transaksi mencapai 3.287 kali, mengindikasikan minat investor yang cukup kuat terhadap SILO.

    Salah satu faktor yang mendukung penguatan saham SILO adalah prospek jangka panjang sektor kesehatan di Indonesia, yang terus menunjukkan pertumbuhan positif didorong oleh meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan di masa pascapandemi. Di sisi lain, adanya pengaturan baru terkait integrasi BPJS dengan asuransi swasta dapat memberikan peluang peningkatan bisnis bagi rumah sakit besar seperti SILO.

    Dengan level harga tertinggi harian di Rp3.140 dan potensi kenaikan lebih lanjut hingga level auto rejection atas (ARA) di Rp3.760, saham SILO tetap menarik untuk diikuti. Namun, investor juga harus mewaspadai potensi koreksi mengingat adanya tekanan di level support terendah pada Rp3.000.

    Untuk saat ini, saham SILO terlihat cukup stabil dengan tren positif yang moderat, meskipun masih dipengaruhi oleh dinamika pasar yang tidak menentu.

    PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)

    Emiten farmasi terbesar di Indonesia ini berpotensi mendapatkan keuntungan dari meningkatnya permintaan layanan kesehatan dan produk farmasi seiring dengan meningkatnya keterjangkauan layanan kesehatan bagi masyarakat. Produk-produk kesehatan Kalbe Farma juga sering menjadi pilihan di berbagai rumah sakit di Indonesia.

    Pada perdagangan hari ini, saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) terpantau stabil di level Rp1.740 per saham, tanpa mengalami perubahan harga dari penutupan sebelumnya. Saham ini dibuka pada level Rp1.755 dan sempat menyentuh harga tertinggi di Rp1.755 serta harga terendah di Rp1.730. Berikut analisis lengkapnya:

    KLBF ditutup tetap di Rp1.740, mencatatkan kinerja flat dengan volume perdagangan sebanyak 432.000 lot. Saham bergerak di rentang Rp1.730 (terendah) hingga Rp1.755 (tertinggi). Total nilai transaksi saham KLBF mencapai Rp75,1 miliar dengan rata-rata harga perdagangan di Rp1.740. Saham KLBF cukup aktif diperdagangkan dengan total 3.186 kali transaksi pada hari ini.

    Kalbe Farma memiliki fundamental yang kuat, didukung oleh kinerja keuangan yang stabil dan penguasaan pasar yang besar di industri farmasi Indonesia. Kenaikan permintaan terhadap produk kesehatan pasca-pandemi turut menjaga stabilitas perusahaan, meskipun harga saham hari ini tidak mengalami perubahan. Stabilitas harga saham juga dipengaruhi oleh minat beli yang seimbang dengan penawaran, seiring dengan proyeksi kinerja keuangan KLBF yang tetap solid di masa mendatang.

    Dengan fundamental yang kuat dan dominasi di pasar farmasi Indonesia, saham Kalbe Farma masih menjadi pilihan investor yang mencari investasi stabil di sektor kesehatan. Meskipun pergerakan harga hari ini tidak mencatatkan kenaikan, prospek jangka panjang perusahaan tetap positif, terutama dengan adanya peningkatan kebutuhan produk kesehatan dan farmasi di Indonesia.

    KLBF dapat terus menarik perhatian investor yang mengincar portofolio defensif dan stabilitas dalam jangka panjang. Perkembangan bisnis yang solid dan inovasi produk menjadi kunci keberlanjutan kinerja perusahaan ini.

    Sinergi Asuransi Swasta dan BPJS

    Aturan ini memiliki implikasi jangka panjang bagi sektor kesehatan di Indonesia. Sinergi antara BPJS Kesehatan dan perusahaan asuransi swasta diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap perawatan kesehatan berkualitas tanpa harus khawatir tentang biaya tambahan yang terlalu besar. Pada saat yang sama, aturan ini akan meningkatkan penetrasi asuransi kesehatan swasta, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan sektor asuransi.

    Selain itu, dengan adanya pedoman yang lebih jelas mengenai koordinasi antara BPJS dan asuransi swasta, diharapkan akan muncul produk-produk baru yang lebih inovatif dan fleksibel dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat. Emiten-emiten di sektor kesehatan dan asuransi yang dapat memanfaatkan kesempatan ini akan melihat peningkatan pendapatan, seiring dengan tingginya permintaan layanan kesehatan yang lebih berkualitas di masa mendatang.

    Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/1366/2024 menawarkan peluang besar bagi emiten-emiten di sektor asuransi dan kesehatan. Emiten seperti PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (LIFE), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), dan PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) diperkirakan akan meraup cuan dengan memanfaatkan sinergi baru antara BPJS Kesehatan dan asuransi swasta.

    Dengan meningkatnya kolaborasi antara kedua sektor ini, masyarakat Indonesia diharapkan dapat menikmati akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan yang lebih berkualitas, sementara sektor swasta mendapat peluang bisnis yang signifikan untuk berkembang.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79