Logo
>

Mencari Biang Kerok dari Anjloknya Pasar Kripto Saat ini

Ditulis oleh Syahrianto
Mencari Biang Kerok dari Anjloknya Pasar Kripto Saat ini

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pasar mata uang kripto tengah terpukul setelah total kapitalisasi pasar turun lebih dari 6,4 persen menjadi sekitar USD3,38 triliun (Rp54,66 triliun, kurs Rp16.170 per dolar Amerika Serikat/AS) pada Senin, 27 Januari.

    Penurunan mendadak ini telah membuat banyak investor bingung. Mereka kemudian mencoba memahami katalis utama di balik kemerosotan ini dan apakah akan ada lebih banyak kerugian di masa mendatang.

    Seperti dilansir dari Cointelegraph, kemerosotan pasar kripto saat ini terjadi setelah peluncuran DeepSeek R1 oleh laboratorium artificial intelligence (AI) China DeepSeek, yang berdampak nyata pada harga token terkait kecerdasan buatan itu. Peluncuran ini memicu spekulasi di pasar, dengan beberapa investor menarik dana mereka dari proyek lain untuk mengalihkan fokus ke sektor AI berbasis blockchain.

    Dijuluki oleh Marc Andreessen sebagai “Momen Sputnik AI,” DeepSeek R1 adalah model bahasa besar kecerdasan buatan sumber terbuka yang telah menghancurkan asumsi lama tentang pengembangan AI.

    DeepSeek menyamai atau melampaui kinerja model-model terkemuka seperti model dari OpenAI, karena semuanya dibangun dengan anggaran sebesar USD6 juta (Rp97,02 miliar) dan sebagian kecil dari unit pemrosesan grafis (graphics processing unit/GPU) yang digunakan OpenAI, sebagaimana berdasarkan data dari sumber pembelajaran mesin Hugging Face.

    Selain itu, teknologi ini bersifat open-source dan membutuhkan daya komputasi yang jauh lebih sedikit, sehingga dapat dijalankan di telepon pintar. Hal ini telah memicu mode risk-off di antara saham-saham yang terkait dengan AI dan token kripto AI.

    Khususnya, Render memimpin penurunan dengan penurunan sebesar 14,6 persen. Near Protocol, The Graph, dan Artificial Superintelligence juga mengalami penurunan tajam, masing-masing sebesar 11,4 persen, 11,41 persen, dan 10,41 persen.

    Token dengan eksposur terbanyak ke GPU merupakan beberapa mata uang kripto AI dengan kinerja terburuk. Misalnya, Node. AI (GPU), yang memfasilitasi akses ke GPU, turun lebih dari 25 persen selama 24 jam terakhir.

    Total kapitalisasi pasar mata uang kripto di sektor AI juga terpukul keras. Nominalnya turun 10 persen dari USD47,54 miliar pada Minggu, 26 Januari 2025 menjadi USD42,50 miliar pada Senin, 27 Januari 2025. Volume perdagangan telah meningkat lebih dari 38 persen dalam 24 jam menjadi USD3,41 miliar, memperkuat intensitas tekanan jual.

    Faktor Likuidasi dengan Leverage

    Gelombang likuidasi dengan leverage telah menyertai penurunan pasar kripto hari Senin, 27 Januari 2025. Leverage memungkinkan pedagang meminjam dana untuk meningkatkan posisi perdagangan mereka, sehingga memperbesar potensi keuntungan dan kerugian.

    Ketika pasar bergerak melawan posisi ini, terutama dalam lingkungan yang sangat fluktuatif seperti kripto, hal itu dapat menyebabkan serangkaian likuidasi.

    Data terbaru menunjukkan bahwa pasar kripto telah mengalami likuidasi sebesar hampir USD853 juta selama 24 jam terakhir, dengan USD794 juta merupakan likuidasi posisi long. USD247,95 juta dalam posisi long Bitcoin (BTC) telah dilikuidasi, dengan penghitungan terus berlanjut pada saat publikasi.

    Fenomena ini dapat menciptakan lingkaran umpan balik di mana jatuhnya harga memicu lebih banyak likuidasi, yang selanjutnya menekan harga turun.

    Kapitalisasi Pasar Kripto Mengalami Kesulitan

    Penurunan harga kripto saat ini telah menyebabkan TOTAL —gabungan kapitalisasi pasar semua mata uang kripto— kehilangan dukungan utama yang diberikan oleh rata-rata pergerakan sederhana (SMA) 50 pada USD3,38 triliun dalam jangka waktu harian.

    Selain itu, indeks kekuatan relatif (RSI) telah turun dari wilayah positif di angka 57 pada tanggal 24 Januari menjadi 43. Hal ini menunjukkan bahwa sentimen pasar bergeser ke arah yang menguntungkan para pesimis.

    Jika penjualan meningkat, pasar kripto kemungkinan akan turun ke level support psikologis USD3,20 triliun. Kehilangan level support ini akan membuka jalan bagi penurunan lebih lanjut ke USD3,1 triliun, yang dianut oleh SMA 100 hari. Perhatikan bahwa ini telah menjadi garis tren support yang dinamis untuk TOTAL sejak 21 November 2024.

    Di sisi lain, kebangkitan tekanan beli dapat mendorong kapitalisasi pasar kripto kembali ke atas SMA 50-hari dan menuju titik tertinggi lokal sebesar USD3,69 triliun yang dicapai pada 20 Januari.

    Para investor diimbau untuk tetap waspada terhadap risiko dan melakukan diversifikasi aset mereka guna memitigasi kerugian. (*)

     

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, sehingga KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.