KABARBURSA.COM - PT Mitra Adiperkasa Tbk (MBMA), salah satu pemain besar di industri retail Indonesia, tengah menghadapi tantangan dan peluang yang menarik. Meskipun mengalami penurunan harga saham dalam satu tahun terakhir, pertumbuhan pendapatan yang luar biasa di kuartal terakhir menjadi sinyal positif bagi investor.
Berdasarkan laporan keuangan terbaru,mengutip dari Stockbit pada Kamis, 26 September 2024, MBMA mencatat pertumbuhan pendapatan yang mencengangkan hingga 229,85 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan meningkatnya permintaan pasar terhadap produk-produk retail, meskipun profitabilitas tetap menjadi sorotan.
Laporan menunjukkan bahwa net profit margin perusahaan hanya berada di kisaran 0,83 persen, menandakan perlunya strategi efisiensi yang lebih baik dalam pengelolaan biaya.
Sejak dilantik sebagai Direktur Pemasaran pada Mei 2024, manajemen baru telah berusaha untuk mendorong pertumbuhan melalui inovasi produk dan memperluas jangkauan distribusi. Agus Saputra Wijaya, Direktur Utama MBMA, mengungkapkan bahwa perusahaan akan terus berkomitmen untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan mengoptimalkan operasional.
Bagaimana kinerja MBMA dianalisis dengan pendekatan Warren Buffet?
PT MBMA beroperasi dalam sektor retail dan distribusi, yang mencakup produk-produk yang sangat dikenal. Keberadaan merek yang kuat dan penetrasi pasar yang baik menjadi nilai tambah.
Berdasarkan laporan keuangan, menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan dengan revenue (quarter YoY growth) mencapai 229,85 persen dan net income (quarter YoY growth) sebesar 155,46 persen.
Sejarah manajemen PT MBMA menunjukkan pengalaman yang solid di sektor retail. Namun, penurunan laba bersih di beberapa tahun sebelumnya dan kesulitan dalam mempertahankan profitabilitas, harus diperhatikan. Kinerja manajerial dapat dinilai dari Return on Equity (ROE) yang masih relatif rendah di 1,11 persen, menunjukkan bahwa manajemen perlu memperbaiki efisiensi penggunaan ekuitas.
Menggunakan rasio Price to Earnings (PE) yang tinggi (266.71) dan rasio Price to Book (P/B) sebesar 2.55, menunjukkan bahwa saham MBMA mungkin dinilai terlalu tinggi saat ini. Forward PE Ratio yang lebih rendah (30.00) memberikan harapan untuk pertumbuhan laba yang lebih baik di masa depan. Namun, investor perlu berhati-hati dengan valuasi yang tidak sejalan dengan fundamental perusahaan.
Meskipun PT MBMA mengalami pertumbuhan pendapatan, arus kas bebas (free cash flow) negatif (TTM -5,146 B) menunjukkan bahwa perusahaan harus meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan arus kasnya. Free cash flow yang sehat sangat penting dalam analisis Buffett, karena mencerminkan kemampuan perusahaan untuk berinvestasi kembali dalam bisnis atau membagikan dividen.
Gross profit margin (4.02 persen) dan net profit margin (0.83 persen) cukup rendah, menunjukkan bahwa perusahaan harus mengoptimalkan struktur biaya dan meningkatkan efisiensi operasional untuk memperbaiki profitabilitas.
Rekomendasi Investasi
Berdasarkan analisis di atas, PT MBMA memiliki potensi pertumbuhan yang baik, tetapi juga menghadapi beberapa tantangan, terutama dalam hal profitabilitas dan efisiensi pengelolaan arus kas. Rekomendasi investasi dapat dirangkum sebagai berikut:
- BUY (Beli): Jika harga mencapai TP (Target Price) Rp575 dan Rp600.
- HOLD (Tahan): Jika investor ingin menunggu hasil lebih lanjut terkait perbaikan kinerja keuangan.
- STOP LOSS (Hentikan Kerugian): Jika harga jatuh di bawah level support Rp510 atau Rp485, sebaiknya mempertimbangkan untuk menjual.
Saham MBMA saat ini diperdagangkan pada harga sekitar Rp 555 dengan target price jangka pendek di Rp 575 hingga Rp 600. Dengan potensi kenaikan tersebut, beberapa analis merekomendasikan untuk mempertimbangkan saham ini sebagai bagian dari portofolio investasi, terutama bagi mereka yang berani mengambil risiko.
Namun, investor harus waspada terhadap arus kas perusahaan yang menunjukkan angka negatif. Dengan free cash flow yang tertekan, langkah strategis harus diambil untuk memperbaiki efisiensi dalam pengelolaan dana. Ke depannya, investor diharapkan dapat menyaksikan bagaimana perusahaan ini mengelola transisi dan menanggapi tantangan yang ada.
Dengan analisis yang cermat, PT MBMA berpotensi menjadi pilihan menarik dalam jangka panjang bagi investor yang mencari pertumbuhan di sektor retail Indonesia. Namun, seperti yang selalu diingatkan oleh Warren Buffett, investasi yang sukses memerlukan pemahaman yang mendalam dan kesabaran.
Top Gainers IHSG
Pada penutupan perdagangan hari ini, saham MBMA berhasil menjadi top gainers bersama GOTO dan MDKA. Masingh-masing mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 4,55 persen, 6,06 persen, dan 5,71 persen.
IHSG sendiri bergerap tipis di perdagangan hari ini. IHSG menguat 3,61 poin atau 0,05 persen ke 7.744,52 hingga akhir perdagangan di BEI.
Tercatat ada delapan indeks sektoral yang menguat saat IHSG bergerak datar, yaitu:
- Sektor kesehatan melonjak 2,29 persen.
- Sektor properti dan real estat melesat 2,01 persen.
- Sektor teknologi melaju 1,58 persen.
- Sektor barang baku menanjak 1,28 persen.
- Sektor energi menguat 0,77 persen.
- Sektor barang konsumsi primer naik 0,64 persen.
- Sektor infrastruktur terangkat 0,51 persen.
- Sektor perindustrian menguat 0,16 persen.
Sementara itu, tiga sektor justru mengalami pelemahan, yaitu sektor transportasi dan logistik, barang konsumsi nonprimer, serta sektor keuangan. Penurunannya masing-masing sebesar 0,79 persen, 0,41 persen, dan 0,40 persen.(*)