Logo
>

Mengenal Dua Indeks yang Baru Diluncurkan BEI

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Mengenal Dua Indeks yang Baru Diluncurkan BEI

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI) telah meluncurkan indeks baru dalam dua terakhir yakni IDX Cyclical Economy 30 dan IDX-Infovesta Multi-Factor 28.

    IDX Cyclical Economy 30 diluncurkan pada hari ulang tahun Bursa Efek Indonesia pada 13 Juli 2024. Sedangkan IDX-Infovesta Multi-Factor 28 diperkenalkan pada 2 September 2024 lalu.

    "Dalam dua bulan terakhir, yakni pertengahan Juli sampai dengan minggu ini ada dua indeks yang diluncurkan oleh bursa," ujar Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik dalam acara edukasi wartawan secara online di Jakarta, Dikutip Sabtu, 14

    September 2024.

    Dengan diluncurkannya dua indeks tersebut, Jeffrey Hendrik mengatakan saat ini terdapat 46 indeks di bursa yang bisa digunakan oleh para stakeholder.

    Untuk IDX Cyclical Economy 30, indeks ini mengukur kinerja harga dari 30 saham cyclical berdasarkan subsektor dari IDX Industrial Classification (IDXIC) yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar, serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.

    IDX Cyclical Economy 30 mencakup saham dari berbagai sektor cyclical yang dikenal memiliki kinerja yang signifikan dipengaruhi oleh perubahan siklus ekonomi, termasuk di antaranya sektor finansial, barang konsumen nonprimer, hingga infrastruktur.

    "Nah yang memiliki likuiditas tingi dan kapitalisasi pasar yang besar dan tentu didukung dengan fundamental perusahaan yang baik. Kemudian di dalam indeks ini ada sub sektor finansial Consumer non primer hingga infrastruktur," ungkap Jeffrey.

    Dikutip dari laman resmi BEI, tahapan awal penentuan konstituen indeks IDX Cyclical Economy 30 adalah dengan mengecualikan saham yang tercatat pada Papan Pemantauan Khusus, memilih saham yang selalu diperdagangkan selama 12 bulan terakhir, dan saham yang sesuai dengan klasifikasi saham cyclical berdasarkan subsektor IDXIC.

    Selanjutnya, dipilih 30 saham yang memiliki peringkat tertinggi berdasarkan faktor nilai transaksi, frekuensi transaksi, kapitalisasi pasar free float, keterwakilan masing-masing sektor cyclical, dan fundamental. Penghitungan indeks IDX Cyclical Economy 30 menggunakan metode Adjusted Market Capitalization Weighted yang disesuaikan berdasarkan rasio free float dan menerapkan pembatasan bobot saham (cap) paling tinggi sebesar 25 persen yang disesuaikan pada saat evaluasi. Indeks ini telah dihitung sejak hari dasarnya pada 1 Maret 2019 dengan nilai awal 100.

    Dengan hadirnya IDX Cyclical Economy 30, diharapkan para investor mampu lebih cermat dalam mengambil keputusan investasi yang adaptif terhadap perubahan siklus ekonomi, sehingga dapat mencapai kinerja portofolio yang optimal.

    Pada masa mendatang, indeks IDX Cyclical Economy 30 dapat dijadikan acuan bagi penciptaan produk investasi berbasis indeks, seperti reksa dana indeks maupun Exchange Traded Fund (ETF) indeks, sehingga investor dapat lebih mudah berinvestasi pada saham-saham sektor cyclical dan dapat memanfaatkan strategi diversifikasi yang ditawarkan oleh indeks IDX Cyclical Economy 30.

    Sementara untuk IDX-Infovesta Multi-Factor 28, Jeffrey menyebut indeks ini akan mengukur kinerja harga dari 28 saham yang memiliki profitabilitas yang relatif tinggi.

    "Valuasi harga dan volatilitas yg rendah dan tentunya didukung dengan likuiditas dan kinerja keuangan yang baik," jelas dia.

    Kapitalisasi Pasar Untuk Pembobotan

    Menurut Jeffrey, ada yang khusus dengan IDX-Infovesta Multi-Factor 28, yaitu tidak hanya melihat dari kapitalisasi pasar untuk pembobotan tapi juga menggunakan ukuran volatilitas yang dihitung berdasarkan nilai peta.

    Melansir dari laman resmi BEI, IDX-Infovesta Multi-Factor 28 juga menggunakan pendekatan fundamental weighting dalam penentuan bobot setiap saham.

    Berbeda dengan metode kapitalisasi pasar, fundamental weighting menghitung bobot saham berdasarkan ukuran fundamental perusahaan, seperti pendapatan, laba, arus kas, dan lain-lain. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih representatif mengenai potensi investasi dengan mempertimbangkan kekuatan fundamental perusahaan yang mendasarinya.

    Dari sejumlah saham yang lolos dalam seleksi awal, kemudian dipilih 80 saham dengan nilai market capitalization free float paling besar. Dari 80 saham tersebut, kemudian dipilih 28 saham calon konstituen indeks dengan peringkat tertinggi berdasarkan faktor quality, value dan low volatility.

    Penghitungan indeks IDX-Infovesta Multi-Factor 28 dilakukan menggunakan metode Capped Adjusted Market Capitalization Weighted dan menerapkan pembatasan bobot tiap saham (cap) paling tinggi sebesar 15 persen yang disesuaikan pada saat evaluasi. Indeks ini telah dihitung sejak hari dasarnya pada 3 September 2018 dengan nilai awal 100.

    Dengan diluncurkannya indeks IDX-Infovesta Multi-Factor 28 diharapkan dapat menjadi acuan bagi penciptaan produk investasi berbasis indeks, seperti reksa dana indeks maupun Exchange Trade Fund (ETF) indeks.

    Sehingga pada akhirnya, hal ini dapat memudahkan investor berinvestasi pada saham-saham dengan profitabilitas tinggi, valuasi harga dan volatilitas rendah dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.