KABARBURSA.COM - Pekerja Migran Indonesia (PMI) semakin tertarik untuk investasi guna mempersiapkan keuangan masa depan mereka. Dukungan penuh diberikan oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melalui layanan digital yang mudah diakses, seperti aplikasi Livin' by Mandiri.
Salah satu contoh adalah Rio Santoso (29 tahun) asal Sragen, yang telah bekerja sebagai pekerja manufaktur di Korea Selatan selama empat tahun. Rio berhasil mengembangkan portofolio sahamnya hingga mencapai Rp361 juta, berkat kemudahan berinvestasi yang diperoleh melalui aplikasi Livin' by Mandiri.
"Awalnya, pada 2022 sampai 2023, masih kecil-kecil investasinya, karena baru belajar dan coba-coba," kata Rio dalam acara Mandiri Sahabatku di Seoul, Korea Selatan, dikutip Sabtu, 22 Juni 2024.
Rio mulai tertarik untuk berinvestasi setelah menemukan Mandiri Sekuritas dan lebih semangat lagi setelah mengetahui bahwa Mandiri Sekuritas terintegrasi dalam aplikasi Livin' by Mandiri, yang membuat akses investasi saham semakin mudah.
Rio juga menambahkan, banyak harga saham yang sedang turun, kita ambil peluang untuk terus berinvestasi.
Rio saat ini mengelola penghasilannya sebagai PMI dengan memprioritaskan empat pos keuangan utama: untuk kebutuhan hidup sehari-hari, untuk keluarga di Indonesia, untuk investasi dan tabungan, serta untuk dana darurat.
Hendrianto Setiawan, Senior Vice President Government Project 3 Bank Mandiri, menjelaskan bahwa program Mandiri Sahabatku yang dimulai sejak 2019 bertujuan untuk memberdayakan PMI di berbagai negara, terutama dalam pengelolaan keuangan dan kewirausahaan.
"Pada puncak acara di Seoul, ada 100 PMI yang hadir untuk mendapat pembekalan soal perencanaan finansial dan kewirausahaan," ujar Hendrianto.
Beliau juga menyampaikan kekagumannya terhadap pengetahuan mendalam PMI dalam bidang investasi. "Ekspektasi kami adalah Bank Mandiri dan PMI bisa tumbuh bersama, meningkatkan pengetahuan finansial bersama-sama," tambah Hendrianto.
Bagi PMI yang ingin bergabung sebagai nasabah Bank Mandiri, mereka dapat menggunakan nomor telepon yang terdaftar di negara tempat mereka tinggal. Di dalam aplikasi Livin' by Mandiri, tersedia fitur untuk mendaftarkan Rekening Dana Nasabah (RDN) guna berinvestasi, sehingga menabung dan berinvestasi dapat dilakukan melalui satu aplikasi.
Tahun ini, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) mengukuhkan posisinya sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia pada 2023 dengan menunjukkan keunggulan likuiditas yang terjaga baik.
Rasio Pembiayaan Terhadap Simpanan (Loan to Deposit Ratio/LDR) perusahaan tercatat mencapai 86,8 persen, yang berada dalam kisaran ideal yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) antara 78 hingga 92 persen. Hal ini mengindikasikan likuiditas Bank Mandiri yang sehat dan mampu mendukung kinerja optimal pada tahun 2024.
Pada kuartal pertama 2024, Bank Mandiri mencatatkan prestasi dengan penyaluran kredit sebesar Rp1.435 triliun, mengalami peningkatan 19,14 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Angka ini jauh melampaui pertumbuhan kredit industri yang hanya mencapai 12,4 persen pada akhir Maret 2024.
Darmawan Junaidi, Direktur Utama Bank Mandiri, menyatakan bahwa pertumbuhan kredit ini mencerminkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang solid dan tangguh.
“Dengan pencapaian fungsi intermediasi ini, Bank Mandiri semakin menegaskan perannya sebagai agen pembangunan yang berkomitmen untuk memberikan kontribusi maksimal terhadap perekonomian Indonesia,” ujar Darmawan, Rabu, 12 Juni 2024 lalu.
Dia menyebutkan bahwa seluruh segmen kredit Bank Mandiri mengalami pertumbuhan dua digit.
Kredit grosir meningkat 25,2 persen yoy menjadi Rp751 triliun, sementara kredit ritel naik 10,9 persen yoy menjadi Rp363 triliun hingga akhir Maret 2024.
Kualitas kredit juga terjaga dengan baik, terlihat dari penurunan non-performing loan (NPL) gross sebesar 1,02 persen dari 1,7 persen, dan penurunan loan at risk (LAR) menjadi 8,62 persen.
Untuk tahun ini, Bank Mandiri menetapkan target kredit yang konservatif, yakni sebesar 12 persen hingga 13 persen.
Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI), kebutuhan korporasi menjadi pendorong utama permintaan pembiayaan pada awal tahun 2024. Darmawan menyebutkan bahwa Bank Mandiri mencatat pertumbuhan kredit korporasi yang sangat baik di awal tahun ini.
:Kami berhasil mencapai pertumbuhan yang sangat baik. Saya tidak akan menyebutkan angkanya, namun dapat diverifikasi bahwa sebagian besar pertumbuhan Bank Mandiri berasal dari permintaan yang masih tinggi dari korporasi,” jelasnya.
Darmawan juga menekankan pentingnya sektor ritel dalam pertumbuhan kredit Bank Mandiri. Dengan pendekatan ekosistem yang fokus pada rantai nilai dari pelanggan korporatifnya, sektor ritel menunjukkan pertumbuhan signifikan, menandakan peluang percepatan pada tahun ini.
“Kami melihat pertumbuhan yang signifikan dalam sektor perbankan ritel. Ini menandakan bahwa sektor-sektor yang telah didukung oleh pembiayaan kredit perbankan menawarkan peluang percepatan pada tahun ini,” pungkasnya.(*)