KABARBURSA.COM - PT Indosat Tbk, atau lebih dikenal dengan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), mencuri perhatian di tengah upaya merger pesaingnya, XL Axiata dengan Smartfren. Analis menilai ada prospek besar bagi Indosat untuk memperoleh keuntungan tidak langsung dari proses merger ini.
Perubahan signifikan di industri telekomunikasi ini terjadi setelah PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) resmi bergabung dengan XL Axiata Tbk (EXCL) melalui entitas baru bernama PT XL Smart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL). Merger ini membawa dampak luas, termasuk memberikan keuntungan tidak langsung kepada Indosat.
Peningkatan saham ISAT menjadi salah satu indikasi adanya spillover effect positif dari merger tersebut. Pada perdagangan akhir pekan lalu, saham ISAT menguat hingga 4 persen, suatu lonjakan signifikan dalam sehari, meskipun indeks harga saham gabungan (IHSG) justru terkoreksi sebesar 1 persen.
Dalam perdagangan tersebut, ISAT mencatatkan inflow sebesar Rp74 miliar di pasar reguler. Secara keseluruhan, inflow dalam sepekan terakhir mencapai Rp133,80 miliar di semua pasar.
Retail Research Analyst CGS International Sekuritas Indonesia Andrian A. Saputra, dalam sebuah kegiatan di Jakarta, Senin, 16 Desember 2024, melihat bahwa aksi merger kompetitor menjadi salah satu pendorong utama bagi lonjakan ini, yaitu menarik perhatian banyak investor untuk mengakumulasi saham Indosat.
"Merger antara EXCL dan FREN memberikan dampak dua arah. Di satu sisi, langkah tersebut akan mengurangi persaingan harga di antara para operator telekomunikasi, memberikan ruang bagi ISAT untuk memperkuat posisi pasar. Di sisi lain, penggabungan ini memunculkan tantangan bagi EXCL akibat kondisi finansial FREN yang hingga kuartal ketiga 2024 masih mencatatkan kerugian sebesar Rp 1 triliun," kata Andrian, dikutip hari ini.
Berdasarkan perhitungan, sinergi antara kedua perusahaan kemungkinan besar akan menekan laba bersih EXCL pada tahap awal, menyisakan angka sekitar Rp 300 miliar. Proses sinergi sendiri diperkirakan membutuhkan waktu hingga dua tahun sebelum memberikan hasil optimal.
Sementara itu, Indosat justru berhasil mempertahankan momentum pertumbuhan yang solid. Pada sembilan bulan pertama tahun 2024, perusahaan mencatatkan laba bersih sebesar Rp3,9 triliun, atau tumbuh 39 persen secara year-on-year (yoy). Dibandingkan dengan para kompetitornya, laba bersih Indosat terlihat jauh lebih tinggi dari XL Axiata yang mencapai Rp1,3 triliun dan tumbuh 32 persenyoy, meskipun masih di bawah dominasi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang mencetak Rp17,7 triliun.
Dalam pandangan CGS Sekuritas, saham ISAT memiliki prospek menarik, bahkan dengan target harga (TP) di level Rp2.670. Penurunan saham yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir dinilai memberikan peluang entry point yang menarik bagi investor.
Secara teknikal, saham ISAT juga menunjukkan tren bullish dalam jangka pendek, dengan penguatan saham yang disertai volume transaksi yang tinggi. Saat ini, saham ISAT telah berhasil breakout dari area resistance kuat, membuka peluang kenaikan lebih lanjut ke level Rp2.660 hingga Rp2.730, dengan support di level Rp2.550 hingga Rp2.490.
Meski demikian, aksi pullback tetap menjadi risiko yang perlu diwaspadai investor.
Prospek Indosat dalam dua tahun mendatang diperkirakan akan semakin cerah. Pertumbuhan laba dan pendapatan perseroan diyakini akan terus meningkat, berkat potensi ekspansi pasar dan kemungkinan adanya peralihan pengguna di tengah perubahan peta persaingan pascamerger EXCL dan FREN.
Kombinasi strategi yang matang dan posisi pasar yang kuat membuat Indosat menjadi salah satu saham telco yang patut diperhitungkan untuk investasi jangka menengah dan panjang.
Analisis Teknikal ISAT
Performa teknikal PT Indosat Tbk (ISAT) terus menunjukkan tren yang menarik perhatian investor di pasar modal. Setelah mengalami koreksi cukup dalam sebelumnya, saham ISAT kini berhasil rebound dengan penguatan signifikan, terutama pada perdagangan Jumat lalu.
Kenaikan ini tidak hanya didukung oleh momentum pasar, tetapi juga oleh volume transaksi yang menunjukkan lonjakan besar, mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek saham ini.
Jika dilihat dari sudut pandang teknikal, ISAT sedang berada dalam fase pemulihan yang menjanjikan. Grafik menunjukkan bahwa saham ini perlahan mendekati level Moving Average (MA) 200 harian, yang menjadi acuan penting bagi para trader maupun investor. Bertahan di atas MA200 akan menjadi tantangan yang harus dilalui ISAT dalam waktu dekat untuk memastikan penguatan yang lebih solid.
Tak hanya itu, level resisten kunci di area 2.800-2.830 menjadi titik yang wajib ditembus oleh ISAT agar membuka peluang kenaikan lebih lanjut. Jika saham ini mampu melewati resisten tersebut dengan volume transaksi yang besar, potensi melanjutkan penguatan hingga level psikologis 3.000 menjadi semakin nyata.
Dari sisi bandarmology, saham ISAT juga menunjukkan sinyal yang positif. Pada perdagangan terakhir, terlihat adanya akumulasi besar-besaran baik dari investor lokal maupun asing, menandakan adanya konsensus optimisme yang kuat di antara pelaku pasar.
Grafik bandarmology memperkuat sinyal bahwa saham ini masih menarik untuk terus dipantau, terutama bagi investor yang mencari saham dengan potensi penguatan dalam jangka pendek hingga menengah.
Selain performa teknikal dan akumulasi bandarmology, ISAT diuntungkan oleh beberapa sentimen positif di industri telekomunikasi. Kondisi pasar pascamerger antara PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) diharapkan membawa pengaruh spillover yang menguntungkan ISAT.
Dengan pergeseran dinamika persaingan dan potensi migrasi pengguna, ISAT memiliki peluang untuk mengamankan lebih banyak pangsa pasar. Momentum ini semakin didukung oleh kinerja fundamental perusahaan yang solid, dengan laba bersih kuartalan yang terus tumbuh secara year-on-year.
Namun, investor tetap harus mewaspadai potensi pullback, mengingat karakteristik saham ini yang rentan mengalami aksi ambil untung setelah penguatan signifikan. Volume transaksi akan menjadi indikator kunci dalam menentukan arah pergerakan ISAT, terutama jika saham ini mampu menembus resisten di atas level 2.830.
Skenario terbaik akan terjadi jika momentum ini terus didukung oleh arus masuk dana baru dari investor institusi maupun ritel, baik lokal maupun asing.
Kesimpulannya, ISAT berada dalam posisi yang strategis untuk melanjutkan penguatan, terutama jika faktor teknikal dan sentimen pasar dapat terus bersinergi. Bagi investor yang tertarik untuk memanfaatkan peluang ini, tetap memperhatikan indikator kunci seperti volume transaksi dan pergerakan di atas MA200 akan menjadi strategi yang bijak.
Dengan potensi kenaikan hingga level 3.000, ISAT menawarkan prospek yang menarik, baik untuk trading jangka pendek maupun investasi jangka menengah.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.