KABARBURSA.COM - PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tengah menjalankan strategi divestasi terhadap kepemilikan sahamnya di PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU). Setelah melepas 4,66 persen saham RATU pada tahap pertama, perusahaan kini bersiap untuk menjual 5,34 persen saham tambahan, dengan total target divestasi sebesar 10 persen. Langkah ini dilakukan secara bertahap, sesuai dengan kesepakatan yang telah disusun sejak 10 Januari 2025.
Dalam keterbukaan informasi yang dirilis pada Rabu, 12 Maret 2025, Sekretaris Perusahaan RAJA Yuni Pattinasarani, menjelaskan bahwa pada tahap awal divestasi yang berlangsung 6 Maret 2025, perusahaan telah menjual 126,52 juta saham RATU dengan harga Rp1.175 per lembar saham.
Dari transaksi ini, RAJA berhasil mengantongi Rp148,66 miliar, dana yang akan menjadi bagian penting dalam strategi ekspansi bisnis perusahaan.
RAJA berencana mengalokasikan dana hasil divestasi ini untuk memperkuat ekspansi bisnis, baik secara organik maupun anorganik, dengan fokus pada sektor-sektor dengan pertumbuhan tinggi.
Selain itu, tambahan likuiditas ini juga akan digunakan untuk memperkuat modal kerja, guna memastikan kelangsungan operasional dan likuiditas perusahaan dalam menjalankan proyek-proyek yang sedang dan akan datang.
Sejalan dengan roadmap jangka panjangnya, RAJA melihat langkah ini sebagai strategi untuk berinvestasi di sektor-sektor strategis yang selaras dengan arah pertumbuhan bisnis perusahaan. Dengan pengelolaan dana yang tepat, perusahaan berharap dapat menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham, sekaligus mempercepat pertumbuhan bisnis secara lebih berkelanjutan.
Dengan divestasi ini, RAJA tidak hanya memperkuat posisi keuangan dan fleksibilitas modalnya, tetapi juga membuka peluang investasi baru yang lebih prospektif. Langkah ini akan terus diamati oleh investor, terutama terkait dampaknya terhadap kinerja keuangan dan fundamental perusahaan dalam jangka panjang.
Untung Rugi Saham RAJA
Divestasi saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) oleh PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) memang dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan dan fundamental RAJA, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Dari sisi keuangan, pelepasan 5,34 persen saham RATU dalam tahap kedua akan menambah kas RAJA secara signifikan, menyusul hasil Rp148,66 miliar dari divestasi 4,66 persen saham RATU sebelumnya. Jika tahap kedua dilakukan dengan harga yang sama, total dana yang diperoleh dari divestasi 10 persen saham RATU bisa mencapai sekitar Rp319 miliar.
Masuknya dana ini akan memperkuat likuiditas RAJA, meningkatkan fleksibilitas dalam modal kerja, serta mengurangi potensi ketergantungan pada pinjaman untuk ekspansi bisnis.
Dalam fundamental bisnis, RAJA menyatakan bahwa hasil divestasi akan digunakan untuk ekspansi baik secara organik maupun anorganik di sektor-sektor dengan pertumbuhan tinggi. Ini menunjukkan strategi perusahaan untuk mengalihkan modal ke investasi yang lebih produktif, yang berpotensi memberikan return lebih tinggi dibandingkan kepemilikan saham di RATU.
Dengan penguatan modal kerja, RAJA dapat lebih agresif dalam menjalankan proyek-proyek energi dan infrastruktur, sejalan dengan roadmap bisnis jangka panjangnya.
Namun, perlu diperhatikan bahwa pelepasan saham RATU juga dapat mengurangi eksposur RAJA terhadap potensi keuntungan yang dihasilkan RATU di masa depan. Jika RATU mengalami pertumbuhan pesat, RAJA bisa kehilangan sebagian potensi kenaikan valuasi dari kepemilikan saham tersebut.
Oleh karena itu, efektivitas penggunaan dana hasil divestasi akan menjadi faktor kunci dalam menentukan dampak jangka panjang terhadap fundamental perusahaan.
Secara keseluruhan, divestasi ini berpotensi menguatkan neraca keuangan RAJA, meningkatkan modal kerja, dan memberikan peluang ekspansi yang lebih besar. Jika dana hasil divestasi digunakan secara strategis, langkah ini bisa mempercepat pertumbuhan perusahaan dan menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham dalam jangka panjang.
Rekomendasi Jual RAJA
Pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham RAJA berada di Rp2.260, turun 8,50 persen atau 210 poin dari sesi sebelumnya. Pergerakan ini menempatkan saham dalam tren penurunan yang cukup tajam, dengan tekanan jual yang didukung oleh indikator teknikal yang menunjukkan momentum bearish yang kuat.
Dari perspektif rentang harga, RAJA bergerak dalam kisaran harian Rp2.180 - Rp2.530, sementara dalam rentang 52 minggu terakhir, saham ini telah berada di antara Rp1.005 - Rp4.440. Ini menunjukkan volatilitas yang tinggi dalam pergerakannya, dengan fase kenaikan yang signifikan di masa lalu tetapi kini menghadapi tekanan koreksi yang cukup dalam.
Berdasarkan indikator teknikal, mayoritas sinyal menunjukkan tekanan jual yang kuat. Relative Strength Index (RSI) berada di 31,204, mendekati area oversold, yang mengindikasikan tekanan jual masih dominan, tetapi juga membuka potensi rebound teknikal dalam jangka pendek jika terjadi akumulasi di level support kuat.
Indikator MACD (12,26) berada di -98,107, mengonfirmasi tren negatif dengan momentum bearish yang masih dominan. Begitu pula dengan indikator Commodity Channel Index (CCI) di -90,2491, yang mengindikasikan harga telah bergerak jauh di bawah rata-rata dan masih dalam fase pelemahan.
Dari segi moving average, mayoritas sinyal juga menunjukkan tren bearish yang kuat. MA10 hingga MA200 berada di atas harga saat ini, menegaskan bahwa saham masih dalam fase downtrend dengan tekanan jual yang lebih dominan dibandingkan minat beli.
MA50 di Rp2.600, MA100 di Rp3.026, dan MA200 di Rp3.397 menunjukkan bahwa harga saham masih berada jauh di bawah rata-rata pergerakan historisnya, sehingga pemulihan yang signifikan memerlukan katalis fundamental yang lebih kuat.
Dalam analisis pivot point, level-level teknikal yang menjadi perhatian adalah support terdekat di Rp2.270 dan Rp2.230, sementara resisten berada di Rp2.330 dan Rp2.350.
Jika tekanan jual berlanjut, maka harga berpotensi menguji kembali level support di kisaran Rp2.180 - Rp2.200, sementara jika terjadi rebound teknikal, resisten di Rp2.330 - Rp2.400 menjadi area psikologis yang perlu ditembus untuk mengubah sentimen pasar.
Dengan volatilitas yang masih tinggi, ditunjukkan oleh ATR (Average True Range) di 81,4286, saham RAJA berpotensi mengalami pergerakan yang tajam dalam waktu dekat. Jika tekanan jual terus berlanjut, maka investor akan mencermati apakah saham ini akan mencari support baru atau justru mengalami pemantulan teknikal dalam waktu dekat.
Namun, jika melihat kondisi teknikal secara keseluruhan, tren pelemahan masih dominan dan saham RAJA memerlukan katalis positif untuk membalikkan arah pergerakan harga.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.