Logo
>

Mengukur Potensi Dividen PGAS, Segini Ramalan Analis

Para analis meramalkan investor PGAS berpeluang menerima dividen tunai sebesar Rp226 per saham. Potensi dividen yieldnya?

Ditulis oleh Yunila Wati
Mengukur Potensi Dividen PGAS, Segini Ramalan Analis
PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN (PGAS). (Foto: Dokumentasi Perusahaan)

KABARBURSA.COM - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) berpotensi menjadi salah satu emiten dengan dividen paling menarik tahun ini. 

Berdasarkan estimasi sementara, perusahaan pelat merah ini disebut-sebut akan membagikan seluruh laba bersih tahun buku terakhir kepada pemegang saham. Artinya, Dividend Payout Ratio (DPR) bisa tembus 100 persen.

Jika skenario ini benar-benar terjadi, para analis meramalkan investor PGAS berpeluang menerima dividen tunai sebesar Rp226 per saham. Dengan harga saham terkini, angka tersebut mencerminkan potensi dividend yield hingga 12 persen. Ini sebuah tingkat imbal hasil yang terbilang tinggi di pasar saham saat ini.

Kabar mengenai besarnya peluang pembagian dividen ini tak lepas dari kinerja keuangan PGAS yang tergolong kuat. Di tengah volatilitas sektor energi dan tekanan eksternal lain, perseroan mampu mencatatkan laba bersih yang solid. 

Hal ini memberikan ruang bagi manajemen untuk mengusulkan kebijakan dividen yang agresif, namun tetap berada dalam koridor yang sehat dari sisi arus kas dan struktur modal.

Selain menjadi bukti kekuatan fundamental perusahaan, usulan DPR 100 persen juga bisa dibaca sebagai bentuk kepastian dan komitmen kepada investor. Di tengah tren naiknya suku bunga dan ketatnya likuiditas global, saham-saham dengan imbal hasil dividen tinggi kembali menjadi incaran. Dalam konteks ini, PGAS memiliki peluang besar untuk mencuri perhatian pasar.

Meski demikian, realisasi angka tersebut tetap bergantung pada keputusan akhir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Perlu dilihat apakah seluruh laba benar-benar akan dibagikan, ataukah sebagian akan dialokasikan untuk ekspansi atau kebutuhan strategis lain. 

Namun satu hal jelas, dengan potensi yield yang mencapai dua digit, PGAS memberikan sinyal kuat sebagai salah satu kandidat unggulan bagi investor yang mencari dividen atraktif di pasar saham Indonesia.

Tren Kenaikan Saham Cukup Konsisten

Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) belakangan ini menunjukkan performa yang cukup solid di bursa. 

Sepanjang sepekan terakhir, harganya naik 7,45 persen. Ini adalah lonjakan yang cukup signifikan dan mencerminkan menguatnya sentimen pasar terhadap emiten energi pelat merah ini.

Tren positif ini bukan semata kebetulan. Dalam satu bulan terakhir, saham PGAS telah menguat 9,65 persen. Bahkan dalam tiga bulan, kenaikannya mencapai 24,58 persen. 

Kenaikan tajam tersebut menempatkan PGAS dalam jajaran saham BUMN energi yang paling diperhatikan investor belakangan ini, terutama oleh mereka yang memburu momentum jangka pendek hingga menengah.

Sejak awal tahun, PGAS juga sudah mencatat return 17,92 persen, mengindikasikan bahwa pasar cukup optimistis terhadap arah bisnis perusahaan di tahun 2025. Jika dihitung dari enam bulan terakhir, penguatan harga menyentuh angka 21,75 persen. 

Performa ini mempertegas bahwa tren kenaikan PGAS telah terbentuk cukup konsisten dalam beberapa waktu terakhir.

Namun begitu, bila ditarik ke horizon yang lebih panjang, pergerakan saham ini masih menyimpan catatan menarik. Dalam satu tahun, PGAS menguat 14,68 persen, tergolong baik, meski tidak terlalu mencolok. 

Untuk rentang tiga tahun, return-nya lebih terbatas, hanya 5,34 persen. Ini mencerminkan bahwa selama periode tersebut, harga saham sempat bergerak mendatar, tertekan oleh berbagai faktor mulai dari kebijakan energi hingga dinamika industri gas.

Saham Melonjak 111,86 Persen

Sebaliknya, dalam lima tahun terakhir PGAS justru menunjukkan kebangkitan. Saham ini telah melonjak 111,86 persen, mengindikasikan bahwa investor yang sabar menahan posisi dalam jangka menengah mendapatkan hasil yang sangat baik. 

Tapi jika jangka waktunya diperluas hingga satu dekade, ceritanya berubah. Dalam 10 tahun terakhir, saham ini masih mencatat koreksi dalam, turun 56,40 persen. 

Ini menjadi refleksi bahwa volatilitas jangka panjang masih menjadi bagian dari perjalanan PGAS sebagai emiten energi yang cukup sensitif terhadap siklus ekonomi dan perubahan regulasi.

Dalam kurun 52 minggu terakhir, saham PGAS bergerak di kisaran Rp1.395 hingga Rp1.840 per saham. Rentang ini memperlihatkan bahwa ada ruang cukup besar untuk fluktuasi harga, namun sekaligus menunjukkan potensi teknikal bagi mereka yang jeli membaca momentum.

Dengan latar belakang pergerakan harga seperti ini, PGAS kini berada dalam posisi yang menarik—terutama jika rencana pembagian dividen besar terealisasi. Namun, seperti biasa, investor tetap perlu mencermati faktor risiko jangka panjang dan arah kebijakan energi pemerintah sebelum memutuskan masuk lebih dalam.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79