KABARBURSA.COM-Dalam upaya meningkatkan pengawasan laut Indonesia, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mengumumkan rencana kerja sama dengan Spanyol.
Tak hanya sebatas pengawasan permukaan laut, kerja sama ini juga mencakup pemantauan kehidupan bawah laut, menggunakan teknologi canggih seperti underwater drone, "Kita akan bekerja sama dengan Spanyol, sekaligus mengawasi. Nanti kita bekerja sama dengan Spanyol untuk kapal pengawas, juga bisa sekaligus mengawasi underwater (bawah laut)." Pemerintah Indonesia dan Spanyol akan menandatangani perjanjian terkait 10 unit kapal pengawas beserta underwater drone. Kesepakatan ini memiliki nilai sekitar US$ 359 juta atau sekitar Rp 5,6 triliun," katanya Senin (5/2/2024)
Menurut Trenggono, underwater drone yang dimiliki Spanyol akan membantu mendeteksi potensi kerusakan terumbu karang, padang lamun, dan aspek bawah laut lainnya. Kesepakatan ini bersifat pinjaman, yang membantu penguatan kapasitas pengawasan kelautan Indonesia.
Dalam konteks ini, Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Adin Nurawaluddin menegaskan rencana penambahan 10 unit kapal pengawas kelautan dan perikanan melalui mekanisme Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri (PHLN) untuk periode 2024 hingga 2026.
Adin menjelaskan bahwa hingga tahun 2023, Ditjen PSDKP KKP telah memiliki 540 personil Pengawas Perikanan, menunjukkan peningkatan dari 330 personil pada tahun 2021. Selain itu, ditambahkan personil dan kapal, termasuk hibah dari Pemerintah Jepang, serta pembangunan kapal baru, semuanya bertujuan untuk memperkuat patroli pengawasan laut. "Armada pengawas laut juga diperkaya dengan 2 unit Pesawat Patroli, 91 unit Speedboat, dan Unit Reaksi Cepat, menunjukkan komitmen Indonesia untuk menjaga sumber daya lautnya dengan lebih efektif," katanya.