Logo
>

Meraba Prospek HMSP-GGRM di Tengah Tren Kenaikan Perokok Aktif

Ditulis oleh Yunila Wati
Meraba Prospek HMSP-GGRM di Tengah Tren Kenaikan Perokok Aktif

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indonesia menghadapi peningkatan prevalensi perokok aktif yang signifikan, dengan data terbaru dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa jumlah perokok aktif diperkirakan mencapai 70 juta orang, termasuk 7,4 persen di antaranya adalah perokok remaja berusia 10-18 tahun. Kenaikan ini tentunya mempengaruhi pasar rokok, termasuk perusahaan besar seperti PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan Gudang Garam (GGRM), yang sedang berusaha untuk mengelola dampak kenaikan harga dan volume penjualannya.

    Sebagai respons terhadap kondisi pasar, HMSP menaikkan harga produk rokoknya. Pada September 2024, harga A Ultra Mild naik sebesar 2,8 persen month-on-month (mom), setelah sebelumnya harga A Mild dan Sampoerna Kretek juga mengalami kenaikan sebesar 3,1-3,2 persen pada Agustus.

    Meski kenaikan harga ini masih terbatas, analis RHB Sekuritas memprediksi bahwa hal ini dapat mendukung pemulihan margin kotor (gross profit margin/GPM) HMSP.

    Mengutip riset yang dilakukan RHB Sekuritas, Minggu, 22 September 2024, GPM HMSP tercatat sebesar 13,7 persen pada kuartal II-2024, dipengaruhi oleh penerapan cukai yang lebih tinggi. RHB memperkirakan bahwa dengan kenaikan harga yang terjadi di bulan Agustus dan September, serta potensi kenaikan harga lain pada kuartal IV-2024, GPM HMSP dapat pulih menjadi 17 persen.

    Perbandingan dengan Pesaing

    Berbeda dengan HMSP, pesaing utama seperti Gudang Garam (GGRM) enggan menaikkan harga produk mereka sejak Juli 2024. Tanpa adanya kenaikan harga, GPM GGRM diperkirakan akan tetap sama pada kuartal III-2024, yakni 9,6 persen. Ini menunjukkan bahwa HMSP memiliki fleksibilitas lebih dalam pengaturan harga untuk mengelola volume penjualan.

    RHB mencatat, GGRM, yang saat ini memiliki harga lebih tinggi dibandingkan HMSP, diperkirakan akan tetap mempertahankan harga untuk menghindari penurunan volume penjualan lebih lanjut. Namun, dengan eksposur HMSP yang lebih besar pada segmen sigaret kretek tangan (SKT) — sekitar 30 persen dari total pendapatan — HMSP dianggap lebih berpotensi untuk tumbuh.

    Rekomendasi Saham

    RHB Sekuritas merekomendasikan untuk membeli saham HMSP dengan target harga Rp970, berlandaskan pada eksposur yang lebih besar terhadap SKT dan yield dividen yang lebih tinggi. HMSP dikenal konsisten dalam pembayaran dividen, sementara GGRM absen dalam memberikan dividen untuk tahun 2023 meskipun pendapatan bersihnya meningkat.

    Di sisi lain, RHB memberikan rekomendasi jual untuk saham GGRM dengan target harga Rp13.700. Dengan dinamika yang ada, sektor tembakau dipertahankan pada rating netral, mengingat tantangan yang ada.

    Analisis Saham HMSP

    Mengutip data dari Stockbit, Minggu, 22 September 2024, saham HMSP mengalami penurunan signifikan sebesar 10,07 persen dari harga pembukaan Rp745 menjadi Rp670. Penurunan ini menunjukkan adanya tekanan jual yang kuat, kemungkinan dipicu oleh faktor internal perusahaan atau kondisi pasar yang lebih luas.

    Saham mencapai harga tertinggi Rp750, namun mengalami penurunan drastis hingga menyentuh harga terendah Rp670. Ini menunjukkan volatilitas yang tinggi dalam perdagangan hari ini, yang bisa disebabkan oleh reaksi pasar terhadap berita atau perubahan sentimen investor.

    Dengan total nilai transaksi mencapai Rp262,8 miliar dan frekuensi transaksi sebanyak 3.763 kali, ini menunjukkan bahwa meskipun harga saham menurun, masih ada likuiditas yang cukup baik. Total lot yang diperdagangkan sebesar 3,906 juta menunjukkan bahwa ada banyak aktivitas di pasar.

    Order Book:

    • Total Buy (F Buy): Rp 158,3 miliar
    • Total Sell (F Sell): Rp 253,5 miliar
    • Ada lebih banyak tekanan jual (F Sell) dibandingkan dengan tekanan beli (F Buy), menunjukkan bahwa lebih banyak investor yang ingin menjual saham HMSP daripada yang ingin membelinya. Hal ini dapat menambah tekanan lebih lanjut pada harga saham ke depan.

    Penurunan harga yang tajam ini mungkin membuat investor khawatir tentang kinerja HMSP di masa mendatang, terutama di tengah tantangan yang dihadapi industri rokok, termasuk kebijakan perpajakan, kesehatan masyarakat, dan perubahan perilaku konsumen.

    Jika harga terus berada di bawah level Rp670, bisa berisiko jatuh lebih jauh ke level ARA (Auto Reject Atas) di Rp930 atau ARB (Auto Reject Bawah) di Rp560.

    Meskipun prospek HMSP terlihat positif, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan. Daya beli masyarakat yang lebih lemah dari perkiraan, maraknya perdagangan rokok ilegal, serta kemungkinan kenaikan harga tembakau dapat mempengaruhi kinerja keuangan HMSP di masa depan.

    Saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) menunjukkan tren bearish dengan penurunan harga yang signifikan dan tekanan jual yang kuat. Investor sebaiknya mempertimbangkan faktor-faktor ini sebelum mengambil keputusan investasi, serta memantau berita dan perkembangan yang dapat mempengaruhi pasar dan kinerja perusahaan di masa depan.

    Secara keseluruhan, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) menunjukkan potensi yang baik di tengah meningkatnya jumlah perokok aktif dan strategi penyesuaian harga yang diterapkan. Meskipun menghadapi tantangan di sektor ini, analisis menunjukkan bahwa HMSP dapat pulih dan bahkan berkembang, dengan dukungan dari struktur pendapatan dan kebijakan dividen yang kuat. Saham HMSP tetap menjadi pilihan menarik bagi investor yang mencari peluang di sektor tembakau.

    Analisis Saham GGRM

    Saham GGRM mengalami penurunan 2,52 persen dari harga pembukaan Rp15.900 menjadi Rp15.500. Penurunan ini menunjukkan adanya tekanan jual meskipun tidak sekuat yang terlihat pada saham HMSP.

    Saham mencapai harga tertinggi Rp15.950 sebelum turun ke harga terendah Rp15.500. Ini menunjukkan volatilitas yang moderat dalam perdagangan hari ini.

    Total nilai transaksi sebesar Rp21,3 miliar dengan frekuensi transaksi 1.292 kali menunjukkan bahwa meskipun harga mengalami penurunan, likuiditas tetap ada. Total lot yang diperdagangkan sebanyak 14.000 menunjukkan aktivitas pasar yang cukup.

    Order Book:

    • Total Buy (F Buy): Rp4,8 miliar
    • Total Sell (F Sell): Rp11,1 miliar
    • Terdapat lebih banyak tekanan jual (F Sell) dibandingkan dengan tekanan beli (F Buy), menunjukkan bahwa investor lebih cenderung untuk menjual saham GGRM pada saat ini, yang dapat berkontribusi terhadap penurunan harga.

    Penurunan harga dapat menunjukkan kekhawatiran pasar terhadap prospek GGRM, terutama dalam menghadapi tantangan industri yang sama dengan HMSP, seperti regulasi dan perubahan perilaku konsumen.

    Jika harga terus turun dan mencapai level ARB (Auto Reject Bawah) di Rp12.725, hal ini bisa menjadi sinyal bearish yang lebih kuat bagi investor.

    Saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) menunjukkan tren penurunan yang moderat dengan adanya tekanan jual yang lebih besar daripada beli. Investor perlu memperhatikan faktor-faktor eksternal dan berita terbaru yang dapat mempengaruhi performa saham ke depan. Meski saat ini ada penurunan, analisis lebih lanjut diperlukan untuk menentukan potensi rebound atau penurunan lebih lanjut.(*)

     

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79