KABARBURSA.COM – PT Merdeka Gold Resources Tbk baru saja melantai di pasar modal dengan kode EMAS hari ini Selasa, 23 September 2025. Ia juga mengumumkan akan memulai kegiatan penambangan emas tahap pertama pada Februari pada Maret 2026.
Direktur PT Merdeka Gold Resources Tbk, Boyke Poerbaya Abidin, mengatakan mereka bakal menggunakan metode heap leach sebelum beralih ke metode carbon in leach (CIL) yang ditargetkan selesai pada 2029.
Metode heap leach adalah teknik pengolahan emas dengan cara menumpuk bijih yang sudah dihancurkan di atas alas kedap air, lalu menyiramnya dengan larutan kimia seperti sianida agar emas larut dan dapat dikumpulkan untuk proses pemisahan lebih lanjut. Metode tersebut diklaim relatif sederhana, biaya konstruksinya rendah, dan cocok untuk bijih berkadar rendah meski tingkat perolehannya lebih kecil dibanding metode lanjutan.
Sementara itu, metode CIL dilakukan di tangki besar dengan mencampur bijih emas yang digiling halus bersama larutan sianida dan karbon aktif sekaligus, sehingga emas larut dan langsung terserap pada karbon aktif sebelum kemudian dipisahkan.
Proses CIL memerlukan investasi lebih besar dan instalasi pabrik yang lebih kompleks, tetapi menghasilkan tingkat pemulihan emas yang lebih tinggi serta efisiensi yang lebih baik dibanding heap leach.
Strategi ini diharapkan meningkatkan kapasitas produksi sekaligus efisiensi pengolahan emas.
Boyke menegaskan fokus perusahaan pada percepatan operasional tambang. “Tahap pertama penambangan dengan metode Heap Leach dimulai awal 2026,” ujar Boyke saat konferensi pers di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 23 September 2025.
Ia menambahkan, “Setelah itu kami bangun tahap kedua dengan metode CIL hingga selesai 2029.”
Boyke menjelaskan bahwa strategi dua tahap ini memungkinkan perusahaan memanfaatkan tambang yang sama dengan hasil yang lebih optimal. “Metode CIL akan membuat produksi emas lebih efisien dan volumenya lebih besar,” kata Boyke. Ia menekankan bahwa peralihan dari Heap Leach ke CIL merupakan bagian dari rencana besar Merdeka Gold Resources untuk meningkatkan nilai tambah.
Perseroan menyatakan proyek tambang ini menjadi tonggak penting setelah sukses melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) pada 23 September 2025 ini yang menghimpun dana Rp4,66 triliun. Dana tersebut dialokasikan untuk pengembangan fasilitas tambang dan penguatan modal kerja. Dengan modal ini, perusahaan menargetkan produksi emas signifikan mulai 2026 hingga bertahap meningkat di 2029.
Dalam kesempatan yang sama, Komisaris Independen EMAS Heri Sunaryadi menyoroti pentingnya tata kelola perusahaan yang baik untuk mendukung keberhasilan operasi tambang. “Fungsi dewan komisaris fokus pada pengawasan dan nasihat,” katanya.
Ia menjelaskan pengawasan dilakukan melalui berbagai komite. “Komite audit salah satunya, nanti disesuaikan dengan perkembangan perusahaan,” ujar Heri.
Heri juga menegaskan peran komisaris independen dalam memastikan kepatuhan. “Komisaris independen harus memimpin komite. Fokusnya compliance agar aturan dipatuhi,” tegasnya. “Kalau comply, kepentingan pemegang saham minoritas dan pemangku kepentingan lain terlindungi,” tambahnya.
Rencana penambangan emas ini diyakini menjadi katalis positif bagi kinerja keuangan perusahaan. Dengan produksi awal pada 2026, kontribusi pendapatan diperkirakan mulai terlihat pada laporan keuangan 2027. Fasilitas CIL yang ditargetkan selesai 2029 akan memperkuat kapasitas pemrosesan bijih emas sekaligus memperpanjang umur tambang.
Sebagai anak usaha Merdeka Copper Gold Tbk, EMAS bergerak di bidang pertambangan emas dan mineral lainnya. Setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia, perseroan kini menatap fase operasional dengan fokus pada pembangunan infrastruktur tambang dan penguatan sistem tata kelola.
Saham EMAS pasca-IPO menunjukkan minat tinggi investor dengan tren transaksi yang stabil. Analis pasar modal memandang strategi penambangan dua tahap ini sebagai katalis penting bagi valuasi perusahaan, terutama dengan prospek harga emas global yang masih tinggi.
Dengan dimulainya penambangan emas pada awal 2026 dan penerapan tata kelola yang ketat, PT Merdeka Gold Resources Tbk berupaya memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama industri emas nasional.(*)