KABARBURSA.COM – PT Shield On Service Tbk (SOSS) menetapkan penggabungan usaha dengan PT ALSOK BASS Indonesia Security Services (AB) yang akan berlaku efektif pada 1 April 2026. Persetujuan penggabungan tersebut diperoleh melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 18 Desember 2025.
Merujuk keterbukaan informasi, dalam struktur transaksi ini, SOSS bertindak sebagai perusahaan penerima penggabungan, sementara AB akan menggabungkan diri dan dibubarkan secara hukum. Seluruh aset, liabilitas, hak, kewajiban, dan kegiatan usaha AB akan beralih dan dikonsolidasikan ke dalam SOSS.
Aksi korporasi ini dilakukan di tengah kinerja operasional SOSS yang mencatat pendapatan Rp1,51 triliun hingga periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2025. Pendapatan tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,40 triliun.
Kontributor utama pendapatan berasal dari jasa penyedia sumber daya manusia sebesar Rp799,51 miliar dan jasa keamanan sebesar Rp411,17 miliar. Sementara itu, jasa kebersihan menyumbang Rp244,05 miliar dan jasa manajemen parkir Rp56,69 miliar.
Di sisi biaya, beban pokok pendapatan hingga kuartal III 2025 tercatat Rp1,42 triliun. Beban tenaga kerja menjadi komponen terbesar dengan nilai Rp1,35 triliun dalam periode tersebut.
Laba sebelum pajak SOSS pada periode sembilan bulan 2025 tercatat Rp9,11 miliar. Beban pajak yang timbul mencerminkan struktur biaya operasional perseroan selama periode berjalan.
Melalui penggabungan usaha, SOSS akan menambah kegiatan bisnis yang sebelumnya dijalankan oleh AB, termasuk layanan sistem pengamanan terpadu dan jasa keamanan terintegrasi. Penambahan tersebut memperluas portofolio bisnis SOSS yang sebelumnya berfokus pada jasa keamanan, outsourcing tenaga kerja, kebersihan, dan pengelolaan parkir.
Dokumen keterbukaan informasi mencatat bahwa penambahan kegiatan usaha akan berdampak pada peningkatan skala operasional perseroan. Penambahan ini juga meningkatkan kebutuhan modal kerja dan biaya operasional secara proporsional.
Dari sisi posisi keuangan, total aset SOSS per 30 September 2025 tercatat Rp767,06 miliar. Pada periode yang sama, total liabilitas mencapai Rp310,42 miliar dan total ekuitas sebesar Rp456,64 miliar.
Dokumen proforma penggabungan menunjukkan peningkatan total aset dan ekuitas setelah konsolidasi SOSS dan AB. Perubahan tersebut mencerminkan penambahan basis aset dan aktivitas usaha dalam laporan keuangan perseroan.
Sebagai bagian dari penggabungan, SOSS akan menerbitkan saham baru kepada pemegang saham AB sebagai konversi ekuitas. Saham hasil penggabungan tersebut dijadwalkan dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2 April 2026.
Penilaian atas transaksi penggabungan dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik FDI dengan objek penilaian 100 persen ekuitas AB per 30 Juni 2025. Nilai wajar 100 persen ekuitas AB ditetapkan sebesar Rp434,03 miliar menggunakan metode discounted cash flow dan pendekatan pasar.
Sebelum penggabungan, AB tercatat memiliki 79,83 persen saham SOSS serta kepemilikan mayoritas pada sejumlah entitas anak. Setelah penggabungan, struktur kepemilikan silang tersebut dihapus dan disederhanakan dalam struktur konsolidasi grup.
Perseroan juga menyediakan mekanisme pembelian kembali saham bagi pemegang saham yang tidak menyetujui penggabungan usaha. Periode pelaksanaan pembelian kembali saham ditetapkan pada 16 Januari 2026 sesuai ketentuan pasar modal. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.