KABARBURSA.COM - Perusahaan Grup Telkom, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau yang lebih dikenal sebagai Mitratel, telah mengumumkan perkembangan terbaru mengenai proses akuisisi perusahaan menara PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST). Hendra Purnama, Direktur Investasi dan Sekretaris Perusahaan Mitratel, menyatakan bahwa proses akuisisi IBST masih berlangsung sampai saat ini. MTEL telah melakukan penilaian menyeluruh atas proses akuisisi ini. "Kami telah melakukan penilaian menyeluruh dan sekarang kami sedang menunggu kabar dari pihak penjual terkait proses ini," ujar Hendra pada Kamis 14 Maret 2024.
Hendra melanjutkan bahwa Mitratel terus melakukan penilaian dengan bijaksana dan disiplin dalam menentukan valuasi IBST. Dia optimis bahwa proses akuisisi ini dapat diselesaikan pada paruh pertama tahun 2024. "Secara prinsip, kami masih menunggu pengumuman pemenang dari pihak penjual terkait proses ini," tambahnya.
Lebih lanjut, Hendra menjelaskan bahwa saat melakukan akuisisi, MTEL selalu melakukan perhitungan dan penilaian tidak hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk jangka panjang. MTEL akan menilai kontribusi potensial yang dapat mereka peroleh dari akuisisi ini, termasuk biaya pemeliharaan dan kenaikan sewa tanah potensial. "Kami melakukan perhitungan mendetail dalam setiap aspek ketika melakukan akuisisi," ujarnya.
{
"width": "100persen",
"height": "480",
"symbol": "IDX:MTEL",
"interval": "D",
"timezone": "Asia/Jakarta",
"theme": "light",
"style": "1",
"locale": "en",
"enable_publishing": false,
"hide_top_toolbar": true,
"save_image": false,
"calendar": false,
"hide_volume": true,
"support_host": "https://www.tradingview.com"
}
Dengan mengakuisisi aset ini, kata Hendra, Mitratel yakin bahwa menara-menara tersebut akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi Mitratel di masa depan. Sebelumnya, Vera, Analis Riset MNC Sekuritas, menjelaskan dalam risetnya bahwa MTEL sedang dalam proses penelitian yang cermat dalam tender offer untuk mengakuisisi saham IBST, yang berpotensi menjadi salah satu transaksi paling signifikan tahun ini.
Vera menambahkan bahwa menurut laporan tahun 2022, IBST memiliki 16.642 km serat optik, 3.383 menara dengan 5.791 penyewa, dan rasio penyewaan sebesar 1.71x. Sebagian besar menara IBST berada di Pulau Jawa, diikuti oleh Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.
MNC Sekuritas memberikan perkiraan bahwa rasio utang bersih/EBITDA MTEL adalah 1,6x baik untuk perkiraan tahun 2023 maupun 2024, sedikit meningkat dari 1,5x pada tahun 2022. Meskipun demikian, rasio ini masih lebih menguntungkan dibandingkan dengan pesaingnya TBIG dan TOWR. "Struktur modal ini mencerminkan potensi MTEL untuk memenangkan tender offer ini dan untuk melakukan ekspansi inorganik di masa depan," tulis Vera.
MNC Sekuritas memberikan rekomendasi beli (buy) untuk saham MTEL, dengan target harga pada level Rp880 per saham untuk MTEL.