KABARBURSA.COM - Harga emas global terus melonjak, mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (All-Time High/ATH), dan memberikan dampak positif bagi emiten di sektor logam mulia. Salah satu yang mencuri perhatian adalah PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dengan harga saham yang meningkat signifikan.
Pada perdagangan Rab, 25 September 2024, harga emas global (XAU) mencapai USD2.659 per troy ons, naik 0,13 persen sejak pembukaan. Kenaikan ini berpotensi memberikan dorongan lebih lanjut bagi emiten logam mulia, termasuk MDKA, yang mengalami kenaikan harga saham sebesar 4,25 persen ke level Rp 2.700 per saham.
Namun, bagaimana Warren Buffett, seorang investor legendaris dengan pendekatan investasi nilai (value investing), melihat saham seperti MDKA dalam kondisi seperti ini? Apakah saham MDKA sesuai dengan prinsip investasi Buffett? Mari kita telusuri lebih dalam berdasarkan beberapa indikator penting.
Pendekatan Warren Buffett terhadap Investasi
Warren Buffett dikenal dengan prinsip investasi yang mendalam, di mana ia cenderung berfokus pada perusahaan yang memiliki fundamental kuat, manajemen berkualitas, model bisnis yang jelas, dan valuasi yang wajar. Buffett juga lebih suka berinvestasi dalam jangka panjang dan menghindari spekulasi jangka pendek. Dengan pendekatan ini, mari kita telaah kinerja keuangan dan valuasi MDKA saat ini.
Kinerja Keuangan MDKA
- Laporan Laba Rugi
- Pendapatan (TTM) MDKA mencapai Rp31.731 miliar, dengan pertumbuhan pendapatan tahunan (YoY) sebesar 167,68 persen, angka yang sangat positif. Namun, net income (laba bersih) perusahaan justru menunjukkan kerugian sebesar Rp607 miliar dalam periode yang sama. Hal ini tercermin dalam EPS (Earnings Per Share) yang negatif, yaitu -24,81. Dengan EPS negatif, MDKA mengalami kesulitan dalam menghasilkan laba bersih, yang menjadi salah satu pertimbangan penting dalam pendekatan Buffett.
Buffett sering menekankan pentingnya laba bersih yang berkelanjutan. Perusahaan dengan keuntungan yang terus-menerus cenderung memiliki daya tahan lebih baik dalam menghadapi volatilitas pasar. Kerugian yang dialami MDKA dapat menjadi peringatan bagi investor yang menerapkan prinsip Buffett.
- Profitabilitas
- Gross Profit Margin MDKA berada di 6,15 persen, yang cukup rendah jika dibandingkan dengan industri logam mulia secara keseluruhan. Operating Profit Margin di 3,79 persen dan Net Profit Margin sebesar -2,81 persen menunjukkan bahwa perusahaan belum mampu memaksimalkan efisiensi operasionalnya.
Buffett menyukai perusahaan dengan margin yang sehat karena ini menunjukkan kemampuan manajemen untuk mengendalikan biaya dan mempertahankan keuntungan, bahkan dalam kondisi pasar yang sulit. Dalam hal ini, margin profit MDKA yang rendah dan kerugian bersih menunjukkan bahwa MDKA mungkin belum memenuhi kriteria ini.
- Rasio Solvabilitas
- Current Ratio MDKA adalah 1,34, yang menandakan perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Namun, rasio Debt to Equity yang mencapai 1,58 menunjukkan bahwa MDKA memiliki hutang yang relatif tinggi dibandingkan ekuitasnya. Buffett lebih memilih perusahaan dengan sedikit atau tanpa hutang, karena ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat tumbuh tanpa harus bergantung pada pembiayaan eksternal yang berisiko.
- Arus Kas
- Arus kas operasi (Cash From Operations) MDKA dalam 12 bulan terakhir mencapai Rp1.630 miliar. Namun, arus kas bebas (Free Cash Flow) negatif sebesar Rp-7.655 miliar menunjukkan bahwa perusahaan belum mampu menghasilkan arus kas positif setelah belanja modal. Buffett selalu menekankan pentingnya arus kas bebas yang kuat, karena ini menandakan kemampuan perusahaan untuk tumbuh dan berinvestasi tanpa bergantung pada pembiayaan eksternal.
Valuasi dan Rasio MDKA
- Price to Earnings (P/E) Ratio
- P/E MDKA tercatat negatif di -108,81 (TTM), mencerminkan bahwa perusahaan mengalami kerugian bersih dalam 12 bulan terakhir. Buffett cenderung mencari perusahaan dengan P/E rendah yang menunjukkan bahwa saham undervalued berdasarkan laba perusahaan. Dalam hal ini, valuasi MDKA menjadi kurang menarik bagi Buffett karena perusahaan belum mencatatkan laba yang stabil.
- Price to Book Value (P/B) Ratio
- P/B MDKA berada di angka 4,33, yang terbilang tinggi untuk sebuah perusahaan yang tidak menghasilkan laba. Buffett lebih suka perusahaan dengan P/B rendah, karena ini menunjukkan bahwa saham dihargai lebih rendah dari nilai buku asetnya. Rasio P/B yang tinggi pada MDKA mengindikasikan bahwa investor mungkin terlalu optimis terhadap prospek pertumbuhan, meskipun fundamentalnya belum sekuat yang diharapkan.
Pertimbangan Kenaikan Harga Emas
Kenaikan harga emas global tentu menjadi katalis positif bagi perusahaan seperti MDKA yang bergerak di sektor logam mulia. Namun, Buffett sering mengingatkan investor untuk tidak terlalu terpaku pada fluktuasi harga komoditas jangka pendek. Ia lebih menekankan pada kekuatan fundamental perusahaan daripada harga komoditas. Dalam hal ini, meskipun harga emas mencapai rekor tertinggi, kinerja keuangan MDKA yang kurang stabil dapat menjadi risiko bagi investor yang mengikuti filosofi Buffett.
Berdasarkan analisis mendalam ini, MDKA mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan pendekatan investasi Warren Buffett. Meskipun sektor logam mulia saat ini tengah diuntungkan oleh kenaikan harga emas, fundamental keuangan MDKA masih menunjukkan beberapa kelemahan yang signifikan, terutama dalam hal profitabilitas dan arus kas.
Rasio hutang yang tinggi dan kinerja laba bersih yang negatif menjadi perhatian utama bagi Buffett, yang selalu mencari perusahaan dengan kinerja keuangan yang kuat dan berkelanjutan.
Meskipun begitu, bagi investor yang memiliki pandangan jangka panjang dan percaya pada potensi perbaikan keuangan MDKA seiring kenaikan harga emas, saham ini tetap bisa menjadi pilihan menarik. Namun, investor harus tetap waspada terhadap risiko yang ada dan mempertimbangkan faktor-faktor fundamental sebelum mengambil keputusan investasi.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.