Logo
>

Morris Capital Ambil Alih PIPA, Tender Wajib Digelar

Masuknya Morris Capital Indonesia sebagai pengendali baru membuka babak baru bagi PIPA.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
Morris Capital Ambil Alih PIPA, Tender Wajib Digelar
Morris Capital Indonesia menyatakan menyiapkan dana maksimal sebesar Rp 93.457.762.581 atau sekitar Rp93,45 miliar untuk membeli saham milik publik. (Foto: Dok. Multi Makmur Lemindo)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – PT Morris Capital Indonesia resmi menjadi pengendali baru PT Multi Makmur Lemindo Tbk atau PIPA dengan mengumumkan pelaksanaan Penawaran Tender Wajib atau Mandatory Tender Offer atas saham perseroan. 

    Dalam keterbukaan informasi, Morris Capital Indonesia menyatakan menyiapkan dana maksimal sebesar Rp 93.457.762.581 atau sekitar Rp93,45 miliar untuk membeli saham milik publik.

    Harga penawaran ditetapkan sebesar Rp 54,47 per saham, yang merupakan harga terendah sesuai ketentuan, dihitung dari rata-rata harga tertinggi perdagangan harian saham PIPA di Bursa Efek Indonesia selama 90 hari terakhir sebelum terjadinya perubahan pengendalian.

    Penawaran tender wajib ini mencakup sebanyak-banyaknya 1.715.765.790 saham atau setara 50,08 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. 

    Periode pelaksanaan tender dijadwalkan berlangsung mulai 23 Desember 2025 hingga 22 Januari 2026, dengan tanggal pembayaran pada 3 Februari 2026.

    Morris Capital Indonesia resmi menjadi pengendali PIPA setelah mengakuisisi 1.500.000.000 saham atau sekitar 43,78 persen kepemilikan dari para penjual pada 6 dan 10 Oktober 2025. 

    Masuknya Morris Capital Indonesia sebagai pemegang saham pengendali membawa arah baru bagi PIPA yang selama ini dikenal sebagai produsen material bahan bangunan berbasis plastik PVC.

    Perwakilan Morris Capital Indonesia menyampaikan bahwa PIPA memiliki nilai strategis untuk dikembangkan lebih luas. 

    “Kami melihat PIPA memiliki potensi strategis yang bisa dikembangkan untuk masuk ke sektor energi dan logistik,” ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Selasa, 23 Desember 2025.

    Ke depan, PIPA direncanakan akan melakukan transformasi bisnis dengan memperluas kegiatan usaha ke sektor perdagangan dan logistik bahan bakar minyak. 

    Pengembangan tersebut mencakup pembangunan fasilitas penyimpanan, sistem distribusi darat dan laut, serta jaringan logistik energi yang terintegrasi. Strategi ini diharapkan dapat memperkuat posisi PIPA dalam rantai pasok energi nasional dan menciptakan sumber pertumbuhan baru yang berkelanjutan.

    Dari sisi pasar modal, saham PIPA berada di level 228 dengan kenaikan 12 poin atau setara 5,56 persen dalam periode tiga bulan. Pergerakan tersebut mencerminkan mulai terbentuknya sentimen positif pasar seiring masuknya pengendali baru dan rencana transformasi bisnis perseroan.

    Morris Capital Indonesia menegaskan tidak memiliki rencana untuk melikuidasi perseroan, mengubah kebijakan dividen, maupun melakukan penghapusan pencatatan saham PIPA dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Komitmen tersebut dinilai menjadi sinyal positif bagi stabilitas perusahaan di tengah proses transformasi bisnis yang tengah disiapkan.

    Pelaksanaan jual beli saham dalam rangka Penawaran Tender Wajib akan dilakukan melalui mekanisme crossing di BEI, sementara pembayaran akan mengikuti ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia. 

    Sebagai informasi, PT Morris Capital Indonesia merupakan perusahaan investasi dan pengembangan bisnis yang berfokus pada sektor energi, logistik, dan infrastruktur distribusi. 

    Melalui anak perusahaan dan entitas afiliasinya, Morris Capital Indonesia menjalankan kegiatan perdagangan dan distribusi bahan bakar minyak dengan pendekatan rantai pasok end-to-end, termasuk pengembangan fasilitas penyimpanan, sistem distribusi darat dan laut, serta jaringan logistik energi di berbagai wilayah Indonesia.

    Selain itu, Morris Capital Indonesia juga melakukan integrasi bisnis energi hulu dan hilir melalui kolaborasi dengan berbagai mitra industri guna meningkatkan efisiensi pasokan, kepastian distribusi, serta arus pendapatan jangka panjang berbasis aset dan kontrak. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".