KABARBURSA.COM - Pada dasarnya, investasi merupakan salah satu langkah mengelola keuangan, memasukkan aset atau modal ke dalam produk keuangan tertentu dengan harapan mendapatkan imbal hasil di masa yang akan datang. Reksadana, sebagai topik hangat, menjadi fokus pembicaraan masyarakat belakangan ini. Mari kita telusuri pengertian, jenis, dan cara investasi reksadana melalui lapisan artikel ini.
Pedoman Investasi Reksadana untuk Pemula
Bagi Anda yang baru memasuki dunia investasi reksadana, beberapa langkah penting dapat diambil. Berikut adalah garis panduan singkat:
- Tetapkan tujuan investasi dengan jelas.
- Hitung biaya dan target waktu investasi.
- Pahami profil risiko Anda.
- Pilih aplikasi investasi reksadana terbaik.
- Sesuaikan pilihan produk dengan tujuan investasi.
- Rutin lakukan investasi.
Apa itu Reksadana ?
Istilah "reksadana" berasal dari bahasa Jawa kuno yang bermakna "menjaga dana." Di dunia internasional, istilah ini dikenal sebagai mutual fund atau dana kolektif. Reksadana dapat diartikan sebagai wadah yang berisi dana kolektif dari masyarakat. Dana ini dikelola dalam beragam portofolio efek atau produk investasi, seperti deposito, saham, obligasi, dan surat berharga lainnya oleh perusahaan Manajer Investasi yang berizin dan diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Setiap perusahaan manajer investasi memiliki ahli yang bertugas mengelola dana, dengan kewajiban memiliki izin khusus dari OJK.
Bagaimana Cara Investasi Reksadana Bekerja ?
Investasi reksadana adalah jenis investasi yang relatif mudah dipahami. Cara kerjanya cukup sederhana. Perusahaan manajer investasi mengumpulkan dana dari para investor. Total dana yang terkumpul kemudian dialokasikan ke berbagai produk, seperti deposito, saham, obligasi, dan surat berharga lainnya, sesuai dengan jenis reksadana yang dipilih.
Sebagai contoh, jika Anda berinvestasi dalam reksadana pasar uang, manajer investasi akan mengelola 100 persen dana tersebut pada produk pasar uang seperti deposito dan surat utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Keuntungan dibagikan secara merata kepada setiap investor, sesuai dengan besaran modal masing-masing. Secara berkala, investor menerima laporan investasi dari perusahaan manajer investasi, yang umumnya dikenal sebagai Fund Fact Sheet (FFS), merinci kinerja produk dan alokasi portofolio dalam periode tertentu.
Ragam Produk Reksadana
Ada beberapa jenis reksadana yang perlu Anda kenali, terutama yang populer di Indonesia. Setiap jenis memiliki perbedaan dalam tujuan investasi, jangka waktu, strategi, risiko, dan biaya.
- Reksadana Pasar Uang :- Investasi 100 persen pada produk pasar uang.
- Terdiri dari deposito dan surat utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun.
- Risiko investasi paling rendah, cocok untuk tujuan jangka pendek.
 
- Reksadana Pendapatan Tetap :- Alokasi minimal 80 persen hingga maksimal 95 persen pada obligasi atau efek utang dengan jatuh tempo lebih dari 1 tahun.
- Sisa alokasi diinvestasikan pada produk pasar uang.
- Cocok untuk investor jangka menengah, menginginkan hasil lebih besar dari deposito dan reksadana pasar uang.
 
- Reksadana Campuran :- Berisi berbagai produk, termasuk obligasi, saham, dan deposito.
- Alokasi bervariasi tergantung pada kondisi pasar.
- Cocok untuk jangka waktu menengah hingga panjang.
 
- Reksadana Saham :- Minimal 80 persen dana dialokasikan pada saham.
- Potensi imbal hasil tertinggi, dengan risiko tinggi.
- Cocok untuk investor berani dengan jangka waktu panjang (>5 tahun).
 
- Reksadana Indeks :- Mengikuti indeks harga saham acuan seperti IHSG.
- Menyamai kinerja indeks.
- Cocok untuk investor dengan target waktu investasi panjang (>5 tahun).
 
 
      