Logo
>

Nilai Ekspor RI Turun, Resesi Global Menghantui

Ditulis oleh Ayyubi Kholid
Nilai Ekspor RI Turun, Resesi Global Menghantui

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyoroti pernyataan Presiden Jokowi akan kewaspadaannya terhadap potensi resesi global yang juga dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    Ekonom Senior INDEF, Tauhid Ahmad mengatakan, resesi global terjadi apabila pertumbuhan ekonomi dunia turun berada di bawah 3 persen. Hal itu yang kemudian juga akan berdampak pada Indoensia.

    "(proyeksi pertumbuhan ekonomi) Global itu kan 3,2 persen ya resesi akan terjadi kalau misalnya penurunan di 2024 ini bisa dibawah 3 persen di tahun 2024. itu yang kemudian saya kira kan berdampak,"  katanya kepada Kabar Bursa, Rabu 8 Mei 2024.

    Diketahui, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyampaikan pernyataan mengenai situasi ekonomi global yang belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan sejak pandemi Covid-19 melanda. Dia mengungkapkan kini situasi ekonomi global masih mengalami kesulitan.

    Adapun presiden ke-7 itu mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi global hanya sekitar 3,2 persen, sementara beberapa negara seperti Jepang, Inggris, dan Eropa berpotensi mengalami resesi.

    Dia melanjutkan jika negara-negara mitra dagang Indonesia seperti, Inggris, Jepang, Amerika, China yang mengalami resesi hal tersebut dapat berdampak besar terhadap pertumbuhan Indonesia. Pasalnya, negara-negara itu merupakan mitra dagang Indonesia, yang mana memiliki kontribusi besar terhadap ekspor-impor Indonesia.

    "Apalagi kalau misalnya china atau amerika terjadi resesi itu dampaknya besar ke kita," terangnya.

    Dia pun merinci, apabila mitra dagang Indonesia mengalami resesi akan terjadi penurunan sumbangan ekspor-impor dalam ekonomi Indonesia, karena marketnya menjadi turun. "Ini yang kemudian membuat situasi ekonomi kita akan melambat dalam bberapa periode mendatang," tambah dia.

    Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor pada triwulan pertama 2024 mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Meski mencatatkan surplus pada Maret 2024 senilai USD4,47 miliar.

    Berdasarkan catatan BPS nilai ekspor Indonesia selama triwulan pertama 2024 sebesar USD62,2 miliar. Turun 7,25 persen dibandingkan triwulan pertama 2023 yang pada saat itu mencapai USD67,06 miliar.Nilai ekspor ini juga turun 4,19 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Walaupun naik 16,40 persen dibandingkan Februari 2024.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Ayyubi Kholid

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.