KABARBURSA.COM - Wakil Direktur INDEF Eko Listiyanto menyampaikan pandangannya terkait proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional calon presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mencapai tujuh persen.
Menurut Eko, proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional tujuh persen pada masa pemerintahannya akan sulit tercapai jika hanya melanjutkan strategi dari Presiden Joko Widodo.
"Kalau strateginya sama hanya melanjutkan strateginya Pak Jokowi memang akan sulit mencapai enam atau tujuh persen karena track record Pak Jokowi itu cuma lima persen kan dua periode ini lima persenan bahkan kecenderungannya turun terakhir ini," ujarnya di Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024.
Meski narasi yang dibawa pasangan calon tersebut melanjutkan program-program Jokowi, tutur Eko, tidak salah jika memperbaiki keadaan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tujuh persen.
"Ada hal yang perlu untuk diperbaiki untuk mencapai lebih dari katakanlah lima persen begitu," sambungnya.
Eko menekankan bahwa Prabowo sebagai presiden terpilih setelah diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) berpeluang membawa perubahan tersebut. Salah satunya dengan narasi yang sempat dibangun olehnya soal pertanian dan pangan.
"Sektor yang menurut saya sangat dekat dengan narasi visi Pak Prabowo adalah sangat kuat dalam konteks membangun narasi soal pertanian soal pangan begitu saya rasa ujung dari problem yang kita hadapi," jelasnya.
Sebab itulah, Eko menegaskan bahwa Prabowo perlu memperbaiki akar masalah itu supaya pemerintahannya dapat mencapai pertumbuhan ekonomi tersebut. Selain itu, ketahanan pangan perlu diperkuat.
"Konteksnya adalah kalau kita ekonomi kita mau tumbuh lebih baik ya dan itu disampaikan dalam visi misinya adalah mendorong ekonomi domestik tapi apa yang mau didorong oleh salah satunya pangan," papar dia
"Jadi aspek tangan kalau benar-benar diselesaikan saya masih optimis gitu tumbuh di atas lima persen akan ada perubahan," sambungnya.
Wakil Direktur INDEF itu menyampaikan, jika pemerintahan Prabowo tidak bergerak melakukan perubahan dalam percepatan pertumbuhan ekonomi tersebut, maka harus realistis pada kondisi sekarang.
"Kalau kita bicara enam atau tujuh persen ya berarti masih jauh lah dari harapan agak susah tapi dalam konsep realistis ya kali ini," tukas dia.
Namun demikian, Eko menegaskan, jika sisi ketahanan pangan dapat diperbaiki, maka ada harapan mengenai peningkatan daya beli masyarakat.
"Setidaknya ada perbaikan dari sisi daya beli jadi kita tidak hanya dikit-dikit tergerus kenaikan harga pangan," pungkas dia. (ari/prm)