KABARBURSA.COM – Produsen kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) asal Vietnam menggandeng perusahaan permodalan di Asia Tenggara, AC Ventures dan Otoklik selaku startup penyedia layanan dan perbaikan otomotif lokal.
Kerja sama ini dijalin untuk menjadikan Otoklik sebagai penyedia layanan resmi bagi pelanggan VinFast di seluruh Indonesia. Kerja sama ini juga untuk mendukung rencana VinFast dalam hal investasi modal sebesar USD1,2 miliar untuk membangun pabrik perakitan kendaraan listrik di Indonesia.
VinFast mengklaim pabrik perakitan mobil listrik ini akan memiliki kapasitas produksi hingga 60.000 unit mobil per tahun. Rencana VinFast ini adalah untuk mendukung ambisi pemerintah dalam menargetkan 600.000 mobil listrik dalam negeri pada 2025.
“Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara di mana pemerintah secara aktif mendukung kendaraan listrik. Sebuah komitmen yang diharapkan akan berlanjut di bawah kepemimpinan presiden yang akan datang. Investasi pemerintah difokuskan kepada elemen infrastruktur penting seperti memperluas jaringan stasiun pengisian dan meningkatkan opsi pembiayaan,” kata Co-Founder dan CEO Otoklik Martin Reyhan Suryohusodo dalam keterangannya, Selasa, 9 Juli 2024.
Martin menilai, investor global sudah mulai harus memikirkan masa depan pengisian baterai versus sistem tukar baterai. Menurutnya, stasiun pertukaran baterai butuh investasi dan modal besar dalam infrastruktur.
Martin mencontohkan, saat ini NIO di China adalah contoh nyata investasi besar yang dilakukan dalam teknologi ini. Menurutnya, awalnya Tesla berminat dalam membangun stasiun penukaran baterai mobil listrik. Namun, karena biayanya terlalu tinggi, sehingga Tesla megurungkan rencananya.
“Satu masalah krusial bagi investor global yang tertarik pada pasar kendaraan listrik di Indonesia adalah kejelasan regulasi tentang penjualan listrik komersial. Saat ini, semua penjualan listrik komersial harus melalui PLN, perusahaan listrik negara Indonesia yang dapat menjadi tantangan bagi penyedia stasiun pengisian pihak ketiga,” jelas Martin.
Menurutnya dalam 10 tahun mendatang, permintaan suku cadang mobil listrik akan meningkat seiring populasi EV yang meningkat. Ia memprediksi, permintaan suku cadang after market akan meningkat dan sebanding dengan kualitas suku cadang asli, namun dengan pilihan harga yang lebih murah.
“Rencana kami adalah untuk bermitra dengan perusahaan yang sudah memproduksi suku cadang ini, bukan membuatnya sendiri. Langkah ini akan memungkinkan kami menyediakan komponen-komponen ini kepada bengkel-bengkel independen, memberikan pemilik kendaraan listrik pilihan yang lebih terjangkau dan kompetitif di luar suku cadang asli,” jelas Martin.
Purna Jual EV
Martin menilai dalam jangka panjang populasi kendaraan listrik di Indonesia berpengaruh kepada layanan purna jual EV. Menurutnya, layananan purna jual akan semakin diminati ketika populasi kendaraan listrik meningkat. Oleh karena itu Otoklik merespons peluang ini dengan berinvestasi dalam hal pelatihan dan infrastruktur.
Agar dapat memberikan pendidikan dan pelatihan, perusahaan mendirikan akademi khusus yang berfokus pada pelatihan mekanik dalam berbagai aspek layanan kendaraan listrik. Inisiatif ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan mendesak akan tenaga kerja terampil dalam bidang kendaraan listrik, dengan penekanan utama pada keamanan dan keahlian teknis.
“Di akademi kami, mengajarkan bahwa melayani kendaraan listrik bukan hanya tentang aspek mekanis, seperti rem atau ban, yang mirip dengan mobil berbahan bakar bensin, tetapi yang lebih penting adalah tentang perangkat lunak dan komponen listrik, terutama baterai,” jelasnya.
Menurutnya, tenaga terdidik ini tidak akan dikerahkan untuk mengganti seluruh baterai kendaraan listrik yang rusak. Ketika satu bagian baterai gagal, teknisi hanya perlu mengganti di bagian tertentu saja dan bukan seluruhnya.
“Memastikan segel yang rapat selama proses ini sangat penting untuk mencegah kerusakan dari kelembaban atau kotoran. Ini membutuhkan keterampilan teknis, serta praktik keselamatan yang tepat. Yang sangat penting, mekanik harus memakai sarung tangan berinsulasi dan menggunakan alat khusus untuk menghindari bahaya listrik, sebuah pergeseran mendasar dari perbaikan mobil konvensional,” jelas Martin.
Sekadar informasi, perusahaan yang berdiri sejak 2019 ini fokus untuk mendukung hadirnya bengkel independen yang melayani kendaraan konvensional. Otoklik tidak hanya memberdayakan jutaan bengkel, tapi juga mengoperasikan toko-toko andalannya di kota besar di seluruh Indonesia.
Melengkapi Line Up
Pabrikan mobil asal Vietnam, VinFast, kembali meluncurkan VF 5 pada Senin, 1 Juli 2024. Mobil listrik terbaru ini diluncurkan untuk melengkapi line-up EV perdana VinFast, VF e34, yang telah beredar di Indonesia.
CEO VinFast Indonesia Temmy Wiradjaja mengaku optimis menyambut era baru VinFast di Indonesia. Ia mengatakan bahwa pihaknya antusias dengan peluncuran model kedua di pasar otomotif Tanah Air.
“Peluncuran ini merupakan perwujudan nyata atas dedikasi kami untuk memajukan industri mobilitas listrik dengan kendaraan yang canggih, cerdas, dan aman,” kata Temmy dalam keterangannya di Jakarta.
Selain mewujudkan komitmen mengembangkan produk inovatif dan memenuhi kebutuhan pelanggan, peluncuran ini merupakan sebuah langkah penting untuk mewujudkan misi VinFast mendominasi pasar mobil listrik di Indonesia.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.
 
      