KABARBURSA.COM - Investor asing mulai menyerok saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) pada pekan lalu, khususnya di perdagangan Jumat, 28 November 2025. Berdasarkan data broker summary foreign di Stockbit, investor global terpantau aktif mengakumulasi saham INDF lewat beberapa broker, meski distribusi dalam skala besar juga tercatat di sisi penjualan.
Pada kelompok pembeli, dana asing masuk INDF melalui UBS Sekuritas Indonesia (AK) dengan nilai besar mencapai Rp6,5 miliar atau sebanyak 8.900 lot pada harga rata-rata Rp7.360 per saham.
Pembelian berikutnya datang dari broker J.P Morgan Sekuritas Indonesia (BK) dengan nilai Rp4,1 miliar dengan jumlah 5.600 lot di rentang harga Rp7.350.
Sementara itu, CLSA Sekuritas Indonesia (KZ) juga tercatat menyerok saham INDF sebesar Rp1,7 miliar atau 2.300 lot pada rata-rata Rp7.362, disusul broker CGS International Sekuritas Indonesia (YU) dengan pembelian Rp1,3 miliar di harga rata-rata Rp7.350.
Di sisi lain, aksi jual terbesar berasal dari broker Maybank Sekuritas Indonesia (ZP) yang melepas 9.400 lot dengan nilai Rp6,9 miliar.
Kemudian, ada juga broker Macquarie Sekuritas Indonesia (RX) yang juga mencatat penjualan signifikan senilai Rp4,4 miliar untuk 6.000 lot.
Sementara broker Mandiri Sekuritas (CC) melepas saham INDF sebesar Rp442,1 juta dengan jumlah 603 lot di rentang harga Rp7.331.
Di satu sisi, saham INDF terpantau tengah berkutat di zona merah dalam beberapa rentang waktu. Namun pada perdagangan hari ini, Senin, 1 Desember 2025, INDF mulai naik tipis.
Secara mingguan saham ini turun 1,01 persen, sementara dalam periode satu bulan terakhir tercatat koreksi 0,34 persen.
Pelemahan berlanjut pada rentang tiga bulan dengan penurunan 1,01 persen, serta penurunan lebih dalam pada periode enam bulan terakhir sebesar 6,35 persen.
Dalam konteks tahun berjalan atau year to date, INDF masih mencatatkan penurunan 4,22 persen, dengan rentang pergerakan antara Rp6.525–Rp8.825. Kinerja satu tahun terakhir juga berada di wilayah negatif dengan penurunan 2,32 persen.
Adapun pada kuartal III 2025, penjualan bersih konsolidasi INDF sebesar Rp90,98 triliun, atau naik 5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Namun, beban pokok perusahaan juga meningkat menjadi Rp60,72 triliun. Dengan begitu, laba bruto INDF sebesar Rp30,26 triliun atau naik 1,9 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.
Adapun, laba bersih INDF pada sembilan bulan pertama 2025 mengalami penurunan ssevesar 10 persen menjadi Rp7,88 triliun dibanding Rp8.76 triliun pada periode serupa tahun lalu.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.