Logo
>

Pasar Obligasi AS Melonjak Direspon Anjlok Bursa Asia

Ditulis oleh KabarBursa.com
Pasar Obligasi AS Melonjak Direspon Anjlok Bursa Asia

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - ursa saham Asia diprediksi akan mengalami penurunan pada hari Jumat 2 Agustus 2024, mengikuti jejak Wall Street yang merosot. Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran mengenai kesehatan ekonomi Amerika Serikat dan memicu lonjakan dalam pasar obligasi.

    Ekuitas berjangka di Jepang, Australia, dan Hong Kong menunjukkan penurunan. Kontrak untuk indeks Nikkei 225 di Tokyo merosot lebih dari 3 persen pada Jumat pagi. Yen tetap stabil dari awal minggu ini, memberikan tekanan pada saham-saham Jepang yang sangat sensitif terhadap fluktuasi mata uang.

    Indeks S&P 500 dan Nasdaq 100 mengalami penurunan pada Kamis 1 Agustus 2024, menghapus keuntungan dari sesi sebelumnya. Kontrak saham AS juga merosot dalam perdagangan Asia. Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran tentang ekonomi AS dan spekulasi mengenai potensi pemangkasan suku bunga Federal Reserve.

    Data terbaru menunjukkan klaim pengangguran AS mencapai level tertinggi dalam hampir setahun, sementara aktivitas manufaktur menyusut. Kegelisahan ini mendorong pedagang swap untuk meningkatkan proyeksi pemangkasan suku bunga oleh Fed menjadi tiga kali dari dua kali yang sebelumnya diantisipasi.

    Data pekerjaan yang akan dirilis hari ini diharapkan memberikan kejelasan lebih lanjut, dengan prediksi menunjukkan perlambatan dalam penambahan lapangan kerja. Ketegangan pasar semakin meningkat seiring banyak faktor ekonomi yang menyatu, mendorong pergeseran menuju aset-aset yang lebih aman, seperti yang dikatakan Jose Torres dari Interactive Brokers.

    Pendapatan dari beberapa raksasa teknologi AS turut menambah tekanan pada pasar. Intel Corp memperkirakan pendapatan kuartal ketiga yang mengecewakan dan mengumumkan pemutusan hubungan kerja lebih dari 15.000 karyawan. Sementara itu, Amazon.com Inc memperkirakan laba yang meleset dari estimasi karena peningkatan pengeluaran untuk layanan kecerdasan buatan. Saham kedua perusahaan tersebut jatuh dalam perdagangan setelah jam kerja pada Kamis.

    Reli dalam pasar Treasury mengakibatkan imbal hasil obligasi 10-tahun turun lima basis poin menjadi di bawah 4 persen untuk pertama kalinya sejak Februari. Imbal hasil dua tahun AS, yang lebih sensitif terhadap kebijakan moneter, turun 11 basis poin ke level terendah sejak Januari.

    Indeks kekuatan dolar menguat pada Kamis, mengurangi sebagian kerugian dari sesi sebelumnya. Yen sedikit berubah, mempertahankan reli yang mendorong mata uang ini ke sekitar 149 per dolar. Pound merosot setelah Bank of England menurunkan suku bunga dan mengisyaratkan penurunan lebih lanjut.

    Di Asia, data yang akan dirilis mencakup inflasi di Korea Selatan, harga produsen di Australia, dan PMI Singapura untuk bulan Juli.

    Para ekonom memperkirakan moderasi dalam pertumbuhan pekerjaan dalam laporan ketenagakerjaan pemerintah Juli yang akan dirilis hari ini. Survei oleh 22V Research menunjukkan bahwa 42 persen investor memperkirakan reaksi pasar terhadap data pekerjaan akan 'risk-off', sementara 36 persenmengatakan diabaikan atau campuran, dan hanya 22 persen yang berpikir sebaliknya.

    Menurut Chris Senyek dari Wolfe Research, pasar tenaga kerja telah menunjukkan sinyal peringatan selama beberapa bulan terakhir. Sejarah menunjukkan bahwa Jerome Powell mungkin berisiko menunggu terlalu lama untuk mulai menurunkan suku bunga, sehingga terlalu terlambat.

    Minyak mentah turun setelah kenaikan terbesar dalam lebih dari sembilan bulan, karena perlambatan ekonomi AS meredakan kekhawatiran tentang potensi gangguan pasokan akibat konflik di Timur Tengah. Di sisi lain, harga emas sedikit goyang di dekat level tertinggi sepanjang masa.

    Bursa Asia pada 2024 menunjukkan respons signifikan terhadap penurunan di Wall Street. Penurunan ini menggambarkan kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi global, yang berdampak pada pasar ekuitas Asia. Sentimen ini sering kali tercermin dalam pergerakan indeks saham utama di kawasan tersebut, yang cenderung mengikuti jejak pergerakan pasar AS.

    Kekuatan dolar AS menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi sentimen bursa Asia. Ketika dolar menguat, ini dapat menambah tekanan pada mata uang regional dan menyebabkan volatilitas di pasar saham. Investor di Asia memperhatikan dengan seksama pergerakan dolar, yang sering kali mempengaruhi arus modal dan sentimen pasar secara keseluruhan.

    Data ekonomi yang dirilis dari berbagai negara, termasuk AS dan Eropa, turut memengaruhi sentimen di bursa Asia. Informasi mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan sektor tenaga kerja dari ekonomi utama dapat memicu reaksi pasar di Asia, mempengaruhi aliran investasi dan ekspektasi terhadap pertumbuhan ekonomi regional.

    Kebijakan moneter yang diambil oleh bank sentral di negara-negara besar, seperti Federal Reserve AS dan Bank of Japan, berdampak langsung pada bursa Asia. Perubahan dalam suku bunga, kebijakan pelonggaran atau pengetatan moneter, dan langkah-langkah untuk menangani inflasi dapat memengaruhi aliran dana dan sentimen pasar di kawasan ini.

    Ketegangan geopolitik, seperti konflik di Timur Tengah atau ketidakstabilan politik di negara-negara Asia, juga memainkan peran penting dalam membentuk sentimen bursa Asia. Ketidakpastian geopolitik dapat menyebabkan investor mengalihkan aset mereka ke safe haven, memengaruhi pasar saham regional dan menciptakan volatilitas tambahan.

    Kinerja korporasi di Asia, termasuk laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan besar, dapat memengaruhi sentimen pasar. Laba yang lebih rendah dari yang diharapkan atau masalah operasional di perusahaan-perusahaan besar dapat menekan harga saham dan mempengaruhi persepsi investor terhadap kesehatan ekonomi regional.

    Harga komoditas, seperti minyak dan logam berharga, juga memengaruhi bursa Asia. Kenaikan atau penurunan harga komoditas dapat berdampak pada perusahaan-perusahaan yang terkait dengan sektor tersebut, serta pada mata uang dan pasar saham di kawasan Asia.

    Sentimen investor dan arus modal global memainkan peran penting dalam bursa Asia. Perubahan dalam preferensi investasi, seperti pergeseran dari aset berisiko ke aset aman, dapat mempengaruhi pasar saham dan menciptakan tren yang berfluktuasi di bursa Asia.

    Pergerakan Utama di Pasar:

    • Saham

      • S&P 500 berjangka turun 0,3 persen pada pukul 07:30 waktu Tokyo
      • Hang Seng berjangka turun 1,5 persen
      • S&P/ASX 200 berjangka turun 1,8 persen

    • Mata Uang

      •  Dollar Spot Index sedikit berubah
      • Euro tidak berubah pada USD1,0791
      • Yen Jepang sedikit berubah pada 149 per dolar
      • Yuan offshore sedikit berubah pada 7,2503 per dolar
      • Dolar Australia sedikit berubah pada USD0,6496

    • Mata Uang Kripto

      • Bitcoin naik 1,3 persen menjadi USD65.555,99
      • Eter naik 1,2 persenmenjadi USD3.205,02

    • Komoditas

      • Minyak mentah West Texas Intermediate naik 0,7 persen menjadi USD76,83 per barel
      • Spot emas sedikit berubah. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi