Logo
>

Paylater BCA Tumbuh 125 Persen, Jumlah Nasabah jadi Segini

Ditulis oleh Syahrianto
Paylater BCA Tumbuh 125 Persen, Jumlah Nasabah jadi Segini

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melaporkan bahwa layanan buy now pay later miliknya, Paylater BCA, menunjukkan kinerja yang semakin baik pada semester I 2024, baik dari sisi pertumbuhan pengguna maupun total outstanding.

    Menurut EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn, per Juni 2024, pengguna Paylater BCA hampir mencapai 119.000 nasabah, meningkat 125 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    "Secara outstanding, nilai transaksi mencapai Rp250 miliar per Juni 2024, naik 111 persen dibandingkan tahun sebelumnya," ujarnya, dikutip Minggu, 28 Juli 2024.

    Paylater BCA menawarkan limit kredit hingga Rp20 juta dengan suku bunga cicilan kompetitif, mulai dari 0 persen per bulan untuk tenor 1 dan 3 bulan, serta 1,25 persen per bulan untuk tenor 6 dan 12 bulan yang berlaku hingga September 2024.

    "Nasabah dapat memanfaatkan fitur ini sebagai alternatif untuk melakukan pembayaran dengan menggunakan QRIS minimal Rp100.000," kata Hera.

    Untuk menggunakan layanan Paylater BCA, nasabah perlu melakukan registrasi di aplikasi myBCA. Setelah itu, BCA akan melakukan penilaian dan nasabah yang memenuhi kriteria dapat memanfaatkan fasilitas ini.

    Hera menegaskan bahwa BCA selalu menyalurkan kredit, termasuk Paylater, dengan prinsip kehati-hatian, seiring dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang positif pada 2024.

    "Kami berharap transaksi menggunakan Paylater BCA akan terus meningkat sehingga berdampak pada pertumbuhan kredit konsumsi BCA," tambahnya.

    Sebagaimana diketahui, BCA dan entitas anak membukukan peningkatan total kredit sebesar 15,5 persen secara tahunan menjadi Rp850 triliun per Juni 2024. Pertumbuhan total kredit tersebut berada di atas rata-rata industri.

    Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan kredit untuk bisnis tercatat tumbuh dengan solid, baik di segmen korporasi maupun UMKM. “Peningkatan juga terjadi di segmen kredit konsumer, ditopang pelaksanaan BCA Expoversary 2024. Event yang diselenggarakan sekitar dua bulan tersebut berhasil mengumpulkan total aplikasi KPR dan kredit kendaraan bermotor (KKB) sekitar Rp50 triliun,” katanya.

    Kredit korporasi menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi per Juni 2024, naik 19,9 persen yoy mencapai Rp388,6 triliun. Kredit komersial tumbuh 7,9 persen yoy menjadi Rp127,8 triliun, dan kredit UKM naik 12,7 persen yoy hingga menyentuh Rp114,4 triliun.

    Sementara itu, portofolio kredit konsumer meningkat 13,6 persen yoy menjadi Rp210,2 triliun, didorong penyaluran KPR yang tumbuh 10,8 persen yoy mencapai Rp126,9 triliun serta pertumbuhan KKB sebesar 18,4 persen yoy menjadi Rp62,1 triliun. Kenaikan outstanding pinjaman konsumer lainnya (sebagian besar kartu kredit) tercatat sebesar 20,2 persen yoy mencapai Rp17,8 triliun.

    Penggunaan Kartu Kredit

    Selain itu, BBCA juga mencatat bahwa minat nasabah dalam menggunakan kartu kredit tetap tinggi meskipun ada minat yang meningkat terhadap produk Paylater. Sektor pariwisata hingga F&B menjadi penopang utama pertumbuhan ini.

    Hera F. Haryn menjelaskan bahwa produk Paylater dan kartu kredit saling melengkapi. "Pada semester I 2024, jumlah kartu kredit BCA yang beredar mencapai 4,55 juta. Pada periode yang sama, nilai transaksi kartu kredit tumbuh 15 persen yoy menjadi Rp58 triliun," ujarnya.

    Menurut Hera, pertumbuhan transaksi kartu kredit didukung oleh pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat di sektor pariwisata, hiburan, dan F&B. Saat ini, suku bunga kartu kredit BCA berada di level 1,75 persen untuk transaksi pembayaran dan penarikan tunai.

    Hera juga menambahkan bahwa BCA terus berinovasi untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah dalam bertransaksi menggunakan kartu kredit BCA. "Nasabah sekarang dapat mengajukan aplikasi kartu kredit secara online, mengatur kontrol transaksi, mengajukan permintaan peningkatan limit kartu kredit, membayar tagihan kartu kredit, dan mengubah transaksi menjadi cicilan melalui aplikasi myBCA," ujar Hera.

    Dia menyebut bahwa perusahaan optimis bisnis personal loan, termasuk kartu kredit, akan terus tumbuh di masa depan. Berdasarkan presentasi perusahaan, personal loan BCA per Juni 2024 mencapai Rp17,8 triliun, naik 20,2 persen yoy.

    "BCA secara konsisten memberikan nilai tambah kepada nasabah kartu kredit dengan menghadirkan berbagai promo menarik di berbagai segmen," tambahnya.

    Sebelumnya, Presiden Direktur BCA juga menuturkan bahwa paylater tidak dimaksudkan untuk bersaing langsung dengan kartu kredit, melainkan justru menjadi produk pelengkap untuk memberikan solusi tambahan kepada segmen konsumen.

    Kata dia, paylater dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang sedang mengalami keterbatasan cashflow pada saat tertentu, namun belum memenuhi syarat untuk mendapatkan kartu kredit.

    “Jadi, memang ini bukan produk yang saling head on. Tapi, satu complementary yang melengkapi, di mana Paylater melengkapi bagi teman-teman yang belum memiliki kartu kredit,” ujarnya.

    Selain itu, Jahja juga menyatakan bahwa pengguna kartu kredit yang sudah memiliki kartu tetapi belum mendapatkan tambahan plafon tambahan, dapat menggunakan paylater sebagai opsi alternatif tanpa harus menunggu penambahan plafon kartu kredit mereka.

    “[Misal] kebetulan kartu kreditnya sudah pol, tapi belum dapat penambahan plafon bisa juga menggunakan paylater,” ujarnya.

    Secara industri, mengacu statistik sistem pembayaran dan infrastruktur pasar keuangan (SPIP) Bank Indonesia (BI), nilai transaksi kartu kredit tumbuh 5,09 persen secara tahunan yoy menjadi Rp36,12 triliun pada Maret 2024. Jumlah transaksi kartu kredit juga naik 14,13 persen yoy menjadi 36,73 juta transaksi.

    Adapun, jumlah kartu kredit yang beredar mencapai 18,13 juta unit pada Maret 2024 naik 4,31 persen yoy dibandingkan Maret 2023 sebanyak 17,38 juta unit.  Namun, bisnis paylater tumbuh lebih pesat lagi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding piutang pembiayaan paylater mencapai Rp6,13 triliun per Maret 2024. Angka tersebut meningkat 23,90 persen yoy. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.