Logo
>

Pedagang Ogah Rugi: Stop Pasokan Beras ke Ritel Modern!

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Pedagang Ogah Rugi: Stop Pasokan Beras ke Ritel Modern!

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Terhentinya pasokan dari pedagang beras dan penggilingan padi di sentra produksi disinyalir menjadi penyebab hilangnya peredaran beras di ritel modern yang terjadi belakangan ini.

    Pakar pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (APEI) Khudori menyebut pedagang beras dan penggilingan padi enggan memasok beras ke ritel modern lantaran bakal merugi. Sebab, ritel modern hanya mau membeli beras dengan harga di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah.

    “Jika pedagang dan penggilingan tetap ingin menjual produknya di ritel modern atau pasar modern, rata-rata pengelola ritel meminta/membeli harga di bawah HET Rp13.900/kg agar peritel gak merugi. Kalau peritel modern ambil untung Rp200/kg berarti terima dari pedagang atau penggilingan Rp13.700/kg,” ujar Khudori ketika dihubungi oleh KabarBursa pada Selasa, 13 Februari 2024.

    Sebagai catatan, mengacu pada Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) No.7/2023 sebesar Rp10.900 - Rp11.800 per kilogram untuk beras medium dan Rp13.900 - Rp14.800 per kilogram untuk beras kualitas super atau beras premium.

    Ketimbang merugi, menurut Khudori pedagang beras dan penggilingan padi saat ini memilih untuk memasok beras ke pasar tradisional. Sebab, selama ini pedagang eceran di pasar tradisional cenderung tidak mematuhi harga yang sudah ditetapkan dalam beleid tersebut.

    “Karena itu, kalau diperiksa di pasar tradisional sepertinya tidak ada masalah pasokan. Juga tidak ada pembetasan pembelian seperti di pasar modern. Karena di pasar tradisional sejak ada HET, beleid itu tak pernah dipatuhi,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Khudori mengungkapkan bahwa harga gabah di sentra produksi beras mengalami kenaikan tajam. Sebagai contoh, di wilayah Jawa Timur harga gabah kering panen (GKP) berada di kisaran Rp8.400-Rp8.800/kg.

    “Untuk menjadi beras, setidaknya harganya antara RP15.850-Rp16.600/kg dengan rendemen [persentase beras hasil penggilingan terhadap berat gabah]. Di Sumatra Selatan, saat ini harga GKP [gabah kering panen] sudah Rp7.500/kg, untuk jadi beras sudah di harga Rp14.200/kg,” paparnya.

    Sebagai solusi dari permasalahan tersebut, menurut Khudori pemerintah yang dalam hal ini adalah Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menyesuaikan HET beras. Terlebih, harga tersebut belum pernah mengalami penyesuaian lebih dari lima tahun sejak pertama kali ditetapkan pada 2017 silam.

    “Dalam waktu yang sama, tidak ada salahnya buat Bapanas untuk menghitung ulang biaya produksi padi. Jangan-jangan harga gabah yang tinggi dan terus naik itu lantaran struktur ongkos produksi memang sudah berubah,” tutupnya.

    “Guyur 200.000 Ton Beras ke Ritel Modern”

    Bulog, BUMD Atasi Kelangkaan

    Terpisah, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah telah berkoordinasi dengan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) dan BUMD DKI Jakarta PT Food Station Tjipinang Jaya untuk mengatasi kelangkaan beras di ritel modern. Sebanyak 200.000 ton beras komersial sudah disiapkan untuk kemudian dipasok ke ritel modern di seluruh Tanah Air.

    “Khusus untuk DKI Jakarta, permintaan dari Bapak Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Dirut Food Station Pamrihadi Wiraryo diberikan 50 ribu ton. Jadi, silakan Bapak Dirut Food Station menyiapkan beras komersial untuk dikirimkan ke seluruh modern market yang ada di Jabodetabek. Bulog juga akan menyiapkan distribusi beras dari pelabuhan langsung ke Food Station,” kata Arief di Kantor Food Station, Jakarta Timur, Senin, 12 Februari 2024.

    Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Food Station Pamrihadi Wiraryo mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera menyalurkan beras 1.000 ton dengan harga jual Rp 13.900/kg ke ritel modern.

    “Beras yang komersial ada di Jabodetabek ya, besok Insya Allah dikirimkan kurang lebih 1.000 ton yang itu harga jualnya adalah Rp 13.900 untuk masyarakat,” ujar Pamrihadi.

    Pamrihadi menjelaskan beras akan dipasok secara bertahap seiring dengan datangnya pasokan dari Bulog. Sebelum dipasok ke ritel modern, beras tersebut akan dicampur dan dikemas terlebih dahulu ke kemasan ukuran 5 kg.

    “Terus kemudian kalau Food Station itu kan mengemas sekaligus me-mixing dengan produk lokal. Stok saat ini di Pasar Induk Beras Cipinang [PIBC] ada 34 ribu ton dengan minimum stoknya adalah 30 ribu ton. Jadi saat ini [stok beras PIBC] ada di atas rata-rata normal,” terangnya. (reza/pram)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.