Logo
>

PEFINDO Tetapkan Peringkat idAA: Obligasi TPIA

Ditulis oleh Pramirvan Datu
PEFINDO Tetapkan Peringkat idAA: Obligasi TPIA

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PEFINDO menetapkan peringkat idAA- untuk obligasi PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), khususnya untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2017 Seri C senilai Rp229,75 miliar, yang jatuh tempo pada 12 Desember 2024. Peringkat ini mencerminkan tingkat keamanan kredit yang tinggi, meskipun masih ada risiko kredit moderat.

    TPIA berencana melunasi obligasi tersebut menggunakan dana internal. Hingga 30 Juni 2024, perusahaan memiliki liquidity pool sebesar USD2,073 miliar, yang terdiri dari kas dan setara kas sebesar USD1,137 miliar, serta surat berharga senilai USD936,1 juta. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu 11 September 2024.

    TPIA adalah produsen petrokimia dan perusahaan infrastruktur terintegrasi terbesar di Indonesia. Perusahaan ini memproduksi berbagai bahan kimia seperti olefina, poliolefina, monomer stirena, butadiena, methyl-tertiary-butyl-ether (MTBE), dan butena-1, serta memiliki fasilitas naphtha cracker satu-satunya di Indonesia. Selain itu, TPIA juga mengelola pembangkit listrik 120 megawatt dan fasilitas infrastruktur lainnya seperti pengolahan air, dermaga, dan tangki penyimpanan.

    Dari sisi kepemilikan, per 30 Juni 2024, mayoritas saham TPIA dimiliki oleh PT Barito Pacific Tbk (34,63 persen) dan SCG Chemicals Co. Ltd. (30,57 persen), dengan sisanya dimiliki oleh berbagai pemegang saham lainnya termasuk publik (10,66 persen).

    Proses Kemungkinan IPO

    PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) baru-baru ini mengungkapkan rencana ambisius terkait penawaran umum perdana saham (IPO) untuk anak usahanya, PT Chandra Daya Investasi (PT CDI). Informasi ini disampaikan melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang mengonfirmasi bahwa manajemen tengah menjajaki kemungkinan IPO untuk PT CDI.

    PT Chandra Daya Investasi, sebagai salah satu anak perusahaan PT Chandra Asri Pacific Tbk, berfokus pada investasi di sektor infrastruktur. Rencana IPO ini menunjukkan langkah strategis untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan sektor infrastruktur yang dinilai menjanjikan. Manajemen PT Chandra Asri Pacific Tbk menyebutkan bahwa rencana tersebut masih berada dalam tahap pembahasan internal dan belum final.

    “Perseroan memang mulai menjajaki kemungkinan rencana IPO atas PT CDI, namun hal ini masih dalam tahap pembahasan internal,” ungkap manajemen pada Selasa, 20 Agustus 2024.

    Manajemen menambahkan bahwa PT CDI memainkan peran penting sebagai motor pertumbuhan dalam Chandra Asri Group. Usaha infrastruktur yang dikelola PT CDI dianggap memiliki prospek yang sangat baik, memberikan potensi pertumbuhan yang signifikan bagi grup.

    “Perseroan tentu saja akan tetap mengikuti dan mematuhi ketentuan dari peraturan pasar modal yang berlaku,” tambah manajemen, menegaskan komitmen mereka terhadap kepatuhan regulasi pasar modal.

    Langkah ini mencerminkan strategi jangka panjang Chandra Asri Group dalam memperluas portofolio dan mengoptimalkan sumber daya untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. Investor dan pemangku kepentingan akan menantikan perkembangan lebih lanjut mengenai rencana IPO ini, yang diharapkan akan memberikan kontribusi positif bagi pasar saham dan sektor infrastruktur Indonesia.

    Suntikan Investasi dari Thailand

    PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) baru saja mencatatkan sejarah penting dengan meraih investasi sebesar USD194 juta dari Electric Generating Public Company Limited (EGCO Group), sebuah perusahaan energi independen berbasis di Thailand. Lewat investasi ini, EGCO akan memiliki 30 persen saham di PT Chandra Daya Investasi (CDI), anak perusahaan dari Chandra Asri Group yang fokus pada bisnis infrastruktur. Sementara itu, TPIA tetap mempertahankan mayoritas saham sebesar 70 persen di CDI.

    Menurut Suryandi, Direktur SDM & Urusan Korporat Chandra Asri, dana investasi yang diterima ini akan digunakan untuk memperkuat bisnis infrastruktur Chandra Asri Group, yang mencakup sektor energi, air, dan fasilitas pelabuhan.

    “Kami terus melihat peluang besar dalam mengembangkan bisnis infrastruktur, dan investasi ini akan menjadi bahan bakar utama dalam perjalanan kami,” ujar Suryandi.

    PT Chandra Daya Investasi (CDI) adalah unit khusus di bawah TPIA yang fokus pada pengembangan solusi infrastruktur. Di dalam CDI, berbagai bisnis dijalankan, seperti bisnis energi melalui Krakatau Daya Listrik, bisnis air melalui Krakatau Tirta Industri, dan bisnis jetty serta tank lewat Redeco Petrolin Utama. Suryandi menambahkan bahwa pintu selalu terbuka bagi investor asing lainnya yang ingin berkontribusi dalam pengembangan bisnis ini.

    Dalam sektor energi, TPIA menargetkan pengembangan pembangkit listrik gas Combined Cycle Power Plant (CCPP) dengan kapasitas 120 megawatt (MW). Proyek ini akan dikelola oleh Krakatau Daya Listrik, yang juga diarahkan untuk menjadi perusahaan penyedia energi baru terbarukan (EBT) di masa depan.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.