KABARBURSA.COM - Jenis sapi limousin menjadi pilihan hewan kurban dari beberapa kalangan pejabat pada Iduladha dari tahun ke tahun. Pada 2024 atau Iduladha 1445 Hijriah, tren ini masih terus berlanjut.
Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi Kerbau Indonesia (PPSKI) Nanang Purus Subendo mengatakan sapi kurban yang paling banyak diminati pejabat berkisar harga Rp25 juta hingga Rp150 juta. "Laporan dari peternak di beberapa kota, sapi yang diminati oleh pejabat kisaran harga Rp25 juta sampai dengan Rp150 juta," kata Nanang.
Nanang menyebutkan jenis sapi yang paling dibeli oleh para pejabat atau para tokoh besar di berbagai kota seperti Jakarta, yakni sapi jumbo seperti limousin, brahman, dan simental. "Jadi untuk jenis sapinya yang rata-rata yang dibeli pejabat itu peranakan simental dan limousin yang memang tipe sapi besar," ucap Nanang.
Lebih lanjut, Nanang mengatakan bahwa Jakarta merupakan daerah kota terbesar yang tercatat memesan hewan kurban berukuran besar kepada peternak. Namun, dia tidak merinci lebih jelas jumlah sapi yang dipesan.
"Paling banyak ada di Jakarta, tapi di beberapa daerah ada, di kota-kota besar itu selalu ada memang. Seperti di Surabaya, Medan, Pekanbaru, sampai Makassar juga ada. Bahkan Pak Jokowi (Presiden RI) kan juga nyetor sapi kemana-mana," tutur Nanang.
Sementara untuk sapi ras lokal, Nanang mengatakan labih banyak dibeli oleh masyarakat umum, karena lebih terjangkau dari sisi harga dengan kisaran Rp20 juta hingga Rp30 jutaan per ekor.
"Minat terhadap sapi ras lokal kebanyakan itu sapi bali, sapi kupang, sapi madura, harga-harga sekitar nggak jauh dari Rp20 juta, Rp23 juta, itu paling laris. Itu yang paling rame karena sapi itu sejauh sudah memenuhi syarat untuk dipotong, serta dari sisi harga juga terjangkau," ungkapnya.
Nanang menambahkan bahwa semua sapi yang dilalulintaskan telah mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang diterbitkan oleh dinas terkait setempat.
Selain itu, semua sapi yang dilalulintaskan pula harus sudah melalui vaksin lumpy skin diseases (LSD) mau pun penyakit mulut dan kuku (PMK) untuk memastikan kesehatan dan keamanan hewan kurban.
"Jadi semua sapi yang dilalulintaskan, itu kan harus ada SKKH jalannya. Selain itu, semua sapi yang dilalulintaskan itu harus sudah divaksin. Vaksin LSD (Lumpy Skin Diseases) mau pun PMK (penyakit mulut dan kuku)," kata Nanang.
Penjual Hewan Kurban di Jakarta
Jenis sapi limousin menjadi pilihan hewan kurban bagi beberapa pejabat, khususnya di Jakarta pada saat Iduladha. "Alhamdulillah, di sini ada pejabat yang membeli, termasuk Bapak Chairul Tanjung dan beberapa pejabat lainnya," kata Agung, seorang pedagang sapi.
Agung menyebutkan bahwa Chairul Tanjung membeli 10 ekor sapi jenis limousin melalui perwakilannya. Namun, ia tidak merinci harga per ekor dan total nilai pembelian sapi tersebut. "Yang dibeli oleh Bapak Chairul Tanjung melalui perwakilan cukup banyak, sekitar 10 ekor, semuanya jenis sapi limousin," ujarnya.
Agung, pedagang sapi di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Klender, Jakarta Timur, menjelaskan bahwa ia bersama 14 orang lainnya mendatangkan 100 ekor sapi dari Jawa Timur, dan semuanya telah habis terjual. "Alhamdulillah, ada beberapa pejabat yang membeli, biasanya memang begitu," jelas Agung.
Lebih lanjut, Agung mengatakan bahwa sapi yang dijual bersama ke-14 orang rekannya telah habis terjual dan kini tinggal pengantaran ke orang yang membeli.
Pria yang sudah menekuni bisnis jual sapi sekitar 10 tahun lebih ini mengaku bahwa sapi yang dijual pada tahun ini berjenis limousin, simental.
Selain itu, ada pula sapi lokal yakni sapi madura dan sapi pegon yang merupakan persilangan antara sapi simental atau sampi limousin dengan sapi Jawa (lokal).
"Harga yang kami jual sekitaran Rp18 juta sampai Rp60 juta ke atas, yang paling mahal itu sapi koleksi. Kalau koleksi itu biasanya sapi piaraan khusus jenis limousin," jelas Agung.
Ia mengungkapkan untuk sapi jenis limousin yang dijual dengan harga Rp60 juta lebih per ekor merupakan sapi dengan bobot sekitar 900 kilogram.
"Kalau dari sisi penjualan sih biasanya untuk sapi limousin untuk kalangan-kalangan yang patungan di atas Rp5 juta per orang, kalau untuk sapi madura biasanya yang Rp3 jutaan per orang patungannya," ungkap Agung.
Lebih lanjut Agung menjelaskan bahwa saat ini harga tertinggi untuk penjualan sapi di tempatnya mencapai Rp60 juta per ekor. Namun jika ada permintaan sapi yang lebih mahal, pihaknya siap untuk mengadakan sapi tersebut. "Biasanya kalau untuk yang harga Rp150 juta itu kita pesanan aja, tetapi bisa kami menyediakan, itu pesanan," ujarnya.
Untuk memastikan sapi dalam keadaan yang sehat, Agung mengatakan bahwa semua sapi yang dijual telah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh dokter hewan yang dilakukan oleh Suku Dinas Kesehatan dan Peternakan Jakarta Timur. (*)