KABARBURSA.COM - Pelanggan PT Indosat Tbk (ISAT) mengalami penurunan sebesar 3,4 juta pada tahun 2023, turun menjadi 98,8 juta dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencatatkan 102,2 juta pelanggan. Penurunan ini terjadi setelah perusahaan melakukan akuisisi pelanggan dengan menaikkan harga kartu SIM baru pada awal tahun 2023.
Meskipun mengalami penurunan jumlah pelanggan, pendapatan rata-rata per pengguna atau yang dikenal dengan average revenue per user (ARPU) untuk pelanggan seluler mengalami peningkatan pada tahun 2023. ARPU meningkat menjadi Rp 35,6 ribu, naik 5,3 persen dibandingkan dengan tahun 2022.
Indosat juga mencatatkan laba sebesar Rp 4,50 triliun pada 2023. Laba tersebut turun sebanyak 4,6 persen sebesar Rp 4,72 triliun pada 2022. Padahal pendapatan perusahaan meningkat sebesar 9,6 persen secara tahunan menjadi Rp 51,22 triliun. Kenaikan tersebut ditopang oleh pendapatan selular sebesar 8,7 persen dibandingkan 2022 menjadi Rp 43,74 triliun. Segmen itu ditopang pendapatan data, jasa nilai tambah dan pendapatan interkoneksi yang diimbangi penurunan pendapatan telepon. Kemudian, pendapatan Multimedia, Komunikasi Data dan Internet (MIDI) meningkat sebesar 13 persen dibandingkan tahun 2022 menjadi Rp 6,47 triliun pada tahun 2023. Hal itu ditopang peningkatan pendapatan layanan IT, internet tetap, dan pendapatan Fiber to The Home (FTTH) yang diimbangi dengan penurunan pendapatan konektivitas tetap.
Pendapatan dari sektor telekomunikasi tetap meningkat signifikan sebesar 28,4 persen dibandingkan dengan tahun 2022, mencapai angka Rp 1 triliun pada tahun 2023. Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan dari telepon internasional.
Pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) juga mengalami peningkatan yang signifikan, mencapai Rp 23,93 triliun pada tahun 2023, meningkat sebesar 23 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kenaikan ini dipicu oleh kombinasi dari pertumbuhan pendapatan dan optimalisasi biaya yang dilakukan perusahaan. Margin EBITDA pada tahun 2023 mencapai 46,7 persen.
“Indosat terus memberikan nilai bagi para pemangku kepentingannya dengan secara konsisten menghasilkan laba bersih organik selama 3 tahun berturut-turut,” tulis manajemen Indosat, Rabu 7 Februari 2024. Sementara total utang perusahaan per 31 Desember 2023 sebesar Rp 14,8 triliun. Secara rinci pinjaman utang Rp 7,42 triliun pada 2023 atau menyusut 45,9 persen dari periode 2022 yakni Rp 13,72 triliun. Kemudian obligasi Rp 7,38 triliun atau turun 2,8 persen dari tahun lalu sebesar Rp 7,59 triliun. Adapun total utang jatuh tempo dalam kurun waktu 12 bulan mencapai Rp 2,48 triliun. Posisi kas perusahaan per 31 Desember 2023 sebesar Rp 5,18 triliun dengan utang bersih Rp 9,61 triliun.