Logo
>

Pengendali Borong 71,5 Juta Saham AKRA, Rp1.730 per Lembar

Ditulis oleh Syahrianto
Pengendali Borong 71,5 Juta Saham AKRA, Rp1.730 per Lembar

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Arthakencana Rayatama atau AKRT kembali membeli  71.500.000 lembar saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) pada Selasa, 24 September 2024 dan Rabu, 25 September 2024.

    Mengutip keterbukaan informasi perusahaan, AKRT, yang merupakan pemegang saham mayoritas AKRA, kini memiliki 66,44 persen dari sebelumnya 63,08 persen saham. Kepemilikannya kini bertambah menjadi 12.733.786.800 lembar saham.

    "Perusahaan melaporkan pembelian saham AKRA. Kepemilikan sebelumnya AKRT terhadap saham AKRA adalah sebanyak 12.662.286.800 lembar," ujar Presiden Direktur AKRT Haryanto Adikoesoemo, Kamis, 26 September 2024.

    Ia menambahkan, transaksi yang dilakukan oleh PT Arthakencana Rayatama bukan berbentuk repurchase agreement. Klasifikasi sahamnya juga berupa saham biasa (common stock).

    "AKRT membeli 71.500.000 lembar saham dengan harga per lembarnya adalah Rp1.730-Rp1.375 per lembar. Pembelian dilakukan sebanyak dua kali tanggal transaksi 24 September (35.500.000 lembar saham) dan 25 September (36.000.000 lembar saham)," ungkap Haryanto.

    Lebih lanjut Haryanto mengungkapkan bahwa tujuan transaksi pembelian saham tersebut adalah untuk investasi. Sementara status kepemilikan saham adalah langsung.

    Sementara itu, berdasarkan laporan hingga 30 Juni 2024, beberapa indikator keuangan utama seperti laba bersih dan pendapatan AKRA menunjukkan penurunan tipis dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.

    Perusahaan yang bergerak di sektor perdagangan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) serta bahan kimia dasar ini mencatat laba bersih sebesar Rp408 miliar pada kuartal II 2024, turun 3,81 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan kuartal yang sama pada 2023 yang mencapai Rp424 miliar.

    Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh tekanan dari sektor distribusi dan perdagangan, meskipun masih ada pertumbuhan stabil di beberapa segmen lainnya.

    Pendapatan perusahaan pada kuartal kedua 2024 mengalami sedikit penurunan, tercatat sebesar Rp408 miliar, turun 0,64 persen dibandingkan kuartal yang sama di tahun sebelumnya. Penurunan ini mengindikasikan adanya tekanan pada aktivitas bisnis perusahaan, seiring dengan tantangan yang dihadapi di pasar global maupun domestik. Laba kotor perusahaan juga mengalami penurunan lebih tajam, turun 6,73 persen yoy.

    Secara tahunan, kinerja AKRA hingga kuartal kedua 2024 memperlihatkan proyeksi laba bersih tahunan (annualized) sebesar Rp2.006 triliun. Meskipun angka ini masih lebih rendah dari total laba bersih pada 2023 yang mencapai Rp2.780 triliun, AKRA tetap mampu menjaga stabilitas operasionalnya di tengah tantangan ekonomi global yang terus berkembang.

    Pada kuartal pertama 2024, AKRA mencatatkan laba bersih sebesar Rp595 miliar, sedikit menurun dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp607 miliar. Meski begitu, triwulan pertama masih dianggap lebih stabil dengan pertumbuhan laba bersih yang lebih baik dibanding kuartal kedua.

    Di sisi lain, meskipun triwulan pertama menunjukkan stabilitas, tantangan mulai lebih terasa di kuartal kedua. Selain penurunan pendapatan dan laba bersih, penurunan laba kotor pada kuartal kedua menjadi salah satu sinyal bagi perusahaan untuk meninjau ulang strategi operasional mereka di tengah kondisi pasar yang penuh ketidakpastian.

    Meskipun mengalami tekanan, AKRA terus berupaya untuk menjaga kinerja keuangan yang solid melalui berbagai strategi bisnis, termasuk diversifikasi produk dan penyesuaian operasional di tengah dinamika pasar yang terus berubah.

    Ke depannya, tantangan ekonomi global serta fluktuasi harga komoditas akan menjadi faktor yang mempengaruhi kinerja AKRA, namun perusahaan optimis mampu meraih pertumbuhan yang lebih baik di paruh kedua tahun ini.

    Harga Saham AKRA

    Saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan tipis sebesar 0,65 persen atau turun Rp10 dari harga penutupan sebelumnya. Pada akhir perdagangan hari ini, saham AKRA ditutup di level Rp1.520 per lembar, setelah sebelumnya dibuka pada harga yang sama.

    Sepanjang sesi perdagangan, saham AKRA diperdagangkan dalam rentang harga Rp1.505 hingga Rp1.525 per lembar. Volume transaksi mencapai 4,98 juta saham dengan nilai total transaksi sebesar Rp26,4 miliar. Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 3.721 kali.

    Meski mengalami penurunan tipis hari ini, saham AKRA tetap menarik perhatian investor, mengingat posisi tawar yang stabil di Rp1.530 dan permintaan beli yang kuat di level Rp1.525 per saham.

    Sementara itu, saham AKRA menunjukkan fluktuasi yang cukup signifikan dalam berbagai periode waktu. Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, saham AKRA mencatatkan kenaikan harga sebesar 4,45 persen, mencerminkan adanya tren positif dalam jangka panjang.

    Dalam jangka pendek, performa saham AKRA terlihat lebih stabil, dengan kenaikan sebesar 3,74 persen selama satu minggu dan satu bulan terakhir. Namun, dalam periode yang lebih panjang, tekanan terhadap harga saham mulai terasa. Selama tiga bulan terakhir, saham AKRA terkoreksi sebesar 7,01 persen, sementara dalam enam bulan terakhir penurunan lebih tajam terjadi dengan koreksi mencapai 11,59 persen. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.