KABARBURSA.COM – PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) mencatat pertumbuhan kinerja yang solid sepanjang sembilan bulan pertama 2025, terutama berkat peningkatan penjualan di pasar domestik.
Hingga akhir September 2025, penjualan domestik naik 37 persen secara tahunan menjadi Rp1,06 triliun dari Rp774,7 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kinerja kuat di pasar dalam negeri ini mendorong total penjualan bersih TCID tumbuh 17,6 persen menjadi Rp1,58 triliun, dibanding Rp1,34 triliun di kuartal III-2024.
Pertumbuhan tersebut ditopang oleh kinerja positif dari seluruh segmen produk, terutama perawatan kulit dan makeup yang melonjak 31,2 persen menjadi Rp594,3 miliar. Segmen wangi-wangian juga naik 17,8 persen, sementara perawatan rambut tumbuh 5,9 persen dibanding tahun lalu.
Presiden Direktur TCID Koichi Watanabe menjelaskan bahwa tren positif ini merupakan hasil strategi terpadu antara inovasi produk dan penguatan saluran distribusi.
“Sampai dengan September tahun ini, penjualan di seluruh segmen produk mampu mencatatkan pertumbuhan yang positif didukung strategi integratif antara pengembangan produk baru dan penguatan penjualan di berbagai saluran, termasuk penjualan online yang tumbuh signifikan,” ujar Watanabe.
Selain dari sisi penjualan, perusahaan juga mencatat perbaikan margin. Rasio beban pokok penjualan terhadap penjualan bersih turun dari 88,5 persen menjadi 72,4 persen, sehingga laba kotor melonjak dari Rp154,1 miliar menjadi Rp436,4 miliar. TCID pun berbalik mencatat laba usaha Rp23,7 miliar dan laba bersih Rp33,4 miliar, setelah sebelumnya sempat tertekan pada tahun sebelumnya.
“Tahun 2025 menjadi tahun pemulihan di mana target kami adalah untuk bisa mencatatkan kinerja positif mulai dari penjualan hingga laba bersih. Kami melakukan upaya perbaikan di berbagai bidang termasuk inovasi produk, manajemen produksi, dan optimalisasi saluran penjualan,” tambah Watanabe.
Pasar domestik masih menjadi kontributor utama bagi TCID, dengan porsi 67,1 persen dari total penjualan. Meski kompetisi semakin ketat, perseroan berencana menangkap peluang dari potensi pertumbuhan konsumen di Indonesia yang didorong oleh populasi usia produktif yang besar.
“Kami akan terus berupaya responsif dan proaktif terhadap perubahan konsumen dan pasar sebagai bentuk komitmen jangka panjang kami kepada pasar Indonesia,” tutup Watanabe. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.