KABARBURSA.COM - KABARBURSA.COM - Emiten produsen susu nasional, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ), kembali menunjukkan ketangguhannya di tengah tekanan pasar yang kompleks.
Hingga kuartal III-2025, ULTJ berhasil mencatat kenaikan laba bersih sebesar 9,04 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp960,88 miliar. Capaian ini mempertegas reputasi Ultrajaya sebagai perusahaan yang mampu menjaga profitabilitas melalui efisiensi, bukan semata pertumbuhan penjualan.
Tapi lucunya, pendapatannya justru menurun. Dalam laporan keuangannya, ULTJ mencatat penurunan pendapatan 5,24 persen yoy menjadi Rp6,23 triliun dari Rp6,58 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh melemahnya permintaan domestik, dengan penjualan lokal turun dari Rp7,30 triliun menjadi Rp6,93 triliun.
Namun menariknya, penjualan ekspor justru naik signifikan, dari Rp14,78 miliar menjadi Rp19,58 miliar. Artinua, pasar luar negeri mulai menjadi penopang pertumbuhan baru bagi produsen susu legendaris ini.
Dari sisi segmen usaha, penjualan minuman, yang menjadi tulang punggung utama bisnis Ultrajaya, juga turun 4,57 persen yoy ke Rp6,59 triliun. Sementara segmen makanan mengalami kontraksi lebih dalam, 13,66 persen yoy menjadi Rp47,57 miliar.
ULTJ Berhasil Lakukan Efisiensi Biaya
Meski secara top line melemah, kunci keberhasilan ULTJ justru terletak pada efisiensi biaya. Beban penjualan berhasil ditekan 12,64 persen yoy menjadi Rp740,85 miliar, dan total beban operasional turun signifikan hingga 21,52 persen yoy ke Rp862,94 miliar.
Penurunan tajam ini bukan kebetulan, melainkan hasil strategi manajemen dalam mengendalikan biaya distribusi dan administrasi di tengah volatilitas harga bahan baku. Tambahan laba dari selisih kurs sebesar Rp71,42 miliar, berbanding terbalik dari rugi kurs Rp59,18 miliar tahun lalu, juga menjadi penyumbang besar terhadap peningkatan margin bersih.
Artinya, Ultrajaya berhasil memanfaatkan stabilitas nilai tukar untuk memperbaiki arus kas dan menjaga kestabilan kinerja laba.
Dengan laba bersih yang menembus hampir Rp1 triliun, Ultrajaya kini berada dalam posisi yang cukup solid. Total aset per September 2025 tercatat Rp8,57 triliun, dengan komposisi aset lancar Rp4,67 triliun dan aset tidak lancar Rp3,91 triliun.
Struktur keuangannya pun sehat, dengan liabilitas hanya Rp641,25 miliar berbanding ekuitas Rp7,93 triliun. Ini adalah rasio utang terhadap modal yang sangat rendah untuk ukuran perusahaan manufaktur besar.
Karenanya tidak menyusutkan kekuatan fundamental dan konservatisme finansial yang menjadi ciri khas manajemen ULTJ sejak lama.
ULTJ Catatkan Performa Terbaik
Di pasar saham, ULTJ juga sedang mencuri perhatian. Pada perdagangan Selasa, 28 Oktober 2025, sahamnya melonjak 6,62 persen ke level Rp1.450 per saham dengan nilai transaksi mencapai Rp35,5 miliar dan volume 248,9 ribu lot.
Kenaikan ini menjadi salah satu performa terbaik di sektor consumer goods hari itu. Saham ULTJ dibuka di 1.365 dan sempat menyentuh level tertinggi 1.460 sebelum terkonsolidasi menjelang penutupan.
Lonjakan harga ini menandakan adanya reaksi positif pasar terhadap laporan keuangan kuartalan yang menunjukkan efisiensi signifikan di tengah penurunan penjualan.
Selain itu, data foreign flow juga memperlihatkan aliran dana asing masuk bersih sekitar Rp5,94 miliar, memperkuat sentimen beli.
Jika melihat historical data, tren saham ULTJ sepanjang Oktober menunjukkan pola akumulasi perlahan namun konsisten. Setelah sempat stagnan di kisaran 1.320–1.340 selama dua pekan pertama bulan ini, pergerakan mulai menunjukkan momentum naik sejak 20 Oktober.
Saham naik bertahap dari 1.330 menuju 1.450, dengan volume harian meningkat tajam. Pola ini menandakan adanya pembentukan tren bullish jangka pendek.
Kenaikan harian yang relatif stabil, yaitu antara 0,38 persen hingga 1,9 persen selama beberapa sesi berturut-turut, menunjukkan bahwa pelaku pasar mulai mempercayai prospek jangka menengah ULTJ.
Dorongan momentum semakin kuat pada tanggal 28 Oktober saat harga menembus area psikologis 1.400 dengan volume perdagangan tertinggi dalam dua pekan.
Dari sisi teknikal, area 1.350–1.370 kini menjadi support kuat, sementara resistensi berikutnya berada di 1.480–1.500. Jika harga mampu menembus dan bertahan di atas 1.460, saham ini berpotensi melanjutkan tren naik menuju area 1.550–1.600 dalam waktu dekat, seiring ekspektasi positif terhadap kinerja akhir tahun.
Secara keseluruhan, performa ULTJ di kuartal III-2025 menunjukkan narasi yang kuat: penjualan mungkin turun, tapi laba tetap naik—tanda efisiensi dan manajemen biaya yang efektif. Perusahaan juga menjaga struktur keuangannya tetap tangguh di tengah gejolak biaya produksi global.
Dengan kombinasi fundamental yang kuat, sentimen positif investor, dan teknikal yang menunjukkan momentum penguatan, ULTJ tampak sedang menikmati fase “recovery yang matang”, stabil, terukur, dan berpotensi melanjutkan tren naik menuju akhir tahun.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.