KABARBURSA.COM-Sudah hampir satu kuartal tahun 2024 berlalu, namun penjualan sepeda motor listrik bersubsidi masih belum terlaksana secara nyata. Hal ini disebabkan oleh belum tersalurnya motor listrik bersubsidi kepada konsumen.
Menurut data dari situs Sisapira pada Kamis 7 Maret 2024 pukul 18.00 WIB, terdapat 8.797 unit motor listrik yang telah melakukan proses pendaftaran subsidi, dengan 8.788 unit di antaranya telah terverifikasi. Namun, hingga saat ini, belum ada motor listrik bersubsidi yang berhasil tersalurkan kepada pembeli.
Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Budi Setiyadi, menjelaskan bahwa realisasi penyaluran motor listrik bersubsidi masih menunggu proses pencairan anggaran dari pemerintah. "Saat ini, anggaran subsidi motor listrik sedang dalam proses administrasi, termasuk penelaahan dan pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)," jelasnya dikutip Jumat 8 Maret 2024.
Menurut Aismoli, mekanisme pencairan anggaran subsidi motor listrik tahun ini masih dalam tahap pembahasan di berbagai kementerian dan lembaga terkait. "Diharapkan, masalah administrasi ini dapat segera terselesaikan tanpa berlarut-larut, karena dapat berdampak pada penjualan motor listrik," ucap dia.
Pemerintah telah menargetkan penjualan motor listrik melalui program subsidi sebesar Rp 7 juta per unit, dengan target 50.000 unit pada tahun 2024. Meskipun demikian, Aismoli optimis bahwa target penjualan motor listrik bersubsidi dapat tercapai, karena program subsidi ini dianggap dapat memperkuat daya saing harga motor listrik di pasaran dan meningkatkan permintaan secara merata di seluruh Indonesia.
"Selain itu, pihak Aismoli juga tengah berupaya meningkatkan penetrasi pasar dengan mengembangkan jaringan dealer motor listrik di berbagai kota di Indonesia," kata dia.
Hingga saat ini, Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif, belum memberikan tanggapan terkait perkembangan pencairan anggaran subsidi motor listrik tahun ini.
Perusahaan-perusahaan seperti PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) dan PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) juga mengalami penundaan dalam penyaluran anggaran subsidi motor listrik. Meskipun begitu, mereka tetap menjual motor listrik bersubsidi dengan harapan klaim akan segera diproses.
Polytron menargetkan penjualan motor listrik bersubsidi sebanyak 20.000 unit pada tahun ini dan akan memperluas jaringan dealer serta mengoptimalkan penjualan melalui platform e-commerce.
Sementara itu, SLIS menargetkan penjualan sebanyak 10.000 unit dan berfokus pada ekspansi pasar serta penjualan online melalui berbagai model motor listrik Selis yang mereka tawarkan.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.