KABARBURSA.COM - PT Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) menghadapi tantangan serius pasca terkuaknya kasus korupsi sejak tahun 2020.
Sekretaris Asabri Okki Jatnika memberikan tanggapannya mengenai kinerja perusahaan setelah kejadian tersebut. "Sejak tahun 2020, Asabri telah aktif melakukan upaya penyehatan dan perbaikan tata kelola, baik dalam organisasi maupun dalam investasi dan penyaluran," jelasnya Rabu 3 April 2024.
Meskipun terjadi kasus korupsi, penyaluran produk seperti program penjaminan dan dana pensiun tetap berjalan tanpa hambatan.
"Meskipun insiden terjadi pada tahun 2020, penyaluran kami tetap berlangsung. Kami terus berupaya memperbaiki dan meningkatkan kinerja Asabri," ujar Okki Jatnika di Jakarta Timur.
Kasus korupsi yang melibatkan sejumlah pihak eksternal telah menyebabkan kerugian negara mencapai Rp 23,7 triliun. Beberapa pihak yang terlibat dalam kasus tersebut melakukan pembelian dan pertukaran saham dalam portofolio Asabri antara tahun 2012 hingga 2019.
Belakangan ini, Kejaksaan Agung (Kejagung) menyita 687 juta lembar saham dan tiga Surat Izin Usaha Pertambangan (IUP) dari terpidana Heru Hidayat terkait kasus korupsi PT Asabri ini.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.