Logo
>

Perluas Layanan Bank Garansi, BSI Gandeng Jamkrida Jakarta

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Perluas Layanan Bank Garansi, BSI Gandeng Jamkrida Jakarta

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) atau BRIS, menggandeng Usaha Syariah PT Penjaminan Kredit Daerah Jakarta (Jamkrida Jakarta) guna memperluas layanan Bank Garansi di Jakarta pada Rabu, 25 September 2024.

    SVP International & Financial Institution Group BSI, Anna Kristanty mengatakan kerja sama ini dapat menjadi solusi semua pihak, tidak hanya BSI dan Jamkrida Jakarta, juga masyarakat khususnya kontraktor.

    “Kontraktor yang membutuhkan layanan Bank Garansi berakad syariah dengan nominal potensi lebih dari Rp500 miliar pada proyek-proyek pemerintah,” kata Anna dalam keterangan resmi perusahaan, Kamis, 26 September 2024.

    Sementara itu, Direktur Utama Jamkrida Jakarta Agus Supriadi mengatakan bahwa kerja sama ini menjadi pintu sinergi dalam mendukung pemerintah untuk menjamin terlaksananya project-project strategis pemerintah melalui produk Bank Garansi yang berlandaskan prinsip syariah.

    “Kami berharap kerja sama ini mempercepat proses bisnis nasabah dengan aman dan prudent serta dapat mengoptimalkan potensi ekonomi masyarakat secara umum,” ujarnya.

    Kolaborasi antara kedua belah pihak juga bisa membantu travel haji dan umrah di Indonesia yang berjumlah 2.000 perusahaan. Anna menyebut, perusahaan travel haji dan umrah membutuhkan layanan Bank Garansi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.

    Adapun layanan ini dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan, di antaranya adalah Bank Garansi Penawaran, Uang Muka, Pelaksanaan, Pemeliharaan, Pelaksanaan Penyelenggaraan Haji Khusus dan Umrah, dan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).

    Di sisi lain juga dapat memberikan rasa aman bagi pemberi kerja atas proyek yang dijalankan.

    BRIS Catat Kinerja Positif pada Segmen Retail

    PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dengan kode emiten BRIS, mencatatkan kinerja positif pada segmen retail, termasuk sektor perumahan atau griya. Hingga Juni 2024, pembiayaan BSI Griya menembus Rp54,34 triliun dengan kualitas pembiayaan yang semakin baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Direktur Sales and Distribution BSI, Anton Sukarna mengatakan bahwa pembiayaan BSI Griya berhasil meraih minat yang besar dari nasabah, terutama untuk pembelian rumah baru yang memiliki permintaan tinggi di masyarakat. Pembelian rumah dengan kisaran harga Rp500 juta sampai dengan Rp2 miliar masih menjadi primadona pilihan masyarakat karena sesuai dengan rata-rata penghasilan profesi pegawai.

    Selain pembelian rumah baru, kebutuhan akan renovasi rumah, pembelian rumah second dan takeover rumah juga menjadi produk pembiayaan yang dicari masyarakat.

    “Kebutuhan ini mendorong BSI untuk memberikan berbagai alternatif solusi pembiayaan syariah bagi masyarakat dengan jangka waktu yang relatif panjang dan angsuran tetap, sehingga bagi anak-anak muda yang baru mau memiliki investasi rumah bisa memilih pembiayaan syariah,” jelas Anton dalam keterangan resmi yang dikutip Sabtu, 24 Agustus 2024.

    Anton mengatakan bahwa pihaknya optimistis tren pembelian rumah akan terus mengalami peningkatan. Hal ini sejalan dengan stimulus yang diberikan pemerintah yaitu kebijakan program insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN DTP) melalui program PMK 007/2024, sehingga para investor bisa memiliki rumah baru tanpa harus membayar PPN. PPN DTP ini dapat dimanfaatkan untuk setiap satu orang pribadi atas perolehan satu rumah tapak atau satu rumah susun.

    Orang pribadi yang telah memanfaatkan insentif PPN DTP sebelum berlakunya PMK 120/2023 pada tahun 2023 lalu dapat kembali memanfaatkan insentif PPN DTP ini.

    Selain faktor kebijakan, menurut Anton, BSI juga melihat peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya memiliki hunian yang layak dan sesuai dengan prinsip syariah sebagai faktor kunci dalam pertumbuhan ini. Pada posisi Juni 2024,  terdapat lebih dari 200 ribu nasabah yang telah menikmati fasilitas BSI Griya.

    Di sisi lain bank dengan kode saham BRIS ini juga turut serta dalam Program Pemerintah dan memperhatikan kebutuhan MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) dalam mendapatkan hunian melalui BSI Griya Subsidi.

    “Permintaan terhadap pembiayaan syariah terus meningkat, terutama di segmen perumahan. Kami berkomitmen untuk terus menyediakan pembiayaan yang tidak hanya kompetitif dari sisi harga, tetapi juga memberikan keberlanjutan bagi nasabah,” ujar Anton.

    Keberlanjutan tersebut yakni rumah yang dibeli, transaksinya dengan cara yang halal, berada di lokasi yang strategis dan menjaga kelestarian lingkungan serta dari sisi pembelinya bisa memberikan keberkahan. Angsuran yang tetap, jadi tidak mengganggu cashflow dan juga terjamin karena BSI bekerjasama dengan notaris-notaris yang mumpuni sehingga nasabah aman bertransaksi.

    Nasabah Prioritas BRIS Tumbuh Dua Digit

    Diberitakan pula, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mencatat pertumbuhan jumlah nasabah prioritas di semester pertama tahun 2024. Hingga Juni 2024, BSI mencatat nasabah prioritas lebih dari 60 ribu atau tumbuh 10 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

    SEVP Digital Banking BSI, Saut Parulian Saragih menuturkan, kategori nasabah prioritas perseroan adalah memiliki Fund Under Management (FUM) minimal Rp500 juta. Pertumbuhan nasabah prioritas, kata dia, menandakan layanan dan produk yang diterima nasabah.

    “Kami mencoba untuk memberikan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari nasabah baik secara finansial maupun spiritual bahkan sosial,” kata Saut dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 12 September 2024.

    Karena baiknya layanan, kata Saut, loyalitas nasabah prioritas BSI terus tumbuh. Adapun hal itu terbukti dengan berbagai aspek positif pertumbuhan portofolio nasabah prioritas yang terindikasi dari naiknya FUM BSI Prioritas.

    Sebagai perbankan syariah terbesar di Indonesia, tutur Saut, BSI berkomitmen memberikan solusi keuangan yang komprehensif dan berlandaskan pada nilai-nilai syariah. BSI Prioritas menawarkan empat solusi utama dalam pengelolaan kekayaan nasabah.

    Pertama, solusi wealth accumulation yang memfasilitasi peningkatan aset melalui produk investasi seperti reksa dana, sukuk, emas, dan deposito. Kedua, solusi wealth protection, memberikan perlindungan dan persiapan masa depan melalui asuransi jiwa, kesehatan, dan pendidikan.

    “Melalui BSI Prioritas, nasabah tidak hanya bisa menyimpan dana dalam bentuk giro, tabungan dan deposito. Tapi juga bisa beli sukuk, reksa dana, tabungan emas, cicil emas serta bancassurance bagi nasabah yang membutuhkan proteksi asuransi,” jelasnya.

    Ketiga, solusi wealth distribution yang menyediakan layanan konsultasi waris sesuai hukum Islam. Terakhir, solusi wealth purification dengan memfasilitasi konsultasi dan penyaluran zakat, infaq, shodaqoh, dan wakaf dengan laporan terintegrasi.

    “Kami berupaya untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan finansial nasabah, tetapi juga memastikan bahwa setiap aspek pengelolaan kekayaan dilakukan sesuai dengan hukum dan prinsip-prinsip Islam,” ungkapnya. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.