KABARBURSA.COM - Annie Lee dari Bloomberg News melaporkan bahwa harga tembaga melonjak ke level tertinggi dalam 14 bulan. Ekspektasi penurunan suku bunga AS dan ancaman terhadap pasokan semakin mendorong reli yang terjadi sejak awal Februari.
Harga tembaga naik untuk sesi keempat di London Metal Exchange (LME) setelah Gubernur bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan kemungkinan akan mulai menurunkan biaya pinjaman "pada suatu waktu tahun ini." Harga tembaga menyentuh USD9.380 per ton, level intraday tertinggi sejak akhir Januari 2023, menyusul kenaikan 3 persen pada hari Rabu 3 April 2024 setelah data manufaktur China lebih baik dari perkiraan.
Logam industri ini telah meningkat 15 persen sejak level terendah tahun ini di bulan Februari, dengan kenaikan juga didorong oleh kekhawatiran pasokan. Smelter China, yang memproduksi lebih dari separuh tembaga olahan dunia, hampir menerapkan pengurangan produksi bersama setelah pengetatan pasokan bijih mineral mendorong biaya pemrosesan mendekati nol.
Harga tembaga naik 0,7 persen menjadi USD9.329 per ton di LME pada pukul 10:56 pagi waktu Singapura. Aluminium naik 0,8 persen dan seng naik 0,7 persen. Pasar China tutup untuk hari libur.
Data penggajian non-pertanian (nonfarm payroll) AS akan dirilis pada Jumat. Data tersebut kemungkinan akan memperkuat ekspektasi kapan The Fed akan beralih ke penurunan suku bunga.