Logo
>

Pertama Kalinya, Harga Minyak Brent Naik US$88 per Barel

Ditulis oleh KabarBursa.com
Pertama Kalinya, Harga Minyak Brent Naik US$88 per Barel

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pasokan minyak menghadapi ancaman baru dengan semakin banyaknya serangan Ukraina terhadap fasilitas energi Rusia dan meningkatnya konflik di Timur Tengah.

    Menurut laporan dari Reuters, harga minyak Brent untuk pengiriman Juni naik sebesar US$1,29 atau hampir 1,5 persen menjadi US$88,71 per barel pada pukul 09.12 GMT. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk bulan Mei naik sebesar US$1,30 atau sekitar 1,6 persen, menjadi US$85,01 per barel.

    Ukraina menyerang salah satu kilang terbesar Rusia pada hari Selasa dengan sebuah drone yang diluncurkan dari jarak 1.300 km dari garis depan di Ukraina. Analisis Reuters terhadap gambar menunjukkan bahwa serangan tersebut mengenai unit penyulingan minyak utama kilang tersebut, yang menyumbang sekitar setengah dari total kapasitas produksi tahunan pabrik tersebut sebesar 340.000 barel per hari (bph).

    Rusia, salah satu dari tiga produsen minyak terbesar dunia dan salah satu eksportir produk minyak terbesar, telah menghadapi serentetan serangan Ukraina terhadap kilang minyaknya dan telah melancarkan serangannya sendiri terhadap infrastruktur energi Ukraina.

    Di Timur Tengah, Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan Iran akan membalas dugaan serangan udara Israel terhadap konsulatnya di ibu kota Suriah, Damaskus. Keterlibatan langsung Iran dapat memicu konflik di seluruh kawasan dengan dampak yang masuk akal terhadap pasokan minyak, kata Tamas Varga dari pialang minyak PVM.

    Pasar juga menantikan pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, pada hari Rabu, yang akan meninjau implementasi pengurangan produksi minyak kelompok tersebut. Para anggota OPEC diperkirakan akan mempertahankan pengurangan produksi sukarela saat ini sebesar 2,2 juta barel per hari hingga akhir kuartal kedua. Produksi OPEC turun pada bulan lalu sebesar 50.000 barel per hari, yang menunjukkan bahwa pemotongan sukarela tersebut mempunyai dampak.

    Sementara itu, aktivitas manufaktur China meningkat untuk pertama kalinya dalam enam bulan pada bulan Maret dan di AS untuk pertama kalinya dalam 1-1/2 tahun, yang berarti meningkatnya permintaan minyak tahun ini. China adalah importir minyak mentah terbesar di dunia dan konsumen terbesar kedua, sedangkan AS adalah konsumen terbesar.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi